🌊 Chapter 11: Boyfriend

31 4 0
                                    

Sorry for typo


Nathan kecil berlarian kecil sambil membawa setangkai bunga mawar depan rumahnya yang sebelumnya sudah ia potong duri mawar tersebut.

"Araaaa" panggil Nathan kecil dari luar pagar. Terdengar seseorang membuka gerbang rumah besar tersebut.

"Hai nathaaan. Ngapain manggil aku? Masuk yuk. Aku sekarang lagi pesta teh"

"Pesta teh?"

"Iyaa. Sama Cloudy, Bobby sama mister Jell"

"Siapa itu?"

"Ayuk masuk" ara kecil menarik nathan kedalam rumahnya.

Dihalaman rumah minimalis tersebut terdapat 3 boneka yang duduk dimasing-masing kursi yang saling berhadapan didepan meja berwarna pink. Diatas gelas tersebut terdapat 3 cangkir kosong dan 1 cangkir yang berisi air teh beneran.

Nathan tersenyum tipis  melihat tingkah gadis yang sangat ia sukai tersebut. Didekatinya ketiga beruang tersebut lalu diambilnya salah satu, duduk dibangku boneka tersebut. Pemilik bangku tersebut nathan pangku.

"Ih nathaan. Jangan gitu. Kasian mister Jell nggak bisa duduk. Aku ambilin kursi lagi ya?" . Ara berlari kecil menuju dalam rumah untuk mencari bangku tersebut.

"Ara" panggil nathan lembut

"Iya?"

"Mau nggak jadi pacar aku?". Ara diam sejenak memikirkan kata-kata nathan.

"Pacar itu apa?". Kini nathan yang terdiam. Ia sebenarnya juga tidak tau definisi pacar yang sesungguhnya.

"Aku juga nggak tau. Kalo yang aku lihat di tv pacar itu orang yang disukai. Aku suka kamu jadi kamu pacar aku"

"Oh gitu. Aku juga suka nathan jadi nathan pacar ara. Yeay ara punya pacar"

"Sama. Nathan juga. Eh nathan punya hadiah lo buat ara"

"Apa nathan?"

"Ini". Nathan menyerahkan setangkai bunga mawar yang ia bawa tadi pada ara.

"Ih bunganya cantik. Makasih ya nathan"

"Iya sama-sama"

Akhirnya mereka berdua saling berpelukan dibawah angin sepoi-sepoi yang membelai kebahagiaan mereka hari itu.

Mungkin terdengar sedikit menggelikan namun jika merasakan saat-saat menyenangkan seperti itu akan tetap terasa bahagia. 

🌊🌊🌊

My byfrnd 💙

Hai
[Read 20.34]
kok cuman diread doang?
[Read 20.34]
Aku salah ya?
Maaf 😔
[Read 20.35]
Jangan cuman diread doang dong ih 😣
Kamu kok jahat sih

Apaan sih?! Tiba² ngambek kyk anak kecil aja

Kamu kok tiba-tiba berubah gitu?

Suka-suka aku dong
Masa orang mau berubah gaboleh
[Read 20.36]

Nathan menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Ia melihat lock screen ponselnya lalu tersenyum kecut. Mengapa pria yang berada dalam lock screen nya tersebut tiba-tiba berubah tanpa angin atau hujan. Siapa yang tidak akan berpikir negarif jika pacar kalian tiba-tiba berubah seperti itu.

"Apa dia udah mulai bosen ya sama gue?" Nathan bermonolog sendiri. Tiba-tiba terlintaslah satu nama orang dipikirannya.

"Halo dit, lo bisa kerumah gue ga?"

"*****"
"Iyaudah". Sambungan telfon diputus oleh Nathan. Ia melemparkan asal iphone 6 tersebut diatas kasur.

Toktoktok

"Neng, ada temen neng dateng sambil bawa terang bulan. Katanya ditunggu didepan gerbang. Permisi neng"

"Iya makasih mbok pi". Nathan sudah mengira jika makhluk.yang sedang menunggunya dibawah tak lakn dan tak bukan adalah adit.

"Bangsat. Gue pikir lo beneran ga dateng" nathan mengkosek kepala adit.

"Dih, bukannya ucapin makasih kek malah main tangan gini. Nih terbul rv nuttela kesukaan lo"

"Hehe tayang bang adit dech. Makasih yaaw. Gue taruh ini dulu ya". Adit menganggukkan kepalanya.

Nathan pergi dan kembali dengan raut wajah senang.

"Mau kemana kita?" Tanya adit ala-ala dora

"Pergi ke emall". Yah gausah kaget sama tingkah duo bobrok ini.

🌊🌊🌊

"Lo ngapain tiba-tiba ngajak gue ngemall gini? Ada masalah?". Nathan cuma mengaduk-ngaduk pink lavanya lemas

"Gue tanya dijawab woy. Lo kenapa?" Nathan mendongakkan kepalanya. Ia menatap adit dalam lalu tiba-tiba muncullah air mata. Pandangan beberapa orang mulai fokus kearah mereka berdua.

"Eh jangan nangis dong nat. Gue ntar yang dituduh buat lo nangis. Diem uy. Gue traktir sb deh besok"

Nathan masih sesenggukan. Adit lega karena nathan tidak jadi menangis.

"Cerita. Lo kenapa"

"Gini ceritanya. Blablabla…". Nathan cerita panjang lebar tentang chatnya yang tadi dan juga sifat-sifat janggal yang muncul dalam diri dito.

Adit tiba-tiba mengepalkan telapak tangannya hingga ruas-ruas jarinya memutih. Nathan yang menyadari hal tersebut pun bertanya namun adit menjawabnya tidak apa-apa.

Setelah makanan mereka habis, kedua bocah SMA kelas dua tersebut beranjak pergi. Namun saat melewati salah satu kedai makanan, adit tertegun sesaat. Apakah ia tidak salah lihat?

"Dit?"

"Eh iya nat? Why?"

"Gue harusnya yang tanya gitu. Lo kenapa?"

"Ah gue gapapa. Yok lanjut pulang". Adit mencoba untuk tersenyum lebar dihadapan nathan agar nathan percaya bahwa ia tidak melihat jika pacarnya sendiri selingkuh dibelakangnya.

Namun disisi lain, nathan sudah mengetahui lebih dulu jika pacar kesayangannya telah berani selingkuh dibelakangnya. Nathan cuma bisa pura-pura tidak tahu dan mencoba untuk tetap tegar. Jika tidak maka sahabat laki-lakinya ini dan juga pacarnya akan terlibat sebuah perkelahian besar.

🌊🌊
Tinggalkan jejak

Tsunami ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang