37 - Snake

19.3K 1.3K 37
                                    

Ashley selesai membersihkan kamar dan merapikan lemarinya. Dia kembali mengecek handphonenya. Sudah jam 9 malam tetapi belum ada kabar sama sekali dari Nick.

Pria itu belum pulang bahkan tidak membalas pesannya sejak tadi siang. Meskipun sedikit khawatir, Ashley mencoba berpikir positif dan tetap menunggu.

Hari ini sangat berat baginya kala semua mata tak henti-henti memandangnya. Tapi di sisi lain Ashley bahagia karena berhasil melaluinya dengan baik. Oleh karena itu, dia bermaksud memberikan kejutan pada Nick ketika pria itu pulang dengan mengenakan lingerie merah merona di balik jubah mandinya.

Tapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda kepulangan pria itu. Ashley berbaring sembari memandang layar handphonenya. Berulang kali mencoba menghubungi nomor pria itu meskipun selalu berakhir gagal.

Apakah dia sangat sibuk? Apakah ada hal lain yang harus dia lakukan? Apa dia sedang mengunjungi apartment lamanya?

Ashley merasa sedih karena tak kunjung mendapat kabar dari pria itu. Padahal dia tak sabar untuk bercerita kepada Nick tentang hari yang berhasil ia lalui.
Padahal dia tak sabar untuk kembali memeluk pria itu.
Padahal dia tak sabar melihat senyuman pria itu.

Padahal dia merindukannya..

***
Ashley terbangun ketika mendengar suara alarmnya berbunyi. Dia mengerjapkan matanya pelan dan mencoba memulihkan ingatannya.

Ashley ingat dia berbaring lalu tidak sengaja tertidur sembari menunggu kabar dari Nick. Bahkan dia tertidur dengan jubah mandinya.

"Nick?" panggilnya. Berharap pria itu hadir disini dan menjawabnya.

Hening.

"Nicholas?" panggil Ashley lagi. Kali ini dia bangkit mengecek handphonenya. Sudah jam 7 pagi. Masih tidak ada satupun pesan dari Nick. Hatinya bergejolak khawatir. Nick tidak pernah menghilang tanpa kabar seperti ini. Biasanya dia pasti mengabari jika dia menginap di suatu tempat.

"Nick.. dimana kamu?" suara Ashley mulai terdengar lirih dan sedikit bergetar. Dia keluar dari kamar dan meneliti ruang tamunya. Berharap Nick mungkin saja tertidur di atas sofa.

Ashley terduduk lemas dan merasa kecewa. Dia sama sekali tidak mempunyai ide atas apa yang sedang terjadi. Pria itu tidak memberinya clue sama sekali bahkan tidak membalas pesannya.

***
Ashley terus menerus mengecek handphonenya. Berharap Nick membalas pesannya.
"Apa yang terjadi, Ash?" Sena sibuk meneliti raut wajah Ashley yang murung pagi ini.

"Apakah kau melihat Nick, Sen?" tanya Ashley

Sena menggeleng "Dia sudah akan lulus dan tidak banyak urusan lagi di kampus. Jadi sangat kecil kemungkinan melihatnya di kampus lagi"

"Kenapa? Kau bertengkar dengannya?"

"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Nick tidak pulang dan sama sekali tidak bisa dihubungi" ujar Ashley

"Kau sudah bertanya pada Ian?"

"Ian juga tidak tahu kabar Nick"

"Mungkin dia sangat sibuk atau handphonenya rusak. Atau ada hal mendesak lainnya. Pacarku juga pernah hilang seharian..." Raut wajah Sena berubah kesal "Dan dia hilang untuk berselingkuh dengan wanita lain"

"Tapi kau tidak perlu khawatir. Sebagai penggemar Nick, aku tahu dia pria yang setia"

"Aku harap begitu"

"Tenang saja. Nick sangat mencintaimu" Sena menepuk pundak Ashley, memberikan semangat pada pundak yang tertunduk lesu itu.

"Ya. Aku harap benar-benar ada suatu hal yang mendesak dan handphonenya rusak"

Pleasure MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang