Namjoon dan yang lainnya sudah tak bisa menyentuh Hoseok sama sekali. Setiap saat mereka hanya bisa terus memikirkan dan menunggu kapan hari sabtu tiba.
Bahkan karena tak bisa fokus itu, Namjoon memutuskan untuk cuti beberapa hari. Itupun atas usulan Ahn sensei yang melihat Namjoon tampak uring-uringan belakangan ini. Dia tak bisa tenang, begitupun dengan semua orang.
"Pertaruhan kita hanya satu kali ini. Kalau kita gagal sudah pasti Junmyeon akan melarikan diri dan membawa tubuh Hoseok ikut serta. Dan untuk itu kau harus tetap fokus, Namjoon." ujar Yoongi tegas.
"Ya, hyung..." Namjoon membalas seadanya. Berulang kali pemuda itu mengecek ponselnya, barang kali ada perubahan info dari Yixing.
"Bersabarlah, Namjoon-ah. Sekarang hari rabu, dan hari sabtu tidak akan lama lagi..."
Namjoon melirik Hoseok yang melayang di atas kasurnya. Hoseok juga sudah tak bisa menyentuh apapun sama sekali. Kemarin, Hoseok bertanya pada Kyungsoon soal keadaannya ini.
"Ahjumma, apa kalau batas waktuku sudah habis aku akan menghilang? Apa aku tak bisa menjadi utuh seperti Yoongi hyung?"
Kyungsoon tidak menjawab pertanyaan itu. Dia tidak mau membuat Hoseok semakin kepikiran akan hal itu.
"Aku...ingin hidup lagi. Aku ingin bersama orang tuaku. Mereka sudah cukup menderita selama enam tahun ini..."
Namjoon mengusap wajahnya kasar. Dia benar-benar bingung harus bagaimana. Dan di saat semuanya sedang terdiam, ponsel Namjoon mendadak berdering nyaring memecah kesunyian.
"Yobose––"
"Namjoon! Kita ubah rencana!"
"Maksud gege?"
"Besok Junmyeon akan pergi makan malam dengan orang tuanya dan rekan bisnis mereka. Rumahnya kosong!"
Namjoon berdiri dari duduknya. Matanya membulat tak percaya. "Benarkah?! Kalau begitu besok aku akan ke sana dengan Hoseok dan Yoongi hyung! Terima kasih, ge!"
Setelah menutup teleponnya, Namjoon menatap Hoseok dengan raut wajah sumringah.
"Kita akan melakukannya besok, Hoseok-ah. Yixing ge sudah memastikan besok Junmyeon akan pergi saat malam."
Raut wajah Hoseok berubah cerah. "Aku bisa kembali hidup besok?"
Namjoon mengangguk semangat. Yoongi ikut tersenyum mendengarnya. Hantu berwajah pucat itu mengeluarkan ponsel Hoseok yang sekarang memang dipegangnya karena Hoseok tak bisa memakainya lagi. Diam-diam, dia mengirimkan pesan teks pada ayahnya.
'Appa...Misi kita dilakukan besok.'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yixing mengendarai mobilnya ke rumah terpencil milik Junmyeon dengan kecepatan sedang. Saat ini pukul tujuh malam dan suasana di daerah itu sudah sangat sepi akibat jarangnya penduduk di sana. Area di sana begitu suram karena kurangnya lampu penerang jalan."Si Junmyeon itu benar-benar pintar memilih lokasi." ujar Yoongi yang duduk di belakang dengan Hoseok dan Kyungsoon. Sang ahjumma nampak membaca mantra yang ditujukan pasa Hoseok. Kalimat yang diajarkan neneknya agar Hoseok bisa dengan mudah kembali ke tubuhnya. Yoongi satu-satunya yang bisa menyentuh Hoseok, jadi dia harus tetap memegangi Hoseok yang tak bisa menyentuh apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
Fiksi PenggemarNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...