Her Savior (2)

1.1K 125 14
                                        

"MINHEE MINHEE!" panggil Hana di sepanjang koridor. Hana ngerasa deja vu sama kejadian ini. Soalnya kali ini Minhee juga ga respon, kupingnya disumpel hetset.

"Apa perlu gue panggil lo Amin lagi?" kata Hana di kuping Minhee. Dia mau oleng karena jinjit. Buset dah Minhee genter amat.

"Aduh, ada apa sih?" jawab Minhee sambil berhenti jalan, ngelepas hetset juga. Dia nengok ke Hana. Seketika Hana langsung mundur, takut liat ekspresi muka Minhee.

 Seketika Hana langsung mundur, takut liat ekspresi muka Minhee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ga biasanya Minhee pasang muka sepet pagi-pagi begini.

"Eh anu, Min. Maaf. Gue ga bermaksud ganggu lo. Hehe yaudah ya sampai nanti babai," kayaknya Hana dateng di waktu yang ga tepat. Mendingan dia buru-buru kabur aja.



Grep.

Minhee nahan lengan Hana biar ga pergi gais. Udah macam drama aja ini hm.

"Bukan salah kamu. Mau bilang apa?" nada suara Minhee berubah jadi yang Hana kenal, tapi keliatan agak dipaksa.

Hadeh, Hana jadi bingung sama duality Minhee yang begini.

"Eh, keberatan ga kalo gue tanyain tentang sesuatu?"

"Apa?"

"Tapi sebelumnya lo mau ga gue ajak bolos kelas? Sekali aja plis hehe," minta Hana sambil takut-takut. Jangan jangan habis ini Minhee nyeramahin dia panjang kali lebar kali tinggi lagi. Malu woy kalo diliatin orang se koridor.

Tiba-tiba ekspresi Minhee berubah seratus delapan puluh derajat. Sumringah banget kaya orang habis dapet hujan duit.

"Hehehe kamu tau aja kalo saya lagi ga mood kuliah,"

"???"

"Ayo deh,"

"Duh gusti, ternyata muka lo sepet kaya tadi tu karena ga mood kuliah? Dasar ya, bocah banget lo!"

"Wkwkwkwk,"

Hana sama Minhee pun langsung lari lari ke parkiran.

***

Mereka sekarang lagi jalan di dalem mall. Dalem hati Hana ngarep semoga bisa ngapain aja tapi dibayarin Minhee hehehe. Maklum lah, kalo sama Yohan, dia kudu serba hemat.

Sambil jalan-jalan, Hana nyempetin  interview Minhee tentang Hangyul sebagai saudara angkat dia. Habisnya dia kepo parah, pengen tau akar permasalahan dari musuhannya Yohan sama Hangyul. Barangkali dia nemu kunci masalahnya lewat Minhee.

"Kamu tau dari mana kalau saya punya saudara angkat?" tanya Minhee sambil gulung kabel hetset terus dimasukin ke saku kemejanya.

"Gini ya Min. Jadi, kak Yohan sama kak Hangyul itu udah kenal dari kecil. Dulu kak Hangyul tinggal di panti asuhan milik keluarga gue,"

"Oh! Jadi kamu anaknya pemilik panti itu?" tanya Minhee pake nada kaget.

"Hehe iya,"

"Mendiang Papa Mama kamu dulu perawat kan, ya?"

Kak YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang