Galang menatap heran Rara yang masuk ke dalam mobilnya dengan nafas tersengal sengal dan juga wajah pucatnya. Ia meletak ponselnya.
"Buset. Pucet banget lo abis beli minum aja?"
Rara diam memilih tak menjawab pertanyaan Galang. Ini bukannya saat bertanya Galang. Tolong mengerti.
Galang memilih mengalah,ia sudah kenal betul dengan Rara. 3 tahun bersama tak mungkin ia belum mengenal Rara. Galang menjalankan mobilnya menuju salah satu mall yang Rara sebut.
Sampai di salah satu mall itu Galang melihat ke arah Rara yang masih di posisinya. Ia masih sama pucat dengan tadi. Ada apa sebenarnya?
"Ra? Are u oke?"
Rara masih diam.
Galang memiringkan badannya agar berhadapan dengan Rara. Ia melambai tangannya di depan wajah Rara
"Woi"
Rara tersentak kaget membuat Galang juga reflek kaget.
"Anjir,ikutan kaget gue"
"Salah lo kagetin gue"
"Eh,salah lo kenapa ngelamun"
"Salah lo lah! Ngapain kagetin gue? Manggil kan bisa"
"lah? Ya jelas jelas salah lo lah! Dari tadi gue tanya lo diam aja"
Rara gemas sendiri dengan Galang. Ia ikut menatap Galang "coba lo gak kagetin gue. Kita gak akan bertengkar kan? Jadi,salah lo!"
Galang diam. Ia menatap Rara,ingin sekali ia menjambak Rara saat ini. Tapi itu ia urungkan. "oke. Salah gue!"
"Emang!"
Galang kembali menatap Rara. Kali ini di tambah senyuman manis nya "udah ya Ra, bisa kita keluar sekarang?"
Rara tertawa mendengar suara Galang yang ia lembut lembutkan serta dengan wajah imutnya
"Lo sih kenapa ajakin gue ribut di sini"
Galang menghela nafasnya berat. Ia kembali tersenyum ke arah Rara dan keluar begitu saja dari mobil lalu membuka pintu Rara.
Galang lebih memilih mengalah. Karema berdebat dengan wanita sama saja tidak. Tidak akan pernah di benarkan.
👑👑👑
Diana baru saja turun dari taksi online nya. Ia sudah mendapati Fathin yang melambaikan tangan ke arahnya. Ia dengan segera mendekati Fathin
"Tumben ke kampus. Kan tinggal nunggu toga aja" tanya Diana setelah sudah di sebelah Fathin
"Iya. Lagi ngurusin itu semua. Lo ada kelas pagi?"
"Ada"
Fathin mangut mangut mengerti "tumben sendiri. Biasa di antar Raja kalau lo ada kelas pagi"
Diana menghela nafasnya "malas gue"
"Kenapa? Ribut?"
"Lo tau kan siapa penyebab Raja itu berubah? Dia tadi pagi nelfon Raja minta jemput. Dan gue ogah dong. Dan juga,mobil Raja pasti pernah di duduki dia. Dan gue gak mau virus perusaknya menular"
Fathin terkekeh melihat semangat Diana menceritakan itu semua. Wajahnya yang sangat menggemaskan.
"Santai dong. Jangan hujan juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA 2 (TAMAT)
Teen FictionSELESAI~ Bagian ke 2 dari RAJA Waktu memang merubah semuanya. Rasya Cheryl Holda kembali di kota penuh kenangan. Bandung. Setelah 3 tahun hidup di negara orang,kini ia kembali lagi. Mengharapkan semuanya kembali seperti ketika ia belum pergi. Raja...