The Truth Untold

1.1K 116 14
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hanaaa," teriak Yohan yang lagi jalan masuk ke rumah.

"Dek lo beneran ga kuliah?" tanyanya sambil buka pintu kamar.

"Dek?"

Langkah Yohan berhenti di pintu kamar. Dia liat Hana yang lagi berantakin meja belajar Yohan. Posisinya munggungin dia.

"HEH BOCAH, LO NGAPASI DARI TADI GAJELAS BGT?!" Yohan teriak karena ga kunjung dijawab sama Hana, ditambah seenaknya Hana berantakin buku-bukunya.

"Han,"

"Hana!"

"Lo yang nyuruh gue kesini dalam 5 hitungan. Gue udah di sini, bolos demi lo. Gue pikir lo sakit. Tapi lo ngapain ini?" Yohan megang pundak Hana, nyuruh dia biar balik badan.

Yohan baru sadar kalo Hana nangis. Sesembab itu matanya.

"Han?"

"Lo gapapa?"

"Eh lo kenapa si kok ga jawab dari tadi. Hanaaa," Yohan udah gemes sendiri. Dia ngacak-ngacak rambut Hana.

Sementara yang ditanya masih diem, sesenggukan sambil natep Yohan tajem.

"Yaudah, lo tenang dulu. Habis ini cerita sama kakak ya," Yohan nyerah. Dia balik badan dan mau ke toilet.

"Gue ga punya kakak," jawab Hana dingin.

Langkah Yohan berhenti habis denger perkataan Hana. Jantungnya tiba-tiba berdetak cepet banget. Matanya mendelik. Cepet-cepet dia balik badan dan nyamperin Hana.

"Han lo kenapa? Lo sakit ya?" tanya Yohan sambil ngeraba kening Hana. Yang bikin Yohan kaget, tangannya tiba-tiba ditepis.

"Ga usah pegang-pegang. Bukan muhrim," cetus Hana. Nadanya datar banget.

"Hana sumpah deh lo kesambet apaan sih tiba-tiba kaya gini?"

Yohan udah nebak sesuatu, tapi dia masih nyoba buat mikir positif.

"Jadi bener?" tanya Hana.

"Bener apa?"

"Siapa Raihana?"

"Hah?"

"Gue nanya,"

"Lo tau dia dari mana?"

Kak YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang