eps39

230 32 22
                                    

"Let's dance tonight...before I back home...Ok?!"ucap gigijee ketika berjalan di samping Singto menikmati malam di sekitar pantai.

"Aku tidak ikut...aku lelah..."ucap Singto.

"Oooh Sing..."gigijee merasa kecewa.

"Ayolah Sing...lagipula kau sudah tidak ada harapan lagi...kasihan gigijee...besuk dia sudah kembali ke NewYork..."ajak Chimon merangkulkan tangannya di bahu Singto yang tidak ingin hanya berdiam diri di kamar.

"Ya Sing...ada apa dengan mu?" tanya Tay yang tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Ok. Aku ikut."jawab Singto malas-malasan.

"I Love you...Sing..."gigijee mengecup pipi Singto.

Singto sudah tidak peduli dengan apa yang gigijee lakukan padanya. Singto sudah merasa tidak ada harapan lagi. Setelah apa yang terjadi. Singto memang merasa semua adalah kesalahannya.

..............................................

Saat gigijee kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Gigijee terkejut mendapati sebuah amplop coklat di ranjang kamarnya. Melihat isinya adalah uang seperti kesepakatan yang di ambilnya.

Mata gigijee membelalak bahagia melihat uang itu. Dengan mudah gigijee mendapatkan uang dengan jumlah yang fantastis ketika dirinya berhasil melaksanakan tugasnya. Hal itu sangat mudah bagi gigijee. Karena kedekatannya dengan Singto yang lebih dari teman biasa.

.................................

Gigijee berjalan di samping Singto, dan gerombolannya. Mike memanggil Tay...

"Tay...sini..."ucap Mike.

Tay dan rombongannya menghampiri rombongan Arthit yang sudah datang terlebih dahulu. Mata Singto langsung tertuju pada Krist dan Jay.

Mata Krist langsung tertuju lengan Singto yang menyilaukan mata Krist karena setiap bertemu tangan itu selalu ditemani kekasihnya. Di mata Krist gigijee juga terlihat seksi nan cantik dengan mini dress yang dikenakannya.

Dengan mini dress yang di kenakannya malam ini. Walau sebenarnya Chimon, New dan Singto sudah terbiasa melihat gigijee berpakaian seperti itu. Gigijee terlihat seperti turis yang cantik dan menawan lainnya.

Singto dan teman-temannya memilih duduk di sekitar rombongan Arthit. Jadi Singto dengan mudah mencuri-curi pandang ke arah Krist. Begitu juga dengan Krist.

Walau keduanya kini tidak bersama. Saat ada kesempatan keduanya bertemu muka. Keduanya lebih memilih untuk mencuri pandang satu sama lainnya.

Gigijee menghela napasnya panjang melihat sikap Singto. Gigijee merasa cemburu dengan sikap Singto yang selalu menatap Krist. Tanpa sadar Krist selalu menenggak minumam yang diberikan Jay.

Singto memperhatikan itu tanpa ingin melepaskan pandangannya sedetikpun. Gigijee yang masih mendapat tugas sebelum kepulangannya, kini kembali beraksi di sisi Singto.

"Aku akan mendapatkan uang lagi. Let's show time..."batin gigijee.

Gigijee mendekatkan tubuhnya lebih dekat dengan Singto. Krist yang memanas dengan kesal menenggak habis langsung minumannya. Gigijee kembali beraksi memainkan jarinya di bahu Singto.

Krist makin kesal melihat tangan gigijee yang mulai menyentuh tubuh Singto. Mata Krist yang menatap tajam pada Singto. Singto menyadari bahwa Krist sedang cemburu.

Gun menghentikan Krist yang kini telah terlihat mabuk.

"Papi...aku akan membawa Krist ke kamar...ayo...kau kembali ke kamarmu..."Krist hanya menatap Gun dengan mata sayu.

Hide Identity [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang