malam ini adalah malam tahun baru. semua orang kini sedang merayakan malam terkhir mereka dipenghujung tahun. termasuk dengan nathan. sebenarnya sih yang merayakan adalah ketujuh sahabatnya bukan nathan namun ia ikut sajalah dengan para manusia bobrok ini.
"sekali-kali nat biar pernah" ujar aliya
"ini momen setahun sekali jadi manfaatkan dengan baik"sahut putri yang kini sedang asyik menyeruput thaitea nya
"nathan mah galau soalnya udah penghujung tahun masih jomblo" ejek via sambil menodong nathan dengan kentang goreng. seketika gelak tawa para bocah laknat itu muncul membuat nathan semakin bete.
"inget nat, walaupun lo itu kpopers tapi coba lah buka hati buat produk lokal indo. nggak selamanya yang impor itu bagus ye nggak rin?" . karin mengangguk menanggapi ucapan marlin tersebut.
"paan dah lu pada", nathan meminum matcha floatnya dengan cemberut. seketika teman-temannya langsung tertawa lagi melihat ekspesi nathan yang menggemaskan tersebut.
"jan kek gitu ke nathan. kasian dia apalagi kita nanti nginep dirumahnya", mendengar ocehan lify barusan membuat para manusia ini minta maaf ke nathan.
"yee, lo pada mah baikin gue kalo ada maunya doang"
"canda elah nat"aliya mengelus-elus pundak nathan pelan. "dimaafin kan ya?" . nathan menatap bola mata teman terpendeknya tersebut lalu tersenyum. bagaimanapun mereka adalah sahabat nathan yan tidak bisa lama-lama berantem.
jangan heran, emang gaje kek gini 8 manusia ini yang lebih sering disebut sebagai TWC disekolah.
🌊🌊🌊
kini mereka berada diarea game fantasia. para kedelapan anak orang ini berpencar menjuju game masing-masing. untung mereka semua punya card sendiri-sendiri jadi yasudahlah. nathan melangkahkan kakinya menuju game favoritnya yaitu entahlah apa namanya pokoknya itu ada ruangan sendiri yang terbuat dari tirai plastik kedap suara yang didalamnya ada lcd dan juga drum. sebenarnya sih nathan nggak bisa drum sama sekali tapi ya gitu, dia suka yang berhubungan sama pukul-pukulan.
saat hendak memasuki ruangan tersebut ternyata ada seorang cowok yang bermain didalamnya. nathan mengurungkan niatnya untk bermain dan berniat pergi mencari game yang lain namun kakinya tidak bisa bergerak. rasanya seperti alas sepatunya diberi lem yang sangat kuat sehingga membuatnya enggan untuk pergi. nathan terpaku dengan apa yang ia lihat saat ini. tepat didepannya yang mungkin lebih spesifik lagi adalah dalam ruangan drum tersebut.
mulut nathan tidak bisa berhenti mengungkapkan rasa takjubnya terhadap permainan cowok tak dikenalnya ini. matanya juga tak henti-hentinya menatap pergerakan tangan cowok itu yang dengan lihai memukul-mukul senar drum sesuai perintah lcd. ya, walaupun freestyle namun harus ada arahannya bukan?. dari arah belakang nathan dapat merasakan ada yang menyentuh pundak kirinya. nathan sangat benci jika ada yang berani meyentuh tubuhnya tanpa seizinnya.
nathan berbalik dan menemukan seorang mahkluk berbatang yang mungkin tingginya 30 cm lebih tinggi darinya memakai hem flanel kotak-kotak merah hitam dan memakai topi hitam bertuliskan hardrock.
"ah elu ngagetin gue aja dit" . makhluk bangsat ini Cuma nyengir kuda doang.
"lo ngapain kesini?"
"nggembel! ya main lah! udah tau nih tempat game masih nanya"
"gue mah juga tau kalo lo mau ngegame. maksud gue tuh ngapain berdiri disini sendirian? jangan-jangan lo demen ya ma anak yang didalem sana?" goda adit.
"idih ya mana mau gue orang kenal aja gak gitu mau demen"
"yee, bisa aja kan cinta pandangan pertama. eh itu dah keluar bocahnya", nathan otomatis menoleh kearah ruang drum tersebut.
seorang cowok yang tinggi sama seperti adit dengan memakai hoodie hitam, celana belel dan juga sepatu airwalks navy, didadanya terdapat tas waistbag merah supreme dan memakai topi hitam.
'dark banget nih bocah tapi lumayan lah. keknya pernah ketemu tapi dimana ya?'
"eh elo dit, kenalin nat ini temen gue namanya dito"
nathan hanya menatap dito datar, begitu juga sebaliknya. muncul aura-aura gelap dari mereka berdua seakan mereka adalah musuh bebuyutan. adit yang melihat kedua bocah ini cuma begidik ngeri. bisa-bisanya baru ketemu udah ngeluarin aura segelap ini.
"udah-udah, ayok main yang lain dit. duluan nat" adit menarik sejauh mungkin dito dari jagkauan nathan. takutnya entar ada apa-apa diantara kedua temennya ini.
"siapa itu nat?"
"heh! kaget gue!" nathan mengelus pelan dadanya
"ailah, lo pikir gue setund gitu?!"
"yee emang lu setund. ngapain dah lo kesini?"
"kan gue emang kesini bareng elo bambang", risma menjitak kepala nathan. yang dijitak mah nyengir bae.
"maksud gue itu ngapain lo berdiri sendiri disini maria? gak maen yang lain apa?"
nathan diam sejenak. dia masih memikirkan dimanakah tempat ia pernah bertemu dengan si dito tadi. "entahlah"
"btw tadi cowok yang sama adit tadi siapa?"
"gatau" ucap nathan dengan ketus. tuh manusia berjalan menuju ruangan drum yang sangat ia inginkan tadi meninggalkan risma yang mematung mendengar jawaban nathan yang tiba-tiba dingin kek gitu
"lah, ngamuk tuh bocah. paling pms sekarang"
🌊🌊🌊
Yay comeback again with me 🙌
Terima kasih untuk yang rela membaca cerita tijel kek gini. Semoga kalian betah bacanya 😉.
Kalo ada typo atau yang lain mohon dimaafkan 🙆Jangan lupa votement yaa ⭐
'사랑해 ❤' -Suami pertamanya author-
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsunami ✓
Teen Fiction[COMPLETE] Bayangkan jika kalian yang saat itu berumur 7 tahun sedang asyik bermain bersama sahabat di pantai. Tanpa kalian ketahui tiba-tiba ombak tsunami datang menerjang semua yang ada disekitarnya termasuk kenangan kalian berdua. Waktu terus be...