Setelah dari maal kea memutuskan untuk pergi ke rumah sakit,pihak rumah sakit memberi tahu kea bahwa alex memaksa ingin pulang,dengan kecepatan di atas rata rata kea melajukan mobil nya menuju rumah sakit
"adek"panggil dito takut melihat kea yang menjalankan mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata
"diam"ketus kea menyuruh dito untuk diam,saat ini ia sedang mengkhawatirkan alex,bagaimana bisa alex memaksa ingin pulang dengan luka yang masih belum kering
Dito tidak mendengarkan ucapan kea,dito kembali memanggil kea karena ia benar benar takut saat ini,ia tidak terbiasa dengan kecepatan mobil yang di atas rata rata seperti ini
"adek"panggil dito lembut sambil menarik baju kea dari samping,dari tempat duduk nya
Kea hanya diam fokus ke arah jalan,ia tidak mempedulikan dito yang terus memanggil nya
"adek"panggil dito sekali lagi dengan suara pelan,ia semakin takut dengan kecepatan mobil yang semakin menggila
"apa ?!"bentak kea,ia sangat kesal karena dito tidak mau diam,ia hanya ingin segera sampai di rumah sakit untuk bertemu alex,ia lupa bahwa hari ini ia tidak menjenguk alex di rumah sakit
"LO BISA DIAM KAN ?!,GUE BILANG DIAM YA DIAM ! SEKALI LAGI LO NGOMONG GUE NGGAK SEGAN BUAT NURUNIN LO DI PINGGIR JALAN! PAHAM !"bentak kea dengan suara yang naik beberapa oktaf,ia benar benar emosi melihat dito yang tidak bisa diam
Dito benar benar terkejut mendengar bentakan kea,ia tidak menyangka kea akan semarah ini terhadap nya
Setelah membentak dito,kea baru sadar apa yang sudah ia lakukan itu salah,lagi lagi ia lupa bahwa perasaan kembaran nya ini sangat sensitif,ia tidak bisa di bentak dan tidak bisa di perlakukan dengan kasar,sangat tidak bisa
Terbukti dengan dito yang saat ini hanya diam menundukkan kepala dengan bahu bergetar,dito menangis tidak berani menatap adik nya
Melihat kembaran nya menangis kea segera menepikan mobil nya,ia menyesal telah membentak dan membuat kembaran nya menangis
"maaf,kea nggak sengaja ngebentak abang,kea cuma lagi khawatir mikirin alex"sesal kea mengangkat wajah dito dan menangkup pipi dito dengan kedua tangan nya
"adek jahat hiks..adek udah bentak abang"ujar dito sesegukan menahan tangis
"maafin kea, kea nggak sengaja"sesal kea sekali lagi seraya menghapus air mata di pipi kembaran nya
"hiks..adek jahat hiks..adek nggak sayang abang"dito semakin sesegukan dengan nafas yang mulai tampak berat
Kea semakin khawatir melihat dito yang tak kunjung berhenti menangis juga nafasnya yang mulai tampak berat
"adek hiks---"dito tidak melanjutkan ucapan nya karena tiba tiba dadanya terasa nyeri,ia hanya diam dan meremas dada bagian kiri nya yang terasa nyeri
Kea yang melihat itu langsung bertambah panik,ia sadar ini semua adalah salah nya,ia salah karena telah membentak kembaran nya
"kea benar benar minta maaf,abang jangan nagis lagi,kea mohon"mohon kea melihat dito tak kunjung berhenti menangis juga nafas yang semakin bertambah berat
"abang minum ini pelan pelan"ucap kea berusaha tenang seraya membantu dito untuk meminum obat darurat nya
Dito tidak membantah,ia menuruti ucapan adik nya dan meminum obat yang kea berikan
Setelah meminum obatnya nafas dito mulai kembali normal,juga dito yang sudah berhenti menangis
"kea minta maaf,kea salah"ujar kea tulus meminta maaf kepada dito,ia tidak ingin dito sedih karena masalah ini
"tapi adek jahat,adek udah bentak abang,adek udah nggak sayang abang"
"iya kea salah,kea minta maaf,kea lepas kontrol karena kea khawatir mikirin alex"ujar kea mencoba memberi pengertian kepada saudaranya
Bukan nya luluh,dito kembali menjawab ucapan kea
"adek khawatir sama alex,tapi adek nggak khawatir sama abang,adek udah bentak abang,adek jahat"balas dito membuat kea merasa bersalah telah membentak nya karena kekhawatiran nya terhadap alex
"adek udah nggak sayang abang,adek lebih sayang sama alex"ujar dito berpikiran bahwa adik nya lebih menyayangi alex
"jadi abang mau kalau kea lebih sayang sama alex"goda kea membuat mata dito kembali berkaca kaca,karena bagi dito kea adalah segalanya,ia tidak ingin ada orang lain yang menjadi pusat perhatian adik nya itu
Oh god,abang kea cute banget sih ")-batin kea tersenyum ke arah kembaran nya
"nggak usah nangis,kea sayang abang,dan alex nggak akan pernah bisa gantiin posisi abang di hidup kea"ujar kea lembut menangkup pipi kembaran nya dengan kedua tangan nya
"kea sayang abang,maaf kalau tadi kea udah kelepasan bentak abang,maafin kea ya bang"ujar kea tulus seraya mengelus rambut dito
"jangan nangis lagi ya,kea nggak suka"ucap kea lembut seraya mengecup kedua mata abang nya yang sudah banyak mengeluarkan air mata
"adek nggak suka ya abang gini ?"tanya dito ingin mengetahui apa yang ada di dalam pikiran adik nya tentang dia yang suka sekali menangis di depan adik nya itu
"kea lebih suka abang yang cengeng,manja dari pada abang yang keras kepala dan sok kuat"ujar kea mengutarakan apa yang sebenar nya ada di dalam pikiran nya
Mendengar penuturan adiknya,senyum bahagia terbit di bibir tipis milik dito
"abang sayang adek"ujar dito langsung memeluk kea
"kea juga"ujar kea membalas pelukan abang nya
- - -
"lex,lo yakin mau pulang ?"tanya kea memastikan keputusan alex
"iya ke"jawab alex yakin
"tapikan luka lo masih belum kering lex,nanti kalau lo kenapa napa gimana ?"ujar kea sedikit khawatir dengan alex,pasalnya luka tusuk di perut alex belum sepenuh nya kering,luka itu masih basah dan takut nya akan terinfeksi jika alex tidak bisa menjaga luka itu dengan baik
"lo nggak usah khawatir,ini udah sembuh kok"ujar alex meyakinkan kea
"terserah,tapi nanti di rumah gue harus ngomong ke nyokap lo buat jagain lo sepenuh nya"
"nggak perlu ke,gue nggak pulang ke rumah,gue pulang ke apartemen dan disana gue bisa ngurus diri gue sendiri kok ke,lo tenang aja"
"apartemen ?"
"iya ke,gue pulang ke apartemen"ulang alex
"tapi lo punya rumah kan di indonesia,orang tua lo juga di indonesia kan ?"tanya kea di angguki oleh alex
"gue nggak akan ngebiarin lo pulang ke apartemen,disana nggak ada yang bisa jagain lo,disa---"
"tap----"
"nggak ada tapi tapian,gue kasih lo pilihan,pulang ke rumah atau nggak pulang sama sekali"
"ke gue ngg----"
"pulang ke rumah atau nggak pulang sama sekali"ulang kea menekan setiap kata
Tidak betah berada di rumah sakit akhirnya alex terpaksa memilih untuk pulang ke rumah
"fine,gue pulang ke rumah"pasrah alex memancarkan senyum kemenangan di bibir kea
"anak pintar"kekeh kea melihat muka pasrah yang di tampil kan oleh alex
------
Voment
Obral typo
See you next part
BYE