2: Betul ka Bohong ?

733 13 0
                                    

Ian! , Suara yang entah dari mana tiba-tiba menyergah Ian.

"Eh mak kau hijau " , latah Ian pabila disergah secara tiba-tiba.

Terbahak- bahak Dane melihat telatah Ian . " Kau kenapa hah? Tia bole ka kau tegur aku bagus sikit? Ni mau juga sergah aku macam tu , seronok sangat ka? " , geram betul Ian dibuatnya.

" Alaa maaflahh kite gurau je , ehehe biaselah kan lama tak jumpaa . Kau ni sikit-aikit busy sukan ja memanjang , susah mau nampak kau ni tau ka" , jelas Dane.

Ian menjegilkan matanya ke arah Dane . Rasa-rasanya dia dah ngap dah Dane ni kalau dia cannibalism . Nasib baiklah Ian tak selera nak ngap daging manusia.

" Maaf hanya diterima kalau kau belanja aku ABC " , balas Ian .

" Ok siap, jom p kantin sna " , katanya sambil tersengih-sengih seperti kerang busuk.

Melihatkan keadaan ku yang keberatan mengangkat barang barang ku dia segera menghulurkan bantuan.

" Bagi sa beg kau , biar sa tolong angkat ", kata Dane sambil menyuakan tangnnya yang sudah ready menyambut beg aku .

Aku pun tanpa banyak soal memberikannya." Thanks bro! ".

Sampai sahaja di kantin , kami melabuhkan punggung di kerusi yang bertempat dekat penjuru kantin .

Yala kamiurang mau juga tempat privacy sikit . Hehe nda mau lah ada yang jadi telinga lintah kan . Dunia skrg kn ada ja pihak yang suka jaga tepi kain orang lain .

" Hah order la, aku belanja " . Kata-kata Dane itu membuat perut Ku yang berkeroncong berlagu lebih kuat .

Mujur ni kaka pekerja d kantin ni datang cepat untuk take order.

" Kamu order apa ya? ", Soal akak kantin dengan ramah.
" Em saya mau teh o ais" , kata Dane.
" Saya mau ABC ngan Soto kosong satu " , kata ku.
" Baiklah tunggu kejap ah " , jelas akak kantin sebelum kembali ke dapur kantin.

" So apa cer ? " , soalnya sambil mengerlingkan keningnya.

" Cer pebendenye " , jawab ku sambil berbasah-basi.

Aku sebenarnya faham apa yang dia maksudkan cuma aku malas nak jawab.

" Alaa kau laa , kau dengan dia ?? Dia dengan kau ? Tiada pa" sudah ? ", Bertalu-talu soalannya ditujukan kepadaku.

" laa itu pula " , jawabku perlahan.

Aku melemparkan pandangan ke padang sekolah.
Dari situ boleh terlihatkan pemandangan pantai dekat sebelah sekolah.

Aku memandang Dane kembali . Aku tersenyum kambing dan mengeyitkan mata kepadanya.

Jelas kelihatan riak muka Dane terpinga-pinga akan perlakuan ku.

" Eh Ian kau jangan ah , jangan mau bagi aku teka-teki aku enda pandai la bongo" , seru Dane seraya meminta penjelasan dengan segera.

" Ya betul lah , kami nothing sudah " , kataku sambil tersenyum nipis.

Kemudian pesanan kami pun sampai " thanks sis " , kataku sebelum sempat akak yang keje Kat kantin tu berlalu pergi.

Dane menghirup Teh O nya dengan perlahan.

" Patutla yang kemarin dulu sa nampak dia jalan sama lelaki lain d esplanade " , jawab Dane perlahan .

" Aku pikir dia buat hal lagi " , tambahnya lagi.

" Ahh... senangnya..Haha, but sokay la " , jawabku selamba .

Sebenarnya aku sentap juga, tup" ada suda pengganti aku . Yala, baru sebulan kunu kami clash.

Tapi aku cuba menyembunyikannya dengan tersenyum sambil menikmati ABC ku."

Melihat kelakuan Ian seperti demikian Dane menyambung lagi , " rupa-rupanya , tidak sehaluan suda bah kan" .

" Haha , yaa . Tapi kan Dane aku kesian juga sama dia tu " , jawabku sebelum menyuapkan suapan terakhir sotoku.

" Kenapa pula? " , soalnya kehairanan."

Sebab , aku yang bawa break " , jelasku.

" Astaga, sa pikir kau yang kena buang " , naik sedikit nada suara Dane seakan-akan tidak percaya .

" Tapi kenapa suda lama begini bole kau kasi lpas gitu ja? Mau masuk dua o " , tambahnya lagi.

" Sa bosan ba suda Dane. Kau tau ka, banyak benda suda aku sacrifice untuk dia, banyak aku nda puas hati tapi aku diam ." Jawab ku panjang lebar sambil menggaul ABC ku yang sudah mulai mencair aisnya itu.

Secret Stalker ( Slow update )Where stories live. Discover now