17. Rindu

4.6K 245 4
                                    

Rara keluar dari mobilnya,matanya kembali tertuju pada sebuah alamat yang pernah Galang beri kepadanya. lalu ia melihat rumah di hadapannya yang ia yakini itu rumah Galang.

"Permisii" ia berkali kali menekan bel yang tersedia di luar pagar. Hingga seseorang keluar dari dalam rumah

"Nyari siapa ya?"

"Galang nya ada?"

Bukannya menjawab,ibu yang tadi keluar dari dalam rumah itu langsung menghampiri Rara dan membuka pagar nya.

"Nyari siapa ya?" Ulangnya sekali lagi

"Ini benar rumah Galang?"

"Benar"

"Apa Galang ada di rumah,tante?"

Ibu itu memandangi Rara dari atas hingga bawah lalu tersenyum "saya bukan ibu nya den galang. Saya asisten rumah tangganya. Non siapa nya den Galang?"

"Saya temen nya... emmm"

"Panggil saya mba aja non"

"Iya mba,ada Galang gak di rumah?"

"Aduh non,Den Galang lagi di Bandung udah beberapa hari ini non. Ada yang bisa mba bantu non?"

Rara terdiam. Berarti Galang sama sekali tidak kembali ke Jakarta. Lalu dimana ia sekarang?

Rara menatap mba itu lalu tersenyum "makasi kalau gitu mba,saya cuma mau ketemu Galang aja"

"Oh iya non"

"Kalau gitu,saya permisi ya mba. Terima kasih"

"Sama sama non"

Rara langsung kembali masuk ke mobilnya dan menjalankannya. Ia terus berpikir kemana Galang? Apa ia marah pada diri nya?

👑👑👑

"Lo kenapa sih?! Lo lupa sama kesalahan lo?! Gue benci sama lo Galang!"

Galang menunduk lemas melihat kemarahan Anin saat ini. Itu wajar dan itu pantas Galang dapatin.

"Jangan ganggu gue,Gal! Gue mau bahagia juga,Gal!"

Galang mengangkat kepalanya. Ia melihat mata Anin yang memerah dan suaranya yang serak akibat luapan emosi yang selama ini Anin tahan.

Tangan Galang bergerak menggenggam kembali tangan Anin meski Anin selalu menolak. Tapi,kali ini Anin pasrah karena tenaganya sudah habis saat ini.

"Maafin aku,Anin. Maaf"

Anin tertawa kecil. Sekali kali ia mengusap wajahnya "maaf lo bilang? Maaf?! Lo udah buat gue hancur Gal! Lo udah ninggalin gue tanpa pamit! Dan sekarang lo bilang maaf?!"

"Lo pikir hati gue apaan?!"

Anin mendorong kuat bahu Galang,nafasnya naik turun akibat emosinya. Sudah sejak malam tadi Galang di depan rumahnya sampai Anin keluar dan mengusir nya tetapi Galang tak kunjung juga pergi dari sana.

"Anin? segitu bencinya kamu dengan aku? Aku memang pantas mendapatkan ini semua. Tapi,aku juga pantas mendapatkan maaf,Anin"

"Apa maaf lo itu bisa ngubah semuanya Galang?!"

"Lo bayangin Gal! Gue nyari lo setelah hari kelulusan. Gue nyari lo ke rumah lo hampir setiap hari. Gue tangisin lo setiap hari. Gak ada satu pun orabg rumah lo yang beri tahu kabar lo ke gue. Sampai suatu hari gue dapat kabar kalau lo udah di Jerman. Bahkan lo udah kuliah,Gal! Sedangkan gue? Gue masih tetap mencari lo dan melupakan cita cita gue?! Lo bayangkan itu,Gal! Bayangin seberapa hancur gue saat itu?!" Teriak Anin kencang. Ia terus memukul Galang

RAJA 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang