eps26

265 30 10
                                    

Tidak ada kecurigaan dari Krist. Karena Krist sudah mengecheck handphone dalam mode awal dan masih terkunci.
Saat Krist memasuki kantornya, petugas penjaga pintu masuk gedung sudah melaporkan kepada Atasannya bahwa Krist akan memasuki gedung. Bahkan setiap pergerakan Krist dari menanyakan petugas Front Office yang bernama saki menjadi pembenaran Cctv yang kini terhubung di layar LED di ruangan kerja Singto.
Chimonac yang seorang hacker, mampu memecah kata sandi Krist dengan sangat mudah baginya, karena tersandi tanggal lahir Krist sesuai dengan resumenya di data karyawan yang telah berada di tangan Singto.
Singto begitu terkejut ketika mendapati beberapa photo yang tersimpan di dalam galery photo Krist. Seolah tercekat di kerongkongannya. Membuat guntur menggelegar. Membuat perasaannya menjadi kacau.
Kepalanya terasa pusing. Singto merebahkan punggungnya. Dadanya serasa sesak. Airmatanya tidak terbendung. Bayang-bayang Catty yang tersenyum ramah menghantuinya lagi.
Singto mengetahui kebenaran Catty. Catty adalah Krist. Krist adalah Catty. Di dalam galery photo Krist yang lama, yang masih tersimpan di dalam galery photo itu.
Terdapat sebuah video di saat pertama kali Gun mengajari Krist bagaimana berdandan secara natural tanpa terlihat berlebihan. Dan 2buah photo Saat Krist dengan menggunakan kaos polos dan celana pendeknya di make up oleh Gun.
Dan 1photo lagi Krist sudah menjadi Catty yang begitu cantik dan menawan. Dengan menggunakan gaun yang sama persis seperti gaun yang di perlihatkan dalam video itu.
Aura ruangan itu menjadi gelap. Saat mengetahui itu Singto bagai orang gila. Singto melempar gelas kacanya didinding.
"Aaaaaaaahhhhck!!!!!!!!!!"
Berteriak bagai orang gila.
................................
Puim yang berada di meja kerjanya, mendengar hal itu. Membuat bulu kuduknya merinding.
"Aku ingin pulang!!!aku tidak ingin mati!!!Bossku mengamuk di dalam!!!aku tidak tahu mengapa?!dia memintaku jangan di ganggu seharian ini!!!setelah itu terdengar Pak Singto mengamuk dan berteriak!!!aku jadi takut Ooo!!!aku tidak berani mendekat, mendekati pintupun aku takut😭😭😭"Puim mengirim chat pada O-som.
"Hey...ada kabar penting...Pak Singto saat ini sedang ngamuk...Krist kau sering di panggil ke ruangan Pak Singto kan?apa kau tahu alasannya?"O-som mengetik dilayar komputernya dan mengirim pesan itu di ruang Chichat khusus departmentnya.
"Benarkah?😮"Earth
"Benarkah?kasihan Puim. Aku jadi takut😨😢."Janhe
"Hey....Benarkah...lalu Puim juga kena?!😲"Tae khawatir.
"Benarkah?!aku juga tidak tahu. Oooo."Krist.
"Tidak. Puim bercerita Pak Singto memintanya jangan di ganggu seharian. Lalu puim mendengar Pak Singto ngamuk. Krist kau harus berhati-hati bila di suruh ke ruangan Pak Singto. Dia pernah memukulmu kan?! Apakah Dia sebenarnya Atasan yang suka memukul karyawannya?!🤔"O-som.
"Oooo....Kerja!!!Kerja!!!Kerja!!!bergosipnya nanti!!!"Sha
"😁😁😁ya Pak Sha😊."O-som langsung kabur dari ruang Chitchat.
Krist kini merasa khawatir pada Singto...
"Apakah phi Sing ada masalah dengan temannya tadi?"gumam Krist dalam hati.
.....................................
Singto berdiri dari tempat duduknya di pikirannya ingin menemui Krist meminta penjelasan. Karena bayang-bayang Catty yang mempesona akan senyumannya tak hilang dari pikirannya.
Saat Singto berada di ambang pintu, Singto menghentikan langkahnya. Membalikkan tubuhnya membelakangi pintu dan terkulai lemas diambang pintu. Menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Dalam waktu yang lama setelah Singto larut dalam tangisnya. Singto berdiri, dan kembali duduk di sofa. Memeriksa file-file yang lain.
Singto ingin sekali mengetahui saat ini file data. Namun semua itu membutuhkan alat dan waktu untuk mengetahui isi dari file itu.
Hanya Chimonac yang bisa melakukannya. Mengubah file data menjadi laporan keterangan isi file itu.
Puim tidak menghentikan ketika Chimonac dan New memasuki ruangan Singto. Karena Atasannya, Singto berpesan pada Puim hanya mereka yang boleh masuk ke ruangannya. Chimonac menyadari dari ekspresi Puim yang tegang.
Chimonac menepuk bahu New, mengarahkan pandangannya pada Singto.
New duduk di sofa. Chimonac mengambil botol air mineral untuk mereka bertiga dari Freezeer. Memberikan langsung yang telah di bukanya terlebih dahulu.
"Ada apa Sing?"tanya Chimonac khawatir. Singto menghadapkan apa yang dilihatnya tadi.
Chimonac yang kini mengerti hanya memasang wajah datarnya. Mengangguk-angguk seolah dari bahasa tubuhnya mengerti semua yang terjadi. Memahami setiap data yang di dapatnya hari ini. Menjadi sangat jelas dilaporannya. Sedangkan New bereaksi terkejut.
"Hey...ini...."ucap New terhenti karena Chimonac mengingatkan sahabatnya New akan perasaan sahabat mereka, Singto.
"Lalu apa yang kau inginkan saat ini Sing?!"tanya New pelan, mencoba agar Singto tidak tersinggung atau tersulut karena dirinya memulai membicarakan hal ini.
"Aku tidak tahu."jawab Singto.
New dan Chimonac saling pandang.
Chimonac masih melanjutkan melihat semua data yang di dapatnya.
"Tapi aku harus melaporkan hal ini padamu Sing...mungkin  yang ku dapat hari ini bisa menjadi pertimbanganmu."Chimonac mengatakan hal ini pada Singto yang hanya memejamkan matanya di sofa.
"Tadi aku ke Panti. Aku tidak mendapat apapun dari Panti itu. Karena aku merasa Suster yang ada di Panti itu mengetahui maksud dari kedatanganku untuk mengoreksi data Krist."Chimonac menatap Singto, yang kini Singto merubah posisi duduknya menatap Chimonac. Dan mendengarkan laporannya dengan seksama.
"Suster itu hanya memberikan data yang klise. Krist dibuang di gereja waktu kecil. Dan tumbuh sampai sekarang. Setelah mendapatkan pekerjaan Krist hidup mandiri meninggalkan Panti dan Suster itu tidak tahu lagi. Krist hanya sesekali mengunjungi Panti."Chimonac.
"Yang aku dapat info Penting adalah orang ini."Chimonac menunjukkan photo Arthit.
"Krist?!ada apa dengannya?!Apa maksudmu dari orang ini?!"tanya Singto.
"Dia bukan Krist. Namanya Arthit. Orang yang berbeda dengan wajah yang sama."ucap Chimonac langsung membuat Singto terkejut menatap lekat pada photo yang ada di handphone Chimonac.
"Maksudmu?!"jawab Singto masih kebingungan dengan yang dibicarakan Chimonac.
"Aku sebenarnya mencari informasi dari Gunsmile. Orang yang pernah kukatakan dulu padamu. Aku selalu kalah dari nya soal mendapatkan informasi yang akurat bukan?!"Chimonac terlihat antusias kini menjelaskan.
Begitu juga dengan Singto yang kini tenaganya pulih untuk mendengarkan lebih lanjut laporan sahabatnya kini.
"Dari Gunsmile ini aku mencari data-data teman-temannya yang ternyata semua orang itu ada di Coffee shop itu."Chimonac menunjukkan photo Mike, Ice Gunsmile, Arthit, dan Tutta.
"Mereka...ini Arthit...ini Gunsmile...Ini Ice...Ini Mike...dan ini Tutta...mereka bersahabat."Chimonac.
"Lalu...?!"tanya Singto kini New juga ikut mendengarkan sedari awal Chimonac bercerita.
"Arthit juga anak yang dititipkan di Panti. Aku langsung terkejut mendengar namanya. Mencari tahu tentangnya juga susah. Suster di Panti Arthit juga tidak ingin memberikan keterangan apapun tentang Arthit. Seolah mereka sudah mencurigaiku sebagai penjahat."Chimonac menghela napasnya.
"Lalu...?!Apa yang kau temukan?!"tanya Singto kini lebih penasaran.
Chimonac menenggak air mineralnya sampai habis. Karena kerongkongannya terasa kering.

Hide Identity [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang