"Dan itu karena saya,"
***
"Kok bisa karena bapak?" tanya Yohan yang tingkat kekepoannya udah di ubun-ubun.
Mereka sekarang udah pindah ke ruang tamu klinik. Pak Dongsik nyuguhin teh anget. Mayan nih hehe.
"Dia koma setelah sebelumnya kejang-kejang. Dan kejang itu disebabkan oleh kegagalan fungsi hatinya,"
Hening, baik Yohan dan Hana masih mencerna perkataan Pak Dongsik sambil nunggu kelanjutan ceritanya.
"Kegagalan fungsi hatinya disebabkan oleh saya. Dulu, saya tidak sengaja menabrak dia saat masih kecil,"
"Saat itu, dia sedang bermain petak umpet dengan teman-temannya. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba dia berlari ke jalan raya. Saya yang sedang lewat tidak sempat mengerem, jadilah dia tertabrak mobil saya,"
"Mulai saat itulah saya tau jika dia adalah anak panti asuhan. Saya adopsi dia, namun pada saat itu kondisinya baik-baik saja, tidak ada yang bermasalah pada organ tubuhnya."
"Namun, seiring bertambahnya usia, gejala-gejala yang mengindikasikan gagal hati mulai muncul. Saya baru sadar jika saat dia tertabrak, ada bagian tubuhnya yang mengalami infeksi berat tanpa terdeteksi. Dan gagal hati merupakan reaksi dari tubuhnya akan infeksi itu,"
Yohan tercengang mendengar penuturan Pak Dongsik.
Sedangkan,
Hana membeku.
Anak kecil? Bermain petak umpet? Tiba-tiba berlari ke jalan raya dan tertabrak?
Masih inget sama mimpi mengerikannya Hana waktu di acara makrab?
Kenapa kejadiannya sama persis?
"Kak," tangan kanan Hana nyentuh tangan Yohan, dan tangan kirinya megang kepala.
"E-eh? Kenapa dek?" tanya Yohan panik.
Hana diem, ga respon pertanyaan Yohan. Pak Dongsik langsung gercep nolongin Hana.
"M-mimpi gu-e," kata Hana terbata-bata, sebelum dia pingsan.
***
"Eh dek, udah sadar," kata Yohan sambil nyimpen segelas teh anget di atas nakas. Mereka udah ada di rumah. Tadinya, Pak Dongsik nyuruh mereka buat tinggal di klinik sampai Hana siuman, tapi Yohan nolak. Lebih nyaman kalo di rumah aja.
"Nih minum dulu," Yohan nyodorin teh anget.
"Pusing pala gue kak," keluh Hana habis minum.
"Udah ga usah dipikirin. Semua yang ada di mimpi itu cuma bunga tidur. Ga ada hubungannya sama real life," Yohan ngelus rambut Hana pelan.
Yohan udah tau perihal mimpi Hana. Hana pernah cerita, walaupun nyeritainnya udah beberapa hari pasca mimpi. Sebenernya Yohan sendiri juga heran. Kenapa potongan mimpi Hana sama kejadian tabrakan itu mirip? Yohan ga tau tingkat kemiripannya seberapa, tapi liat reaksi Hana yang sampe shock dan pingsan, dia bisa jamin kalo kejadiannya sama persis.
"Bunga tidur apaan. Kaktus tidur yang ada," protes Hana.
"Hehehe udah lah lupain aja. Yang penting kita udah tau kebenarannya gimana. Gue lega," kata Yohan. Ya walaupun masih ada yang ganjel di hatinya, tentang Jisoo yang nyebut namanya sebelum koma. Tapi dia inget kata Hana. Yang namanya Yohan bukan cuma dia.
"Tapi kak, gue masih kepo gimana ceritanya Pak Dongsik ngadopsi kak Hangyul. Tadi kan cuma nyeritain mba Jisoo doang," kata Hana. Etdah ini bocah, baru aja sadar dari pingsan, tapi kelakuannya ga nunjukin orang yang habis pingsan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Yohan
Fanfiction"Kak, gendong!" -Yohana "Yaelah ini dugong, udah gede masih gatau diri," -Yohan Hanya kisah keseharian absurd Yohan dan adiknya. Hingga hari itu datang mengubah segalanya. Highest rank : #1 - Yunseong #4 - Siblings #5 - Yena #10 - Izone #12 - Yohan