Yixing mengatakan semuanya pada Namjoon saat pemuda itu mengajaknya bicara. Mereka bisa bertemu dan berbicara secara bebas karena Junmyeon sedang mengisi acara seminar di sebuah universitas dan tidak akan datang ke sekolah hari ini.
"Demi tuhan, Namjoon. Aku...aku sama sekali..tidak berniat menyembunyikan tubuh Hoseok. Junmyeon hyung mengancamku, sekaligus memberiku jaminan aku tidak akan tersentuh hukum karena sudah menabrak Hoseok..." Yixing berbicara sembari menunduk dalam. Dia tak berani menatap Namjoon dan Yoongi yang memang sedang menampakkan diri. Jimin dan Jihoon yang duduk mengapit Yixing mengusap bahu si penjaga perpustakaan itu agar bisa merasa lebih tenang. Awalnya mereka juga marah pada Yixing, tapi saat tahu kondisinya seperti apa, rasa marah itu berubah menjadi rasa iba. Yixing itu terlalu polos dan naif. Menabrak seseorang hingga orang itu koma tentu membuat Yixing amat sangat ketakutan. Dan Junmyeon memanfaatkan ketakutan Yixing dengan baik.
Namjoon dan Yoongi saling berpandangan. Mereka lalu menatap Hoseok yang dari tadi hanya duduk diam.
"Namjoon, apa benar...Hoseok selama ini ada bersamamu?" tanya Yixing ragu. Namjoon mengangguk dan menatap area kosong di samping Jimin. Pemuda itu mengulurkan sebuah kertas dan pena ke arah Hoseok, meminta hantu manis itu menuliskan sesuatu pada Yixing karena dia tak bisa mendengar suara Hoseok.
Yixing berjengit kaget saat melihat pulpen Namjoon terangkat dan bergerak sendiri karena dia satu-satunya yang tak bisa melihat Hoseok.
'INI AKU, JUNG HOSEOK.'
"Hoseok-ah, sungguh maafkan aku karena sudah menabrakmu. Maafkan aku karena selama lima tahun ini aku terus ikut merahasiakan tubuhmu dari semua orang..." Yixing menangis membaca tulisan tangan itu. Dia benar-benar menyesal.
'Jangan meminta maaf. Hyung ada di posisi yang sulit dan aku sudah bisa memakluminya. Ini bukan salahmu, Yixing hyung.'
Hoseok lalu mengembalikan pulpennya pada Namjoon dan membuang kertasnya ke tempat sampah.
"Namjoon, aku ingin Yixing hyung ikut ke rumah orang tuaku. Dialah yang harus menjelaskan semuanya..."
Namjoon mengangguk paham. Ditatapnya kembali Yixing yang masih menangis. "Yixing ge, aku ingin gege ikut denganku ke rumah orang tua Hoseok dan menjelaskan apa yang terjadi pada mereka."
"Tentu. Aku akan ikut kalian." Yixing mengangguk mantap. Sedikit demi sedikit, beban yang selama ini memberatkan hati dan pikirannya mulai berkurang. Yixing sudah memutuskan akan membantu melakukan apa saja agar Namjoon bisa merebut tubuh Hoseok dari Junmyeon.
.
.
.
.
.
Sore harinya, Namjoon, Hoseok, Yixing, dan Kyungsoon akhirnya datang ke rumah keluarga Jung. Mereka menceritakan semuanya, kecuali soal ruh Hoseok. Ayah Hoseok yang awalnya hanya diam termenung akhirnya memperhatikan Namjoon sepenuhnya.
"Maksudmu Hoseokie sungguh-sungguh masih hidup? Selama ini perkiraanku benar?"
"Benar, ahjussi. Dan kami sedang menunggu waktu yang tepat untuk bisa merebut Hoseok dari Junmyeon hyung..."
Nyonya Jung meremat ujung roknya. Wajahnya memerah karena marah saat mengetahui kalau ternyata dalang di balik semua ini adalah Junmyeon, wali kelas anaknya sendiri dan orang yang begitu mereka percayai.
Yixing bersujud di hadapan tuan dan nyonya Jung. "Aku benar-benar minta maaf, tuan. Ini salahku karena susah menabrak Hoseok yang saat itu hendak kabur dari Junmyeon hyung. Seandainya...aku....."
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
أدب الهواةNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...