🌊 Chapter 14: Serendipity

24 2 0
                                    

sorry for typo


"gabut astagfirullah" nathan bermonolog ria. gadis kelas 11 sma ini senang horizontal body saving battery mode atau bahasa kerennya rebahan. hari ini hari sabtu dan nathan bingung mau apa. pengen pergi kerumah putri tapi mager jadilah kini bocah itu rebahan doang.

"apa gue telpon sih adit ya? eh tapikan gue lagi ngambek ama tuh bocah". nathan menyalakan layar ponselnya yang tetap saja tidak ada notif-kecuali sms dari operator.

"ayang beb kemana sih. punya pacar tapi rasa jomblo. ngenes banget anjing"

"gue curcol ajalah sama kaum jomblowati".

kaum rebahan (8)

samlekom para jomblowati

aing hadir kembali~

GABUT ASU

risma

wuss kalem lur

putri

sama njeng

gue seharian rebahan terus

capek

nongki kuy lebih bermanfaat

marlin

takda money saya

aliya

^2

putri

^3

lify

kuy gue traktir chatime

karin

MELUNCUR BOS

hari ini para kaum jomblowati berada di dalam Yoshinoya. nathan mah kesenengan soalnya ini resto favorit dia. dimakannya beef wagyu dengan lahap sampai ia melihat sesuatu yang tidak asing dimatanya.

nggak mungkin itu dia. semua orang di dunia ini punya 7 kembaran kan

"eh nat" panggil karin

"hm?"

"itu dito bukan? sama siapa ya?" tanya karin sambil menunjuk sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang bercanda bersama di dalam J.Co. niat hati nathan tidak ingin negatif thinking namun sohibnya ini terlanjut tahu.

"eh itu dito ga siih?" tanya aliya secara lantang membuat ke empat temannya yang khusyuk makan ini seketika menoleh.

"eh, lo gapapa nat?" tanya via sambil mengusap-usap pelan punggung nathan. matanya seketika berair. semembosankan ini kah dirinya sampai-sampai dito tega menyelingkuhinya sampai dua kali didepan mata kepalanya sendiri.

"wah harus dihajar nih" marlin seketika berdiri lalu berjalan menuju dito.

"gue ikut woe" aliya menyusul marlin

"eh tunggu bangsat" pada akhirnya ke delapan bocah itu berjalan bersama menuju dito. rasanya tuh mereka kayak mau tawuran dalem mall.

sebenarnya sih nathan enggan ikut namun karena paksaan teman-temannya ia jadi sengan sangat malas dan juga sakit hati menuruti permintaan para sohibnya.

"assalamualaikum akhiku"

"waalaikum salam, eh marlin ngapain lo kesini?" dito masih belum sadar jika ditu tidak hanya ada marlin.

"itu siapa beb? terus mereka siapa?" tanya seorang wanita yang diduga adalah selingkuhan dito.

"mereka?" dito menoleh dan mendapati nathan beserta para pasukan yang lain sedang berdiri memberinya tatapan membunuh. dito kaget setengah mati karena usahanya untuk kedua kalinya gagal.

"permisi mbak. kenalin nama saya nathan. SAYA PACAR SAHnya dito. senang bertemu dengan anda. saya tebak, anda pasti selingkuhannya bukan?"

"oh iya senang bertemu dangan anda juga. saya memang selingkuhannya"

"begitu. terus kenapa anda mau dengan pacar saya? apakah anda tidak malu Cuma jadi selingkuhan, bukan prioritas?"

"prioritas? apakah anda tidak mengaca dahulu sebelum berbicara? selama ini dia yang memprioritaskan saya. dia telah meningglakan anda namun anda masih tidak peka. sadar diri dong mbak"

semua teman-teman nathan melongo. baru pertama kali mereka menemukan makhluk titisan dajjal seperti ini. nathan seketika diam seribu bahasa. memang benar apa yang dikatakan oleh mbak selingkuhan itu. ia ingin memutuskan tapi nathan masih sayang sama dito.

"lo kok diem mulu dit. jelasin kek ke nathan. eh nat, putusin nih si garangan afrika. lo terlalu baik buat manusia laknat kek dia" cerocos risma namun tidak dihiraukan oleh nathan.

"dit, hubungan kita masih lanjut ya. kalian lanjutin gih kencannya, aku nggak bakal marah kok dit. manteman, gue pamit dulu ya. kontaknya ada di lify. makasih assalamualaikum". nathan meninggalkan kesembilan orang itu dengan senyuman yang membuat siapapun berpikir kalau ia baik-baik saja.

"nat..."

"NATHAN!" sang pemilik nama tidak mengindahkan pangilan teman-temannya itu. ia berjalan begitu saja menuju pintu utama mall.

"ah hujan, gue trabas ajalah"

🌊🌊🌊

"yah hujan. untung aja gue bawa payung" adit bermonolog. ia membuka payung berwarna biru dongkernya lalu berjalan menjauhi supermarket.

sekitar satu jam yang lalu ia diperintahkan oleh mamanya untuk membeli beberapa bahan dapur yang habis disupermarket perumahannya. jalan menuju supermarket sangat sepi karena hanya ada 5 rumah lalu selebihnya jalan aspal yang dikanan kirinya ditumbuhi pohon-entah apa namanya-yang rimbun. 

"itu nathan bukan sih?" tanya adit pada dirinya sendiri saat melihat seorang gadis yang basah kuyup dalam radius 10 meter didepannya.

"NATHAN" panggil adit namun suaranya kalah dengan suara hujan.

"NATHAN" teriak adit lagi namun sang empu tidak menghiraukan dan tetap berjalan lurus.

"NAHTAAN" panggilan ketiga baru berhasil membuat sang pemilik nama kaget lalu menoleh. adit seketika berlari menghampiri temannya tersebut. 

🌊🌊🌊

Tinggalkan jejak 🐾

Tsunami ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang