Rara kembali menelfon Raja,ini sudah ke 10 kali nya ia menelfon Raja namun tak ada jawaban. Ia melihat jam tangannya sudah jam 9 pagi. Artinya satu jam lagi untuk berangkat.
Ia tak punya pilihan,dengan segera ia meraih kunci mobilnya,memasukkan kopernya dan segera mencari Raja.
Rara langsung mengendarai mobilnya menuju rumah sakit. Sampai di sana,Rara langsung mencari keberadaan Raja
"Permisi"
"Iya?" Sapa resepsionis itu ramah
"Dokter Raja Aldrian ada?"
"Dokter baru saja masuk ruang operasi buk, ada pasien yang harus di operasi hari ini"
"Operasi? Sampai jam berapa ya?"
"Kemungkinan cukup lama buk,soalnya pasien sudah kritis. Ada yang bisa saya bantu?"
Rara diam. Ia menatap ruang operasi yang tak jauh dari sana. Matanya berkaca kaca menatap pintu itu. Ia menarik nafasnya pelan lalu tersenyum memandang resepsionis itu
"Yaudah,terimakasih ya"
"Iya sama sama buk"
Rara langsung berjalan meninggalkan rumah sakit itu,namun matanya masih melihat ke arah pintu ruangan operasi itu berharap Raja segera keluar. Nyata nya tidak.
Deringan ponselnya membuat ia mengalihkan perhatiannya,ia melihat nama Tegar yang tertera di sana,langsung saja ia angkat
"Halo?"
"Halo Ra,lo jadi kan berangkat hari ini?"
"Hm" Rara melirik kembali pintu ruangan operasi itu,ada 3 orang yang seperti nya bagian keluarga yang sedang Raja selamatkan di dalam sana
"Jadi,Gar"
"Lo bareng Raja kan?"
Rara menarik nafasnya pelan "Raja lagi ada jadwal operasi besar,Gar. Mungkin gue sendirian"
"Hah? Kok bisa? Bukannya udah ambil cuti?"
"Gak tau Gar. Nyawa orang lebih penting bukan?"
"Yaudah,Ra. Lo hati hati Ya"
"Iya. Makasih,Gar"
Rara langsung mematikan telfon itu. Ia kembali melirik pintu ruangan operasi itu ,masih terap sama. Ia melirik jam tangannya,25 menit lagi ia akan berangkat. Tanpa Raja tentunya.
Rara langsung menelfon supir rumahnya untuk membawa mobil nya yang terparkir di rumah sakit. Sedangkan ia menggunakan taksi untuk menuju bandara. Dan tiket satunya ia batalkan,tiket yang seharusnya untuk Raja.
Rara diam sepanjang perjalanan menuju Bandara. Ia kecewaa tetapi Raja sangat di butuhkan saat ini. Raja harus menyelamatkan nyawa seseorang. Ini hanya acara wisuda biasa. Ia bisa memahami Raja saat ini.
Lagi lagi Rara mengetik sebuah pesan untuk Raja. Pesan ia pamit untuk pergi dan juga mendoakan Raja agar operasi yang ia tangani berjalan lancar.
"Non? Udah sampai"
Rara terlonjak kaget,ia menatap di depannya memang sudah tiba di Bandara. Dengan segera Rera membayar nya dan membawa kopernya menuju bandara.
Ia langsung masuk ke pesawat,mengambil duduk di dekat jendela. Lagi lagi ia melihat ponselnya berharap pesannya sudah di baca oleh Raja. Nyata nya tidak. Raja masih sibuk saat ini.
"Aku gak papa,Raja. Kamu harus di sana,kamu harus selamatin nyawa orang itu. Nanti kita ketemu lagi ya di Jakarta dengan gelar yang sudah aku bawa"

KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA 2 (TAMAT)
Teen FictionSELESAI~ Bagian ke 2 dari RAJA Waktu memang merubah semuanya. Rasya Cheryl Holda kembali di kota penuh kenangan. Bandung. Setelah 3 tahun hidup di negara orang,kini ia kembali lagi. Mengharapkan semuanya kembali seperti ketika ia belum pergi. Raja...