Namjoon menatap kamar kecil yang rencananya akan ia sewa. Sebuah ruangan dengan luas 5x5 meter dan kamar mandi ukuran 2x1,5 meter. Di dalamnya sudah terdapat tempat tidur single bed, lemari pakaian, nakas, kulkas kecil, serta dapur mini di pojok ruangan dekat kamar mandi. Namjoon tersenyum melihat calon kamar barunya itu.
"Apa kamu yakin akan menyewa kamar ini, Namjoon?"
"Ne, ahjumma. Aku yakin."
"Tapi kamar ini terlalu kecil dan sempit untukmu. Lagipula kamu ini tuan muda, seharusnya tinggal di tempat yang lebih mewah..."
Namjoon tertawa lalu menggenggam tangan Nam ahjumma, si pemilik kamar itu. "Jangan khawatir, ahjumma. Aku memang sengaja memilih kamar sewa yang kecil supaya tak sulit membersihkannya. Lagipula ini dekat dengan sekolah tempatku mengajar nanti."
Nam ahjumma tersenyum lalu mengangguk paham. "Ya sudah kalau begitu. Kamu bisa mulai menempati kamarnya mulai sekarang. Kalau kamu butuh jasa bersih-bersih atau laundry, kamu bisa langsung menghubungiku, oke?"
"Oke~"
Namjoon mengantar Nam ahjumma hingga ke depan gedung flat kecil miliknya itu. Setelah wanita itu pergi, Namjoon kembali ke kamarnya dan mulai menata barang-barang yang dibawanya.
.
Namjoon pada dasarnya adalah anak orang kaya. Hidupnya serba berkecukupan dan terjamin. Dia merupakan anak tunggal dan begitu dimanja oleh kedua orang tuanya. Tapi Namjoon tak ingin jadi anak manja dan bergantung pada ayah ibunya. Dari kecil, dia terbiasa bersikap mandiri. Uang jajan perbulannya yang sangat banyak tak membuatnya berfoya-foya dan menghamburkan uangnya. Ia hidup dengan sangat hemat dan sederhana sampai teman-teman di sekolahnya dulu menganggapnya anak orang kaya yang pelit. Saat kuliah, Namjoon menyambi berbisnis online karena ingin belajar menghasilkan uang sendiri. Dan bisnis online itu ia lakukan hingga ia lulus sekarang ini dan mendapat pekerjaan sebagai guru bahasa inggris di sebuah sekolah menengah.
Namjoon akan mulai mengajar lusa, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Dan juga kebetulan guru bahasa inggris yang sebelumnya sudah pensiun, jadinya Namjoon bisa langsung menggantikan posisinya.
Menjadi anak seorang pebisnis tak membuat Namjoon kuliah di jurusan bisnis juga. Dia lebih memilih kuliah di jurusan pendidikan bahasa inggris dan jadi guru. Orang tuanya pun membebaskan pilihan yang ia ambil. Mereka tak ingin mengekang anak mereka satu-satunya itu.
"Sebaiknya aku membongkar koper dan merapikan pakaianku di lemari lebih dulu..." gumam Namjoon seraya melihat ke sekeliling. Kamar kecilnya itu terasa sedikit pengap dan gerah meskipun sudah ada kipas angin kecil. Jadi Namjoon memutuskan untuk membeli AC saja nanti supaya jadi lebih sejuk lagi.
.
Sorenya, Namjoon langsung pergi ke toko elektronik untuk membeli AC dan TV kecil. Tak lupa ia meminta petugas untuk langsung memasangkan ACnya supaya bisa langsung digunakan.
"Terima kasih, ahjussi..." Namjoon memberikan uang tip pada dua petugas yang mengantar dan memasangkan ACnya. Namjoon tersenyum senang. Malam ini ia tak perlu khawatir merasa gerah saat tidur nanti.
"Haaah~" Namjoon menghela nafas lega setelah selesai membereskan semua barangnya. Baju-bajunya sudah tertata di lemari, meja belajar di samping tempat tidurnya yang sudah terisi buku-buku dan alat tulis miliknya. Kasurnya sudah dipasangi seprai dan bed cover. Segera saja Namjoon menghambur ke kasurnya. Ia ingin tidur sejenak sambil menunggu jam makan malam.
"Makan malam nanti aku beli jjajangmyeon saja..." gumamnya lalu mulai memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
FanfictionNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...