Namjoon membantu Hoseok yang ingin duduk. Karena mengalami koma selama lima tahun, otot-otot di tubuh Hoseok masih lemah. Namjoon tersenyum seraya mengusap kening Hoseok dengan lembut. Tatapan Hoseok terpaku ke sosok Yoongi yang masih menahan Junmyeon dengan kuncian di lantai.
"Sekarang kita pergi dari sini, oke?"
Hoseok kembali menatap Namjoon sebelum akhirnya mengangguk. Dengan bantuan Namjoon, Hoseok melingkarkan tangannya di leher Namjoon sementara lelaki itu menggendongnya ala bridal dengan penuh kehati-hatian.
"Hoseok!" teriakan Junmyeon terdengar saat mereka berdua mulai menaiki tangga. Hal itu membuat Namjoon mempercepat langkahnya membawa Hoseok keluar dari rumah itu. Bisa ia rasakan, Hoseok nampak begitu ketakutan saat melihat Junmyeon yang berhasil lolos dari kuncian Yoongi dan mengejar mereka. Wajah dan tubuhnya penuh luka.
"Hoseok sayang, kembalilah. Kita saling mencintai, kan? Kau hanya akan bahagia jika bersamaku! Kita sudah ditakdirkan untuk satu sama lain! Kau ingat kan, Hoseok?"
Namjoon tak habis pikir melihat Junmyeon yang masih saja berbicara tak masuk akal seperti itu. Hoseok mengeratkan pelukannya pada guru muda itu. "Aku hanya ingat kalau kau memukulku di gudang sekolah setelah aku menolakmu. Kau menculikku, menyekapku selama satu tahun dan masih berani mengatakan kalau kita saling mencintai? Kau benar-benar gila, Kim ssaem..."
Dari kejauhan, suara sirine mobil polisi mulai bersahutan dengan sirine ambulance. Jeep tua yang tadi terparkir jauh kini mendekat dan sesosok pria dengan seragam kepolisian turun dari sana dengan dua polisi lainnya. Dari lencana yang ada di seragamnya, Namjoon tahu kalau pria yang turun pertama itu adalah kepala polisi.
Dalam sekejap, mobil-mobil polisi pun berdatangan mengepung rumah Junmyeon. Semua anggota keluar dan mengarahkan senjata ke arah Junmyeon yang masih terus berusaha mendekati Hoseok.
"Diam di tempatmu, Kim Junmyeon-ssi." sang kepala polisi pun turut mengeluarkan senjatanya. "Anda kami tangkap atas pasal berlapis untuk kasus penculikan, penyekapan, dan kekerasan. Korban, atas nama Jung Hoseok, enam tahun menghilang setelah sebelumnya berada di sekolah untuk melakukan sesi foto album angkatan. Anda rupanya sangat lihai sekali menipu polisi yang bekerja mengusut kasus ini, Junmyeon-ssi..."
Hoseok terperangah mendengarnya.
"E-enam tahun?"
Namjoon mengangguk. "Benar, sudah enam tahun ini kamu menghilang, Hoseok-ssi..."
"Aku--"
Suara Hoseok terpotong dengan suara sirine dua ambulance yang berhenti tepat di depan mereka. Pintu belakang salah satu ambulance itu terbuka dan Hoseok bisa melihat ayah ibunya berada di sana sambil menangis. "Hoseokie!"
Petugas medis mengeluarkan brankar dan meminta Namjoon untuk membaringkan Hoseok di sana. Pemuda itu menyipitkan mata saat banyak kilatan flash kamera yang menyorotinya. 'Sial, kenapa ada wartawan di sini?!'
"Namjoon-ssi..." sang kepala polisi memanggilnya. "Ya, pak?"
"Mana Yoongi?"
Namjoon menatap wajah kepala polisi itu lekat. Dan dia baru menyadari wajah lelaki itu dan Yoongi sangat mirip. "Anda...ayah Yoongi hyung?"
Tuan Min mengangguk tenang. "Yoongi juga yang meminta tolong untuk datang ke sini karena kalian sama sekali tak menghubungi pihak kepolisian. Kau termasuk nekat, Namjoon-ssi..."
Namjoon hanya tersenyum kikuk seraya menggaruk kepalanya. "Y-Yoongi hyung masih ada di dalam, pak. Ada satu orang yang pingsan..."
Tuan Min berserta anak buahnya mengecek ke dalam rumah dan tak lama kembali sambil membopong Yixing yang masih tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
FanfictionNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...