Ashley menepuk tepi bathtub dan berkata "Duduklah disini, Nick. Giliranku untuk memuaskanmu" ia tersenyum nakal.
Meskipun bingung dan masih tidak punya ide atas apa yang ingin dilakukan Ashley, Nick tetap menurutinya. Pria itu bangkit dari air hangat yang merendam tubuhnya dan duduk di tepi bathtub.
Masih dengan senyum nakalnya, Ashley mendekat dan menyentuh kejantanan pria itu. Ia menggenggamnya dengan tangannya.
Secara sontak Nick menegang dan membulatkan kedua matanya. "Ash-" Ashley meletakkan jarinya pada bibir Nick. Menyuruhnya untuk diam.
Nick tidak tahu darimana Ashley mempelajarinya. Tapi yang ia lakukan selanjutnya benar-benar suatu euforia tersendiri bagi Nick.
Wanita itu duduk persis di hadapannya, dengan wajah yang berhadapan langsung pada kejantanan milik Nick.
Ia menggenggam kejantanan milik Nick dan menggerakkan tangannya naik turun, mengocok kejantanan pria itu. Nick mengerang atas apa yang dilakukan Ashley. Tak berselang lama Ashley kemudian memasukkan kejantanan pria itu ke dalam mulutnya.
Harus diakui, kejantanan pria itu sangat besar untuk bisa muat dalam mulutnya. Ia hanya bisa memasukkan seperempat bagian dari kejantanan pria itu ke dalam mulutnya.
Ashley sejujurnya cukup terkejut sekaligus kagum ketika pertama kali melihat kejantanan milik Nick. Kejantanan miliknya besar dan panjang, tidak heran betapa sakitnya liang vaginanya ketika pertama kali diterobos masuk oleh benda itu. Namun tidak bisa dipungkiri juga betapa nikmatnya benda itu ketika berada di dalam dan menggesek dinding vaginanya.
Namun satu hal yang masih membuatnya penasaran, bagaimana bisa kejantanan besar dan panjang itu bisa muat dan masuk ke dalam vaginanya?"Ashleyy.. yaa.. begituu" Nick mendesah. Ashley menjilat kejantanan pria itu dari dasar hingga ujungnya, ia kemudian mengulumnya kembali. Wanita itu kemudian memaju mundurkan mulutnya.
"Arrghhh... yaahh..." Nick tampak frustasi dan tidak berdaya. Seluruh kendali berada di tangan Ashley.
Nick memejamkan matanya dan berteriak ketika dia akan mencapai pelepasannya. Ashley melepas tautan mulutnya pada kejantanan Nick. Ia kembali mengocoknya dengan tangannya.
Nick lepas kendali. Ia mengalami pelepasan dan cairan spermanya menyembur keluar mengenai tubuh Ashley. Pemandangan Ashley yang berlumuran cairan spermanya sangat liar dan seksi menurut Nick. Pria itu hendak bangkit namun Ashley kembali melarangnya.
"Jangan bergerak dan tetaplah disana" ujar Ashley dengan nada mengancam.
Nick tidak berkutik dan membiarkan Ashley mengambil alih permainan. Wanita itu duduk mengangkanginya. Ia meraih sebungkus kondom dan merobek plastiknya dengan giginya kemudian memasangkannya pada kejantanan Nick.
Ia meraih batang panjang nan kokoh itu dan mengarahkannya pada lubang vaginanya. Secara perlahan Ashley menggesekannya pada liang vaginanya kemudian menurunkan pinggangnya perlahan. Kedua insan itu mendesah. Nick tidak tahan untuk segera mendominasi permainan.
Ashley mengerang ketika berhasil memasukkan kejantanan Nick ke dalam dirinya. Ia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya, menempelkan dahinya pada dahi Nick kemudian menatap mata pria itu. Puas.
"Apakah aku sudah boleh mengambil alih?" tanya Nick meminta izin. Ashley mengangguk.
Nick membawa kedua kaki Ashley untuk melingkari pinggangnya. Tanpa melepas tautan di antara mereka, Nick membawa tubuh wanita itu untuk berpindah kemudian mendudukkannya pada wastafel. Setelah merasa nyaman atas posisi mereka, Nick mulai menggerakan pinggulnya.
Sembari bergerak maju mundur dan menggesekkan kejantanannya pada vagina wanita itu, Nick mengulum nipple milik Ashley yang tepat berada di hadapannya. Wanita itu mencengkram bahu milik Nick dan terus mendesah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pleasure Me
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih. *** "Bila kau mempercayaiku, pejamkan saja matamu dan serahkan semuanya padaku. Aku...