eps11

320 37 0
                                    

Krist mencoba menghubungi Lee. Untuk ke 2xnya hubungan itu tersambung.
"Hallo sayang~"Lee terkejut.
"Phi....Mae...Mae...tiba-tiba pingsan..."ucap Krist sangat khawatir dan panik.
"Ada apa sayang~...tenang...ambil napas dan ceritakan pelan-pelan."Lee terkejut dan khawatir terhadap pujaan hatinya ini.
"Aku baru saja dihubungi panti Mae baru saja tiba-tiba jatuh pingsan. Bisa phi Lee kemari dan periksa keadaan Mae..."pinta Catty khawatir. Tangan kiri Catty memainkan kuku jarinya.
"Baik sayang~aku kesana sekarang."Lee langsung menutup telephonenya.
"Jo...aku keluar sekitar 2jam...Mae kekasihku sakit. Dia memintaku kesana."Lee langsung pamit pada rekan kerja.
"Hah?!ok.ok.ok...yach!!!main pergi aja...kapan dia akan ngenalin si cantik itu..dasar pelit!!!"gumam jojo.
...............................
Catty lupa untuk merubah penampilannya karena rasa khawatirnya terhadap Suster kepala Maria yang jatuh sakit.
Krist baru menyadari ketika Suster Ruth terkejut.
"Mae...bagaimana bibi Ruth?"tanya Krist langsung menghampiri Suster Ruth yang terkejut di depan matanya. Krist baru menyadari hal itu.
"Mae...Mae...ehhh Suster Kepala ada di kamarnya..."Ruth mengikuti Krist yang berlari ke kamar yang dituju.

Tok Tok Tok

Saat perlahan Krist membuka pintu. Krist berdiri diambang pintu.
"Krist...kau kah itu...kemari nak..."ucap Mae mengulurkan tangannya. Krist berlari dan memeluk Suster Kepala yang terbaring di tempat tidurnya.
"Mae...aku..."ucap Krist ragu untuk masuk ke dalam dan berdiri di ambang pintu.
"Mae sudah tahu nak...Mae tidak apa-apa...kemarilah..."ucap Suster Kepala yang membuat Suster Ruth dan Krist terkejut.
Krist langsung berlari memeluk Suster Kepala yang terbaring lemah di tempat tidurnya.
"Mae dimana yang dirasa sakit?kita ke rumah sakit sekarang?"ucap Krist khawatir tidak tahu harus berkata apa. Maria tersenyum memeluk anak asuhnya ini.
"Suster Ruth...ada seorang pria yang menunggu di luar katanya teman Catty."jelas suster yang lain.
"Baiklah. Terima kasih"Suster itu meninggalkan kamar itu.
"Itu temanku bibi Ruth. Namanya Lee. Dia seorang dokter. Aku memintanya datang kesini untuk memeriksa Mae. Eem...eemm..bibi Ruth.. panggil aku...Catty....bibi Ruth..."jelas Krist, untuk kata yang terakhir Krist ragu untuk mengatakannya. Ruth hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
"Terima kasih...bibi Ruth..."Ruth pergi menemui Lee.
"ahhh...jadi Catty tumbuh disini..."gumam Lee riang.
"Senang rasanya Catty membuka hidupnya yang lain padaku...dengan begini kita lebih dekat lagi...benar kata Gun...aku harus bersabar mendekati Catty..."gumam Lee riang.
Seseorang terdengar membuka pintu. Lee memberi salam.
"Saudara Lee...silahkan masuk."Suster Ruth membawa Lee ke kamar Suster Kepala.
"Catty..."Krist tersenyum melihat Lee. Lee menghampiri Catty dan langsung memeriksa Maria.
"Tidak apa-apa Catty...Mae...maaf...Suster hanya harus banyak beristirahat saja untuk 2hari ini. Dan ini resep obatnya"jelas Lee memberikan resep obat pada Catty sembari merapikan alat kedokterannya.
"Terima kasih nak..."ucap Suster Kepala dengan suara rentannya.
"Itu sudah menjadi tugas saya..."jawab Lee ramah.
"Tugas saya sebagai kekasih agar mendapat restu dari keluarga saja...hehehe"batin Lee kegirangan.
"Kalau begitu saya akan kembali ke rumah sakit. Lebih baik Mae beristirahat mulai malam ini."ucap bangga bisa menyebut Mae dan menjadi bagian dari keluarga Catty.
"Mae...Catty mengantar phi Lee dulu."pamit Krist.
"Pulanglah bersamanya nak...Mae baik-baik saja. Besuk pagi kau harus bekerja."pinta Mae. Terlihat raut muka Krist sedih. Suster Ruth dan Suster Kepala melihat tatapan perhatian Lee pada anak asuh mereka.
"Bagaimana kalau besuk jam 05.00pagi aku jemput. Kau bisa menemani Mae malam ini, Catty" Lee yang berdiri di samping memegang kedua sisi bahu Catty yang ramping, memiringkan kepalanya, tersenyum manis pada Catty.
Catty yang tidak mengerti Lee mencoba merebut hatinya. Catty jadi tersentuh dengan kebaikkan dan perhatian Lee.
"Phi Lee selalu memperhatikan aku...betapa jahatnya diriku telah menyakiti perasaannya. Tetapi aku harus mengakhiri semua ini. Apa aku salah dengan keputusanku ini."batin Catty. Suster Kepala dan Suster Ruth memperhatikan ekspresi Krist.
"Catty...kau mau?"panggil Lee membuyarkan lamunan Catty.
"Mae..."Krist memohon pada Suster Kepala. Maria mengangguk tanda mengiyakan apa yang Krist pinta.
"Kalau begitu saya permisi dulu untuk kembali bekerja."Lee pergi meninggalkan ruangan Suster Kepala setelah memberi salam pada Suster Kepala dan Suster Ruth. Diikuti Catty yang keluar dari ruangan Suster Kepala.
"Phi Lee...terima kasih untuk hari ini."ucap Catty tersenyum manis.
Lee memeluk Catty mengusap rambutnya perlahan, lalu mengecup kening Catty membuat Catty tersipu malu.
"Aku bahagia, bila bisa memperhatikanmu seperti ini sayang~."Lee memegang bahu Catty.
"Phi...jangan lakukan itu...kita di Panti..."Catty sedikit melepaskan tangan Lee yang memegang bahunya, dan sedikit mendorong tubuh Lee agar agak menjauh darinya.
"ahhh...ya...aku mengerti...maaf sayang~...aku merindukanmu."Lee beranjak menuju mobilnya.
"Besuk jam05.00pagi aku jemput."Catty mengangguk tersenyum manis. Lee ingin sekali mencium kekasihnya ini.
"Ohy...sebentar..."Catty yang terheran-heran. Tiba-tiba...

"CLIK."

"Phi Lee..."protes Catty.
"Bolehkan ini sebagai hadiah untukku malam ini sayang~."Catty terdiam. Lalu mengangguk
...............................
Sekembalinya Lee ke ruangan kerjanya duduk di meja kerjanya.  Lee meraih sakunya, mengambil handphonenya. Tersenyum sendiri menatap photo manis Catty malam ini.
Tanpa Lee sadari kehadiran teman kerjanya Jojo merebut handphone Lee.
"Hey!!!"pekik Lee berdiri.
"Wow~...cantik sekali...jadi dia kekasihmu...kenalkan padaku..."ucap Jojo mengacungkan ibu jarinya.
"No."Lee merebut handphonenya dari tangan Jojo.
"Kita tidak tahu, mungkin kekasihmu adalah jodohku."goda Jojo.
"Playboy sepertimu...jodoh..."sindir Lee.
"Sapa tahu..."Jojo mengangkat bahunya.
"Gadis baik, cantik seperti Catty tak akan kubiarkan jatuh ke tangan Playboy sepertimu."gumam Lee.
"Hah..."Jojo mengambil susu yang ada di kulkas. Kembali menatap ke arah Lee.
"Lupakan."jawab Lee.
"Dasar posesif dan pelit."gumam Jojo menuju meja kerjanya.
.....................................
Kriiing Kriiing Kriiing
Gun Calling
Krist yang hendak beranjak masuk ke dalam rumah.
"Kau dimana?"tanya Gun panik.
"Gun...Mae sakit...Mae tiba-tiba pingsan." jelas Krist
"Hah?!Mae pingsan?"Gun terkejut. Off yang berada disisinya mengangkat dagunya, mengisyarakat rasa ingin tahunya.
"Malam ini aku tidur di rumah."jelas Krist.
"Ok.ok.ok..titip salam untuk Suster Kepala dan Suster Ruth dariku. Semoga lekas sembuh."Gun ikut khawatir pada sahabatnya kini.
"Ya. Terima kasih Gun."Krist melupakan janjinya dengan Singto, karena perasaannya kini di penuhi rasa khawatirnya terhadap kesehatan Mae.
Orang yang paling berharga bagi Krist untuk selamanya.
....................
"Gun...ada apa?"tanya Off
"Mae sakit...sore ini tiba-tiba pingsan. Dan malam ini Krist tidur disana."jelas Gun. Off mengangguk-angguk.
"Lebih kau katakan juga padanya."Off mengangkat dagunya menunjuk seseorang yang dengan gelisah. Gun menghampiri Singto.
"Khun...apakah Khun ada janji dengan Catty?"tanya Gun berbasa-basi.
"Khap."Singto berdiri.
"Catty berpesan meminta maaf pada Khun bahwa Catty tidak bisa kesini karena Mae nya sakit."jelas Gun.
"Mae?Bukankah Catty..."ucap Singto merasa bingung.
"Ahhh...maksud saya Suster Kepala yang merawat Catty dari kecil. Catty suka memanggilnya Mae."jelas Gun. Singto mengangguk-angguk.
"Lalu Krist?"tanya Singto.
"Mati aku!!!Sial!!!"pekik Gun dalam hati.
"eemm...Krist dan Catty kan juga dari Panti yang sama. Mereka dijodohkan oleh Mae. Mendengar kabar ini jadi...mereka bersama pulang ke Panti. Ya pulang bersama ke Panti."jelas Gun
Mendengar kata 'bersama' membuat dada Singto sesak. Dan lebih memberikan jawaban pada rasa ingin tahunya tentang hubungan yang sebenarnya antara Krist dan Catty.

Hide Identity [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang