Saat ini keadaan di kediaman NM sangat ramai, kenapa? Karena saat ini keluarga NM sedang mengadakan syukuran atas kesembuhan Dito, mereka benar benar bersyukur karena saat ini Dito sudah dinyatakan sembuh seutuhnya.
Ada sekitar 1000 orang yang ikut dalam syukuran tersebut, di mulai dari keluarga, sahabat, warga komplek, dan tidak lupa keluarga NM juga mengundang anak yatim dalam syukuran ini.
Saat jam 14:00 acara syukuran yang dimulai dari jam 13:00 itu sudah selesai di laksanakan, para sahabat dan para warga komplek sudah pulang, sekarang hanya tinggal keluarga dan 500 anak yatim yang masih berada di kediaman NM, Aan sengaja memesan Lima bus yang bisa menampung lima ratus penumpang untuk bisa mengantar jemput 500 anak yatim tersebut. Keluarga NM juga memberikan amplop kepada masing masing anak yatim tersebut, karena baginya amplop yang mereka berikan tidak ada apa apanya di bandingkan kesembuhan Dito.
Lima menit setelahnya anak yatim tersebut juga pulang karena bus yang bertugas untuk mengantar mereka sudah terparkir rapi di depan kediaman NM.
"Adek"panggil Dito dengan manjanya kepada Kea. Bukan Dito namanya jika ia tidak manja kepada Kea.
"Hm"sahut Kea seadanya, karena saat ini ia sedang sibuk dengan ponsel aka di tangan nya, ia sibuk memainkan game online yang ada di ponsel uncle nya itu. Karena dua hari yang lalu game online di ponselnya sudah di hapus oleh Dito karena Kea terus terusan mengabaikan nya karena Game online tersebut. Dengan kesal ia langsung merampas ponsel di tangan Kea dan menghampus semua Gme online di ponsel Kea, dan sampai hari ini Kea masih belum sempat untuk mendownload kembali semua Game yang sudah Dito hapus dari ponselnya.
"Adek"panggil Dito lagi karena Kea hanya menyahuti tanpa melihat ke arahnya.
"Hm"sahut Kea sekali lagi.
"Adek lihat Abang, jangan main Game terus"kesal Dito karena Kea tidak kunjung melihat kearahnya.
"..."
"Adek ih, nanti Abang hapus juga Game itu baru Adek tau rasa"ucap Dito benar benar kesal.
"Eh enak aja mau hapus Game di ponsel uncle"ucap Aka tidak bisa terima saat Dito mengatakan bahwa ia ingin menghampus Game di ponselnya.
"Habisnya Adek ngeselin, Adek cuma fokus sama ponsel uncle"ucap Dito benar benar kesal dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca.
"Salah sendiri, siapa suruh Abang hapus Game di ponsel Adek"balas aka membela Kea.
"..." Dito hanya diam dengan mata yang semakin berkaca kaca.
"Adek"panggil Dito lagi.
"Apaan sih? "kesal Kea karena Dito terus saja memanggilnya.
"Adek hiks"isak Dito mulai menangis.
Mampus
"Adek, Abang nya baru sembuh masa udah di buat nangis sih"ucap Keyra kepada anaknya.
Salah lagi kan gue
"Kea nggak ngapain ngapain kok bun"bela Kea.
"Jangan ngelak Dek, Bunda lihat sendiri kalau Adek diamin Abang kan"ucap Keyra seratus persen benar.
"Bunda hiks, Adek udah nggak sayang Dito hiks"ucap Dito semakin terisak.
"Aduh jangan nangis dong, cengeng banget sih"ucap Kea tanpa sadar semakin menambah tangisan Dito.
"Hiks Adek jahat hiks"
Yatuhan
"Iya iya Kea salah, abang jangan nangis lagi ya"ucap Kea mulai membujuk Dito agar ia berhenti menangis.