Hai~ kemaren sapa yang nungguin chap 2 ini tapi kok nggak nongol2 chapnya? Hehehe~ 😁
Maapin deh, itu Panda lagi ngetik trus jarinya kepeleset mencet publish. Langsung buru-buru Panda unpub, wong baru 500an words 🤣
Yowis, kali ini beneran udah beres, jadi silakan dibaca~
Panda mau nyemil bambu dulu 👋🐼Enjoy~~~
.
.
.
Setelah sesi perkenalan singkat dengan hantu bernama Hoseok itu, Namjoon tertidur lagi. Entah tidur entah pingsan karena hingga hari mulai sore pemuda itu sama sekali tak terbangun. Masa bodoh dengan olahraga paginya. Masa bodoh dengan waktu sarapan dan makan siangnya yang terlewat. Pokoknya masa bodoh dengan semuanya. Namjoon berharap, saat bangun nanti semuanya hanyalah mimpi dan dia bisa tetap pada pendiriannya bahwa hantu itu tidak ada.
Namjoon akhirnya terbangun pukul empat sore. Saat mendapati kamarnya yang lengang dan hening, tanpa sadar ia tersenyum lebar.
"Itu benar-benar hanya mimpi. Syukurlah..." gumamnya senang. Dengan penuh semangat ia melompat turun dari kasurnya. Ia berniat mengambil pakaian ganti di lemari kemudian mandi. Tapi saat Namjoon membuka pintu lemarinya, ia merasa jantungnya seolah terlepas dan jatuh dari tempatnya ketika melihat Hoseok yang duduk meringkuk menekuk lutut di pojok kanan dalam lemarinya.
Hantu manis itu mendongakkan kepala, tersenyum manis, kemudian melambaikan tangannya. "Sore~ sudah bangun?"
"Kau sedang apa di dalam sini? Kau mau membuatku sakit jantung di usia muda?!" tanya Namjoon histeris. Hoseok memiringkan kepalanya, memasang pose imut. "Hm? Aku memang berdiam diri di dalam lemari kalau tak melakukan apa-apa..."
"Tapi kemarin kau tak ada saat aku sedang menata pakaianku?"
"Oh, itu aku ada di atas lemari kok..." jawab Hoseok santai.
Namjoon menepuk dahinya. Ia merasa konyol sendiri mendengar jawaban Hoseok. "Terserah kau saja..." ujarnya lantas menutup kembali pintu lemarinya. Mendadak, kepala Hoseok menyembul keluar dan sukses membuat Namjoon terjatuh karena terkejut. Dia betul-betul belum biasa dengan 'kejutan-kejutan' ala hantu dari Hoseok.
"Aw..." Namjoon meringis merasakan bokongnya yang sakit.
Hoseok menembus, merangkak keluar dari dalam lemari dan menghampiri Namjoon dan bertanya dengan nada dan ekspresi polosnya. "Kau baik-baik saja?"
Namjoon bersyukur Hoseok nampak seperti manusia pada umumnya, walau tubuhnya tembus pandang. Setidaknya dia tak seperti hantu di film-film yang diberi make up wajah hancur, mata keluar, atau tubuhnya yang terbelah. Namjoon tak sanggup membayangkan jika hantu berwajah manis di hadapannya itu berubah wujud menjadi menyeramkan seperti di film.
'Eh, tunggu. Apa aku baru saja berpikir dia itu manis?' Namjoon mengernyitkan dahi lalu memandang Hoseok yang tersenyum ke arahnya. Duduk di hadapannya dan kembali menusuk pipi Namjoon berulang kali.
"Sesuka itu kau menusuki pipiku?"
"Habisnya aku masih belum percaya kalau akhirnya aku bisa menyentuh sesuatu atau seseorang..."
'Aku sendiri juga masih belum percaya kalau kau itu nyata...'
Namjoon lalu melirik jam dindingnya. Ini sudah sore, dan Namjoon sangat lapar sekarang. Perutnya bahkan mewakili rasa laparnya dengan berbunyi keras.
"Aku ingin cari makan dulu." Namjoon berdiri lalu menyambar jaketnya. "Kau mau makan ap––" kata-kata Namjoon terhenti saat menyadari siapa lawan bicara sekaligus 'roommate'nya itu. "Ma-maaf, Hoseok..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
FanfictionNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...