eps03

459 50 0
                                    

Terdengar kasak kusuk di beberapa karyawan. Namun Krist tidak ingin menghiraukan itu, walau terdengar di telinga Krist. Krist asyik dengan handphonenya. Yang sedari tadi berbunyi.

Gun sudah cerewet mengingatkan Krist untuk lunch dan mengajak Krist nanti malam menemaninya di Bar. Menghiraukan sekitarnya, O-som dan Janhe yang sudah heboh sedari pagi bergosip.

O-som paling heboh dengan kasak kusuk di Perusahaan. Disaat makan siang mereka bersama si dewasa Earth, Janhe yang paling muda begitu berbunga mulai hari ini.

"Kau sudah lihat hari ini...anak ke tiga pemilik Perusahaan ini. Katanya kembali dari NewYork. Tampan sekali...~"O-som mengigit bibir bawahnya.

"Iya....tampan sekali~..."Janhe dan O-som kini saling mengaitkan tangan mereka girang.

Earth hanya menggelengkan kepalanya.

"Krist...kau ada senggang sore ini? Bisa temani aku ke Mall?"tanya Earth.

Saat Krist memalingkan wajahnya ke arah Earth. O-som langsung menimpali.

"Aku ikut...jan...kau ikut?"tanya O-som dengan centilnya tersenyum ke arah Janhe.

"Ok."janhe mengangguk.

"Ok. Fix. Kita belanja hari ini..."O-som bersenandung riang. Krist yang belum mengucapkan sepatah katapun hanya menggaruk kepalanya.

................................

[FLashback]

Sesampainya di kamar Krist memandang layar handphonenya, Krist merasa ragu mengirim pesan pada Singto. Dimana saat Krist di tarik sahabatnya Gun, Krist memandang Singto yang memberi isyarat untuk jangan lupa menghubunginya.

Krist ragu ketika Attaphan memintanya untuk jangan menghubungi Singto malam ini. Attaphan sangat mengerti tentang dirinya. Sahabatnya ini selalu peduli pada dirinya. Dengan lesu Krist terbaring sampai tertidur.

[FLashback End]

...........................

"ehh...lihat...lihat...itu bagus kan..."pekik O-som pada teman-temannya, Krist menikmati melihat pakaian yang terlihat menarik di matanya.

O-som, Earth dan Janhe terpisah memilih pakaian sendiri-sendiri.
Hingga Krist terkejut saat dirinya menemukan orang yang dirindukannya berdiri di depannya kini. Singto berdiri di stand pakaian wanita sama sepertinya. Dengan setelan kemeja dan jas abu. Singto terlihat tampan.

Krist yang hampir lupa ingin menyapanya, mengurungkan niatnya. Singto hanya tersenyum memberi salam ketika sadar ada seorang pria mendekatinya. Krist langsung berpura-pura hendak memilih gaun di rak depan nya. Mulut Krist langsung terkunci, ketika Seorang gadis menghampiri Singto dan menggandeng lengannya.

Krist terkejut...

"Siapa Sing?temanmu?"tanya perempuan itu yang kini Krist pahami bernama Mild.

"hust...itu orang lain Mild, aku tidak mengenalnya."bisik Singto.

"Maaf...habis dia menatap kita..."jawab Mild juga berbisik.

"Dia kan lagi memilih baju disini, mungkin kau mengejutkannya...hahaha"bisik Singto.

Mild langsung memukul lengan Singto. Krist masih berpura-pura memilih-milih pakaian. Mendengar apa yang dibicarakan Singto dan Mild. Karena dada Krist merasa sesak. Krist berpura-pura mengambil salah satu pakaian untuk dipilihnya.

"Sweet...Looh Sing...pasti dia membelikan untuk kekasihnya...kau pilihkan untukku juga..."Mild meletakkan dagunya di bahu Singto, bersikap manja, menggoyangkan lengan Singto.

Hide Identity [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang