"Pelajaran hari ini sampai di sini. Kalian bisa istirahat sekarang."
Hari senin, Namjoon sudah beraktivitas seperti biasanya. Dia hanya menjawab seperlunya saat guru-guru bertanya padanya tentang kejadian di rumah rahasia milik Junmyeon kemarin. Tentu hal itu menjadi berita besar di TV nasional mengingat kasus yang selama enam tahun ini tak bisa diselesaikan mendadak terungkap begitu saja. Wajah Namjoon, Hoseok, dan Junmyeon terekam jelas di kamera media dan itu jelas menggemparkan sekolah tempat Namjoon bekerja. Di satu sisi, pihak sekolah lega karena misteri hilangnya Hoseok sudah terpecahkan. Meskipun di sisi lain mereka tak menyangka kalau selama ini pelakunya adalah Junmyeon, seseorang yang mereka kenal sebagai guru yang sangat karismatik dan baik hati.
Namjoon lega wajah dan nama Yixing tak tersorot di media. Waktu itu kumpulan wartawan lebih tertarik menyorot wajah pelaku dan pahlawan yang menyelamatkan korban. Sampai saat ini, Yixing masih dirawat di rumah sakit akibat cedera kepalanya yang cukup parah. Junmyeon benar-benar mendorongnya dengan sangat keras malam itu. Namjoon memilih tutup mulut soal Yixing. Para polisi, kecuali ayah Yoongi juga hanya tahu Yixing merupakan orang yang ikut membantunya menyelamatkan Hoseok. Dan dari Yoongi, Namjoon tahu keluarga Hoseok tidak berniat melibatkan Yixing dengan Junmyeon. Mereka melindungi Yixing karena tidak ingin pemuda itu kehilangan masa depannya. Yixing hanyalah korban di sini. Mental dan psikisnya dipermainkan oleh Junmyeon agar bisa dikontrol sepenuhnya.
"Mister..."
Beberapa murid kelas dua yang baru saja Namjoon ajar memanggilnya yang hendak keluar kelas. "Ya? Ada yang ingin ditanyakan tentang materi tadi?"
Para siswa itu menggeleng. "Mister... baik-baik saja? Anda terlihat murung selama di kelas..."
Namjoon menggeleng seraya memaksakan sebuah senyum. "Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah. Sana kalian ke kantin sebelum kantinnya ramai..."
Siswa-siswi itu sadar Namjoon butuh waktu sendiri. Jadi mereka menurut lalu pergi meninggalkan Namjoon setelah mengucapkan beberapa kata penyemangat.
Dan ini adalah kelas terakhir Namjoon di hari senin. Jadi dia memutuskan untuk pulang lebih cepat dan beristirahat. Luka memar di perutnya belum sembuh karena Namjoon tidak mau memeriksakannya ke rumah sakit. Dia tidak mau ke sana karena takut bertemu Hoseok dan membuat hatinya semakin sakit.
.
.
.
.
.
Satu tahun kemudian...
Namjoon memandangi lautan lepas dengan sorot mata sendu. Saat ini sedang masa libur sekolah, dan Namjoon memutuskan pergi berlibur ke salah satu vila milik ayahnya yang berada di tepi pantai. Dia butuh menenangkan diri. Setahun tak bertemu Hoseok tak membuat perasaannya pada pemuda itu pudar. Sebaliknya, perasaan Namjoon justru makin kuat. Satu-satunya hal tentang Hoseok yang masih disimpannya sampai saat ini adalah foto Hoseok yang diberikan nyonya Jung dulu.
Yoongi yang ikut jalan-jalan bersama Namjoon duduk di depan teras vila sambil memainkan ponselnya. Ponsel yang dulu Namjoon belikan untuk Hoseok kini dipegang Yoongi sepenuhnya.
"Hei, Namjoon!"
"Ya, hyung?"
"Mau sampai kapan kau menghindar bertemu Hoseok? Aku tahu kau merindukannya, Namjoon. Jangan siksa dirimu sendiri!"
"Dia sudah tidak mengingatku, hyung. Aku tidak bisa terus memaksakan perasaanku."
"Tapi di sini kau terluka, Namjoon. Kau yang perlahan hancur karena terus memendam perasaanmu sendiri. Temui Hoseok. Siapa tahu kita bisa mengembalikan ingatannya selama jadi hantu dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Ghost! My Love
FanfictionNamjoon memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kecil di gedung flat yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar hanya untuk mendapatkan ketenangan. Tapi ia tak tahu keputusan menyewa kamar itu baik atau tidak saat ia justru bertemu sosok manis yang...