eps12

309 34 0
                                    

Krist mendapati Mae belum beranjak tidur.
"Krist...tolong ambilkan kotak kecil didalam lemari bawah ini."pinta Suster Kepala begitu melihat putranya datang.
"Khap, Mae..."Krist beranjak di samping tempat tidur Maria. Dan menemukan apa yang dimaksud. Sebuah kotak besi berwarna sedikit berkarat. Dengan terdapat gambar 2malaikat kecil bersayap. Krist penasaran kenapa Mae memintanya untuk mengambilkan kotak kecil itu. Krist memberikan kepada Mae.
"Bukalah Krist...itu untukmu..."pinta Maria.
Krist membuka kotak kecil itu. Terdapat beberapa surat dan 2buah photo. Seorang keluarga kecil, dimasing-masing menggendong seorang putra. Dan perempuan cantik dan seorang anak kecil di genggamannya.
"Krist...Keluargamu...Dan photo yang satu lagi, itu adalah Ibu kandungmu dan kembaranmu." Maria menjelaskan membuat Krist terkejut. Ada rasa panas didada. Maria mencoba meraih lengan putra asuhnya, lalu menggengam jemari Krist.
"Jangan marah pada Keluargamu. Ada situasi yang Mae belum ceritakan padamu nak."ucap Maria yang sangat memahami putra asuhnya.
"Mae...harus melakukan itu untuk keselamatan kalian nak...Boleh Mae bercerita sekarang."Maria mencoba memahami perasaan Krist yang sangat lembut.
"Setelah sepeninggalan Ayahmu karena jantung. Ibumu menikah lagi dengan seseorang yang dikenalkan oleh saudaranya. Untuk menjaga kalian berdua ibumu setuju menikahi pria itu. Tanpa semua orang sadari ternyata pria itu sangat buruk. Sekuat tenaga Ibumu menjaga kalian berdua. Hingga Ibu mu mengetahui bahwa Ayah Tiri kalian akan menjual kalian berdua. Waktu itu kalian masih bayi. Ibumu melarikan diri dari kejaran suaminya dan preman-preman. Dengan berat hati Ibumu memisahkan kalian di 2panti yang berbeda agar Ayah tirimu tidak bisa menemukanmu. Mae waktu itu terkejut. Di keranjangmu ada sobekan kardus bertuliskan 'tolong'. Mae hanya bisa menebak-nebak kamu dalam bahaya. Mae kamu datang menghampiri namun masih sembunyi-sembunyi. Karena Ayah Tirimu masih mengejar ibumu untuk membalas dendam. Hingga Ayah Tirimu terbunuh oleh preman yang lain. Ibumu baru berani mengambil kakakmu dan dirimu yang mulai berpindah ke Apartmentmu. Ibumu mencarimu.
Seperti dirimu, Kakakmu juga dari kecil tidak ingin diadopsi. Jadi disaat Mae ingin mempertemukan kalian waktu tidak mendukung. Dan yang terakhir...Mae mendapat kabar dari kakak kembaranmu, Namanya Arthit. Mengatakan bahwa besuk ingin bertemu denganmu. Kakakmu bercerita bahwa Mae mu sedang sakit. Dirawat di Rumah Sakit Bangkok. Apakah besuk kau bisa mengujunginya Krist?"tanya Suster Kepala terdengar sangat berharap. Krist terdiam sesaat.
"Jangan marah dengan Ibumu Krist...Dia melakukan semua ini demi orang yang dicintainya, yaitu kamu dan kakak kembarmu."Suster Kepala merasa cemas dengan perasaan putra asuhnya ini.
"Krist tidak marah Mae...Krist memahami keadaan Ma...e..saat itu..Krist merasa gugup Mae...Apalagi...Krist..."Krist melihat dirinya sendiri.
"Ingat Krist...Kasih Ibu sangat luar biasa...di saat sesulit itu Mae mu mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kedua putranya. Apalagi dengan masalah terkecil hidupnya. Percayalah...Mae mu dalam keadaan tidak enak badan...karena terlalu merindukanmu..."bujuk Suster Kepala tersenyum menggenggam tangan Krist.
"Baik Mae...besuk sepulang kerja Krist akan menemui Mae..."Krist mengusap airmatanya yang tumpah karena bahagia.
Kebahagian yang sangat luar biasa bagi Krist malam ini. Setelah penantiannya. Setelah kebimbangannya. Setelah semua badai yang telah dilaluinya.
.............................
Singto merasa kecewa pergi meninggalkan Bar karena tidak bisa bertemu Catty. Dan juga merasa khawatir. Pasti Krist merasa sedih karena Singto menebak Orang yang mengasuh Krist ini dianggap sangat penting.
Catty lebih memilih Maenya, melupakan janjinya dengan Singto. Sampai Singto kembali ke rumahpun Catty tidak juga memberi kabar padanya. Singto merasa kecewa. Singto memutuskan untuk menanyakan terlebih dahulu.
..................................
Drrrt Drrrt Drrrt
Sending message from Singto
"Hi...Krist...aku dengar dari Gun. Mae kamu sakit?bagaimana kondisinya sekarang?"Singto.
1menit Singto menunggu...
5menit Singto menunggu...
10menit Singto menunggu...
15menit Singto menunggu...
1jam Singto menunggu... Namun tidak ada balasan dari Catty.
......................................
Malam hari nya, setelah Krist keluar dari kamar Suster Kepala. Setelah semua yang ingin Suster Kepala ungkapkan pada Krist dihari-hari sebelumnya.
Krist langsung menghubungi Gun. Di lorong tiap-tiap kamar. Ditengahnya terdapat taman kecil.
Berhadapan didepannya terpisah jarak taman kecil itu terdapat ruang makan. Disisi kanan dan kiri juga lorong dengn tiap-tiap kamar anak-anak yang lain.
Krist duduk di salah satu dinding yang tidak terlalu tinggi, setinggi lututnya, memisahkan taman dan lorong itu. Malam itu lorong sudah terlihat sepi. Terlihat oleh Krist ada yang masih belajar.
Krist menghubungi Gun. Bermaksud mencurahkan semua isi hatinya malam ini. Sekilas Krist melihat pesan dari Singto. Dipikiran Krist kini hanya ingin memberitahukan kabar ini pada sahabatnya. Hatinya merasa girang.
Kriiing Kriiing Kriiing
"Hallo...Gun..."ucap Krist terlihat girang.
"Mae mu sakit kau terlihat girang, ada apa?"tanya Gun heran.
Gun menatap kekasihnya Off yang mendengar pembicaraan kekasihnya Gun dengan sahabatnya Krist. Mengangkat alisnya. Gun membalas dengan mengangkat bahunya.
"Gun...Aku menemukan orangtuaku dan saudaraku."ucap Krist riang.
"Hah!!!"Gun berteriak membuat Off terkejut.
"Alaiwa??!"pekik Off. Gung hanya nyengir.
"Krist menemukan orang tua dan saudaranya."ucap Gun kini juga tersenyum menatap Off.
"Bagus."ucap Off dengan santai seperti biasa. Gun kembali dalam obrolannya dengan Krist.
"Gun...selama ini Ma...e...menyembunyikan aku dari Ayah Tiriku yang ingin menjualku waktu aku kecil. Karena itu aku ditinggal di rumah. Sampai akhirnya semua menjadi ketenangan Ma..e..Setelah Ma..e..mendengar Ayah Tiriku dibunuh preman. Dan...sekarang..."ucap Krist terdengar sedih. Gun merasakan itu.
"Ada apa dengan Mae kamu...?"tanya Gun juga ikutan khawatir.
"Mae sakit Gun...dirawat di Rumah Sakit Bangkok."Krist terdengar parau.
"Hah!!!tempat phi Lee bekerja..."ucap Gun. Membuat Krist tersadar.
"Ohy...phi Lee..."Krist membelalakkan matanya.
"Lalu...selesaikan dulu ceritamu..."ucap Gun. Krist tersadar kembali.
"ahh...Mae bertanya apa aku besuk bisa menemui Ma..e..."jelas Krist.
"Besuk sepulang kerja?"tanya Gun masih ditemani Off disampingnya.
"U'um..."jawab Krist cepat.
"Baiklah. Besuk aku temani. Lagipula phi Lee tidak mengenalimu. Rumah sakit kan luas. Dan phi Lee ada di ruang UGD."Gun mencoba meyakinkan Krist.
"Dengar Krist...ada aku disisimu esok hari. Yang kita utamakan esok hari adalah Keluargamu. Mengerti..."ucapan Gun ini memberikan keberanian untuk Krist.
"Terima kasih Gun...kau memang sahabatku yang terbaik...muuach...muuuach muuach..."Krist kini merasa tenang.
"Hentikan!!!kau membuatku merinding!!!menjijikan!!!"ucap Gun menjauhkan handphonenya.
"au...lalu kau setiap hari bermanja ria di depan ku...kau gak merasa aku leee...lahhh..."timpal Krist dengan semangat.
"Itu kasus yang berbeda...hehehe..."timpal Gun.
"Gun...sepertinya aku akan menghilangkan Catty untuk selamanya. Demi Keluargaku..."ucap Krist terdengar sedih.
Gun hanya terdiam....

Hide Identity [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang