36 . Airport . KKIA

98 6 2
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu.Hari di mana aku akan terbang ke semenanjung untuk bertanding dalam acara hurdleku.  Aku difahamkan yang coach Jefry tidak dapat ikut serta denganku memandangkan tidak dibenarkan oleh pihak sekolah. Saya pun tak pasti lah kenapa.

So , saya pun akhirnya hanya bisa akur dengan arahan coach.

Selang beberapa minit kemudian , kami pun tiba di hadapan bangunan KKIA. Kereta Expander hitam coach jeffry selamat berparkir di tempat parkir sementara yang disediakan.

" so iane, Got all your things packed already ? " soal coach jeffry padaku. " aha, yes sir. " Balasku kembali. Coach jeffry membantu ku untuk memunggah bagasi ku dan training bag ku dari bonet kereta. Coach jessy dan anaknya setia menunggu di dalam perut kereta.

Selesai memunggah semua barang keluar Aku pun menyalam coach Jeffry dan Jessy sebelum jalanasuk ke dalam airport. " Kawan kamu ada kan nanti ? baik , jangan lama-lama dating tau. " Gurau Coach Jeffry. " sorry tau kami tak dapat teman. Takut gangguu~ " , tambah Coach Jessy lagi. " Mamy ? abang Iane nak jumpa siapa ?? "soal anaknya yang sulung , Oncel. ( oh ya, diorang bebudak panggil ian ni abang even diorang tau perempuan. ) " abang... " panggil anak coach ku yang lebih muda usianya , papau. " abang jalan kejap eh. Jangan nakal sangat tau " balasku pada mereka berdua sambil mengusap kepala mereka perlahan.

" okay laa, kamu bukan lama pun.. adalah 4 hari gitu. Jaga diri okay dekat tempat orang. Act as an adult " Pesan Coach ku buat kali terakhir. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Kemudian beliau pun masuk ke dalam perut kereta dan memecut keretanya berlalu pergi. Dihonnya sedikit tanda mereka akan jalan dahulu. Aku hanya melambai tangan.

Aku perlahan-lahan berjalan ke arah kerusi berdekatan dan mengeluarkan telefon ku dari dalam beg sandangku. Nama Issa dicari ku perlahan. Kemudian button Call ditekan ku. " heyy, where r uu " , soal ku padanya sebaik sahaja panggilan di sambungkan. " Heyy.. im sorry i couldn't come... " balasnya dalam nada sedih. " WHAAATTT? " . Sungguh bercampur-baur perasaan ku pada ketika itu. " i really can' t come . " balasnya lagi. " okay then it's fine.. " kata ku lagi sekali. " Where are yo- " belum sempat habis soalan Issa tu , terus sahaja aku mematikan panggilan. Marah ? entahlah. Sedih ? entahlah. Kecewa ? em ya kali.

Aku menunduk dan menekup muka ku dengan menggunakan tangan kananku. Jam di tanganku direnung perlahan. " i really miss you , idiot. If u can't come.. tell me earlier la , so that i will not hoping to much. " bebel ku kepada jam tanganku yang berwarna coklat gelap tu.

" amboii. Orang belum habis bercakap dah off. " Aku mendongak ke arah insan yang mengatakan hal tersebut. " HHEYYY . U SAIDDD U SAIDDD. " , kataku sambil mengangkat telefon ku setinggi-tinggi nya. " U said u saidd ... " ejeknya perlahan.

Tanpa disedari air mataku menitis sedikit demi sedikit.

" Bongok. " kataku perlahan.

Issa menyedari akan hal tersebut terus sahaja mengambil tempat di sebelahku. " hey hey, alaaa.. Janganlah nangis. kan i dah datang ni. "  ,pujuknya perlahan. Aku hanya membatu. Masih tidak mahu memandangnya. Pelan aku dah hancurrrr.... Mulanya aku yang nak bagi surprise dekat dia sampai dia nangis lah kot... ni aku pula yang trsurprise sampai nangis.

" alaaa... ian . Janganlah gitu.. sorry la kay... ? " Pujuknya sekali lagi. Namun aku masih tidak memberikan reaksi. " ian... Issa lapar ni..... takde makan tadi sebab nak kejar Grab haa... " , Dibodeknya aku lagi agar aku melayannya. " Aritu ada pegi Hospital check gastrik ni.. terusss... " Kata-katanya terhenti seketika. Aku memandang tepat ke dalam matanya. " Terus ? " , soal ku kepadanya.

" terus doc cakap jaga makan , jangan tinggal. " Sambungnya kembali sambil senyum manja.

" hmm yalaa.. jom " balasku padanya sambil bingkas bangun . Aku menarik luggage ku dan berjalan meninggalkannya. Selangkah dua langkah... Aku menoleh. " dah yang awak tak ikut kenapa ? ". Dia mengelip-ngelipkan matanya yang bulat itu. " awak tak marah dah kan? ". " Kalau saya marah, saya tak ajak. " Balasku kembali dengan nada yang separuh dingin separuh cool. eh apakan.

Secret Stalker ( Slow update )Where stories live. Discover now