7

3.1K 508 34
                                    

"Selamat pagi..."

Namjoon memasuki ruang guru dengan tampang kusut. Tak ada senyum ramah di wajahnya sama sekali. Hal itu jelas membuat para guru heran karena biasanya Namjoon selalu semangat dan ceria ketika datang ke sekolah.

"Mr. Kim sakit?" tanya Ahn sensei seraya menghampiri Namjoon. beberapa guru ikut menghampiri.

"Ah, tidak. Kemarin ada beberapa masalah dan malamnya saya jadi sulit tidur..."

"Kalau begitu istirahat saja dulu di ruang kesehatan. Hari ini jadwal mengajarmu baru dimulai setelah jam istirahat pertama, kan?"

Namjoon mengangguk pelan. Ia lalu menuju ke mejanya dan melihat meja Junmyeon yang masih kosong. Hanya ada tas kerjanya di kursi. "Mana Kim ssaem?"

"Oh, dia sudah pergi ke lab. Pagi ini ada jadwal praktek biologi..." jelas salah seorang guru laki-laki yang ada di sana. Beberapa sudah mulai keluar dari ruang guru setelah mendengar bunyi bel masuk.

'Sepertinya aku harus menunggu Junmyeon hyungnim sampai kelasnya selesai...' batin Namjoon sembari melangkah menuju ruang kesehatan. Dia benar-benar butuh tidur sejenak setelah semalam ia tak bisa tidur dengan baik.

.

.

.

.

.

.

.

Di ruang kesehatan, Namjoon akhirnya bisa tidur pulas begitu dokter sekolah memberinya aspirin setelah ia bilang sedang sakit kepala. Meskipun hanya kurang lebih satu jam Namjoon tidur, baginya itu sudah sangat cukup. Pemuda itu melirik meja dokter yang kosong. Di atasnya terdapat papan kecil bertuliskan 'Sedang Pergi'.

Tok tok!

Namjoon beralih menoleh ke arah pintu yang diketuk dan tak lama terbuka sendiri memperlihatkan sosok Junmyeon dibaliknya.

"Ah, kau sudah bangun rupanya..."

"Hyungnim?"

"Aku diberitahu Hwang laoshi kalau kau ada di sini tadi..." ujar Junmyeon lalu melangkah masuk ke ruang kesehatan. Di tangannya terdapat dua buah kantung plastik bening yang berisi kotak styrofoam dan gelas plastik isi jus. "...kalau sedang sakit kenapa memaksakan diri untuk masuk?"

"Tidak, hyungnim. Saya tidak sakit, hanya sedikit kurang tidur. Dan sekarang saya sudah lebih baik setelah tidur sebentar."

Junmyeon tersenyum mendengar ucapan Namjoon. "Syukurlah kalau begitu..." ucap pria itu lega lalu duduk di tepi ranjang yang Namjoon tempati. "Ini kubawakan kimbab dan jus jeruk dari kantin. Kau makanlah dulu supaya ada tenaga..."

"Terima kasih, hyungnim..." Namjoon tersenyum melihat kebaikan Junmyeon padanya. Ia lalu mulai membuka kotak styrofoamnya dan memakan kimbabnya perlahan.

"Hyungnim..."

"Ya?"

"Anda dulu wali kelas Hoseok, kan?"

"Maksudmu Jung Hoseok?"

Namjoon mengangguk.

"Oh, kau teman Hoseokie?"

Namjoon menggeleng. "Bukan. Tapi teman tetanggaku di rumah. Dia sudah lama tidak bertemu tapi dia ingat kalau Hoseok bersekolah di sini. Jadi dia memintaku untuk mencari tahu soal Hoseok karena kebetulan aku mengajar di sini..." Namjoon sebisa mungkin mempertahankan agar cerita bohongnya tak ada yang berubah atau berbeda. Dia harus konsisten dengan alur cerita yang sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari.

[NamSeok] ✔️ - Ghost! My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang