"Kak, gendong!" -Yohana
"Yaelah ini dugong, udah gede masih gatau diri," -Yohan
Hanya kisah keseharian absurd Yohan dan adiknya.
Hingga hari itu datang mengubah segalanya.
Highest rank :
#1 - Yunseong
#4 - Siblings
#5 - Yena
#10 - Izone
#12 - Yohan
Hape Hana dari tadi bunyi terus, ada telepon. Tapi dia ga ada inisiatif buat ngangkat sama sekali. Dia malah asyik makan pecel lele.
"Han," tegur Yena, keganggu sama getaran hape Hana.
"Hm?"
"Angkat cepet. Ganggu anjir,"
"Ogah,"
"Kalian ada masalah apa sih? Cerita. Ga biasanya lo mendem masalah kaya gini," Yena berhenti nitilin kepala lele. Yunseong yang lagi minum es teh ikut nyimak.
Iya, mereka ngerayain ulang taun Hana di warung pecel lele paling enak sekecamatan. Enak banget pokoknya bikin kecanduan.
"Gapapa udah. Ga penting kok," kata Hana bodoamat, masih lanjut makan.
"Han," Yena mukul meja pelan.
Kalo Yena udah mulai serius, bakal pulang tinggal nama kalo ga nurut sama dia.
"Hadeh, iya iya. Kak Yohan lupa kalo gue ulang tahun," Hana mulai nyeritain apa yang terjadi dari pagi, yang tentunya nyinggung akar masalah dari lupanya Yohan.
"Hah? Sumpah?" Yena kaget. Meskipun dia bukan temen Hana dari kecil, tapi dia tau banget kalo selama ini Yohan ga pernah lupa sama hari paling penting di hidup Hana.
"Ngeprank kali," kata Yunseong enteng, dibalas pelototan Yena.
"Kak Yohan lagi ngurus masalah apa emang? Yang dari waktu makrab itu ya?" tanya Yena.
"Ceritain dong," Yunseong kepo.
"Rumit Yen, Yun. Gue ga bisa cerita sekarang. Masih terlalu absurd. Maaf," Hana ngehela napas dalem. Jujur, hari ini adalah ulang tahun terburuknya.
Seingatnya.
"Hana!" teriak seseorang yang turun dari motor.
Yohan. Dia hafal tempat tongkrongan favorit trio kwek-kwek itu. Dia langsung nyusulin Hana.
"Eh, kak Yohan," Yena nyapa sopan.
"Heiyo bro," si edan, Yunseong gasopan amat sama kating wkwk.
Hana diem, ga nanggepin panggilan Yohan.
"Han maafin kakak. Ayo pulang yuk," kata Yohan sambil narik tangan Hana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apaan sih," Hana ngibasin tangan, buru-buru ngobokin tangan ke dalem cawan isi air.
"Hana." Yena geleng.
"Hhh. Iya iya. Yaudah Yen, Yun. Makasih traktiran sama kadonya. Gue pulang dulu ya. Jumpa besok," Hana berdiri sambil bawa bingkisan gede, jalan duluan sementara Yohan masih diem di belakang.
Sepanjang perjalanan, Yohan nyoba interaksi sama Hana, tapi Hana tetep diem aja.