🌊 Chapter 12: Friend

45 6 0
                                    

Sorry for typo
Ekstra 50%



semenjak kejadian itu nathan perlahan mulai mencueki dito. sebenarnya gadis itu tidak bermaksud untuk mencueki pacarnya sendiri namun apalah daya. kalau sudah terlanjur sakit, mau bagaimana lagi?. dito yang peka akan perubahan perilaku pacarnya pun memberanikan dirinya untuk bertanya.

"kamu kenapa kok menjauh?" tanya dito saat nathan hanya diam sambil berselancar mengarungi lautan postingan instagram

"menjauh gimana? aku kamu sebelahan gini"

"bukan itu"

"terus apa?" tanya nathan sarkas

"Vinarya Nathania Amril Haq, dengerin aku dulu" dito secara paksa mengambil ponsel gadis itu. nathan pun menatap dito marah namun nyalinya menciut ketika dito menatapnya serius. belum lagi aura mengerikan yang dito keluarkan membuat hawa disekitar nathan terasa mencekam.

"kamu kenapa? marah sama aku? jawab jujur"

nathan terdiam sejenak. memang ia marah-bahkan sangat marah namun tak berani mengungkapkannya dalam kata-kata. hatinya sudah terlalu sakit namun ia masih menyayangi remaja pria didepannya ini. tiba-tiba setetes bulir air mata berhasil lolos dari mata nathan. dito yang melihat itu pun refleks memeluk gadis terkasihnya.

"kamu kenapa hmm? cerita dong sama aku" dito mengelus-elus pucuk kepala nathan. nathan yang masih sesenggukan pun melepaskan tubuhnya dari pelukan hangat dito.

"aku kemarin hiks... nggak sengaja hiks... ngerti kamu pelukan hiks... sama cewek lain" suara nathan kian lirih

"kamu percaya itu aku?" tanya dito sambil menyiratkan perasaan kecewa

"bukan gitu, mak-"

kamu nggak percaya aku?"

"aku percaya kamu"

"terus kenapa kok kamu langsung beranggapan kalau itu aku?" suara dito kian meninggi

"nggak gitu habisnya kamu sama yang aku lihat kemarin mirip banget. maafin ya" nathan mulai menangis kembali sedangkan dito hanya mengacuhkan lalu mengambil tasnya dan berjalan pulang.

melihat reaksi dito yang seperti itu membuat nathan semakin menangis kencang. ia tidak percaya jika pacar tersayangnya akan melakukan hal seperti itu.

mendengar suara tangisan kencang yang familiar membuat adit-yang sedang mabar dengan teman sekelasnya-refleks berlari mencari sumber suara. betul saja, didalam kelas 11 ipa 5 terdapat seorang gadis menangis sendirian.

"eh gan, lo gapapa?? woy, jawab dong"

"bangsat! lo galiat gue nangis?" nathan memarahi adit sedangkan yang dimarahi malah tertawa kencang.

"dih muka lu jelek amat neng"

"bacot. pergi ah lo. ganggu amat" nathan mengibas-kibaskan tangnnya seperti orang mengusir

"lo kales yang ganggu. pulang ama sapa lo?"

"gatau"

"skuy bareng gue tapi gue ambil tas dulu ya". nathan Cuma diem doang tapi aditnya langsung ngacir ambil tas.

"yok"

🌊🌊🌊

+6219875482932

dit

lo ada waktu ga?

mau apa lo?

Tsunami ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang