Namjoon duduk gelisah di salah satu kursi cafe. Dia janjian dengan seseorang dan sedang menunggunya datang. Karena tak fokus dengan sekitarnya, Namjoon bahkan sampai kaget mendengar dering ponselnya sendiri dan melihat nama Hoseok muncul di layar ponselnya.
Kemarin sepulang kerja Namjoon memang membeli ponsel baru untuk Hoseok agar lebih mudah untuk menghubungi dan dihubungi kalau Namjoon sedang pergi sendiri. Dan dia pikir Hoseok juga pasti butuh hiburan lain selain dari televisi, makanya dia membelikan ponsel dan paket internet untuk Hoseok.
"Halo, Hoseok-ah? Ada apa?"
"Tidak. Aku cuma ingin mengetes ponsel baruku. Hehe~"
Ekspresi Namjoon berubah datar sementara Hoseok di seberang sana masih ber-hehe ria.
"Sudah dulu, ya? Bye~"
Tuut tuut tuut.....
"Dasar hantu iseng." gumam Namjoon sambil tersenyum sendiri. Dia baru saja meletakkan ponselnya di atas meja ketika seseorang yang ditunggunya datang. Ah, bukan. Tapi yang datang ada dua orang.
"Permisi... Kim Namjoon-ssi?"
Namjoon mengangguk lalu berdiri dan menjabat tangan orang itu. "Benar, aku Namjoon. Silakan duduk, Jimin-ssi dan...Jihoon-ssi. Benar itu nama kalian, kan?"
Dua orang itu mengangguk serempak kemudian duduk berdampingan sementara Namjoon duduk di hadapan mereka.
"Maaf kalau sebelumnya telepon dariku membuatmu kaget, Jimin-ssi. Tapi aku perlu bertanya dan memberitahu beberapa hal mengenai Hoseok padamu. Aku tidak tahu harus bertanya pada siapa lagi. Yang aku tahu dan Junmyeon hyung, kalian berdua adalah sahabat baik Hoseok..."
Jimin dan Jihoon saling berpandangan. Raut wajah mereka berubah sendu saat mendengar nama Hoseok. "Benar. Hoseok hyung adalah sahabat, sekaligus hyung terbaik kami. Tidak ada yang menyangka kalau hari saat mengambil foto alumni itu akan menjadi malapetaka untuknya." jawab Jihoon dengan suara bergetar.
"Kalian...tidak ada yang tahu mau kemana Hoseok sebelum menghilang?"
"Hoseok hyung bilang dia ingin duduk istirahat di pinggir lapangan dan tidak kemana-mana. Tasnya saja masih tertinggal di tempat duduknya semula..." kali ini Jimin yang menjawab. Pemuda bertubuh kecil itu menatap Namjoon heran. "Sebenarnya kau ini siapa, Namjoon-ssi? Dari mana kau kenal Hoseok hyung?"
Namjoon menarik nafas panjang. Dia tak tahu memberitahukan soal kondisi Hoseok sekarang merupakan hal bagus atau bukan. Tapi dia sudah terlanjur meminta Jimin datang. Ia tak memperkirakan kalau Jihoon juga akan ikut jika menyangkut Hoseok.
Ponsel Namjoon berdering lagi. Bukan hanya Namjoon, Jimin dan Jihoon refleks ikut menoleh ke arah layar ponsel pemuda itu. Mata mereka terbelalak saat membaca nama Hoseok di sana. Namjoon mengabaikan keterkejutan dua orang itu dan mengangkat telepon dengan mode loudspeaker.
"Halo, Hoseok? Kenapa?"
"Kau pulang jam berapa? Mau kumasakkan sesuatu?"
Jimin dan Jihoon berpandangan kaget. Mereka jelas kenal suara itu. Sangat kenal.
"Kimchi jjigae?"
"Oke~"
"Oh, bisa kau telepon Kyungsoon ahjumma? Minta dia datang..."
"Baiklah. Ada lagi?"
"Itu saja. Sebentar lagi aku pulang..."
"Hati-hati di jalan, Namjoonie..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
FanficNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...