61.

1.6K 79 14
                                    

Setelah menerima panggilan dari Keyra, Kea langsung memacu kecepatan mobil nya menuju Rumah Sakit untuk melihat bagaimana kondisi Dito saat ini, Keyra menghubungi Kea dan memberi tahu bahwa Dito collaps dan langsung di larikan ke Rumah Sakit.

Kea merasa bersalah karena tadi ia sudah membentak Dito.

Sesampainya di Rumah Sakit Kea langsung berjalan cepat menuju ruang rawat Dito, ia tidak tenang dan tidak akan bisa tenang sebelum ia melihat sendiri bagaimana kondisi kembaran nya tersebut.

"Bunda"panggil Kea kepada Keyra yang setia menemani Dito dengan posisi duduk tepat di samping brankar.

"Adek"ucap Keyra setelah melihat kedatangan putri nya.

"Abang kenapa Bunda ? Abang nggak kenapa napa kan ?"tanya Kea benar benar khawatir.

"Adek tenang ya, abang udah nggak papa kok dek, dokter bilang Abang nggak boleh kecapean dan harus banyak istirahat"ucap Keyra membuat Kea bisa sedikit bernafas lega, juga rasa bersalah nya yang juga sedikit berkurang.

"Kapan Abang sadar Bunda ?"tanya Kea lagi.

"Tadi abang udah sadar, dan sekarang Abang sudah tidur karena pengaruh obat"ucap Keyra lagi.

Setelah mendengar penuturan Keyra, Kea benar benar merasa lega karena ternyata Dito sudah sadar dan saat ini ia sudah tertidur pulas karena pengaruh obat.

"Selamat tidur"bisik Kea di telinga Dito, tak lupa Kea juga mengecup dahi Dito sebagai kebiasaan nya.

"Adek mau kemana ?"tanya Keyra kepada Kea yang sudah berada di ambang pintu.

"Nggak kemana mana kok Bun, Kea cuma mau ke Kantin nyusulin Daddy"ucap Kea menjawab pertanyaan dari Keyra.

"Adek tau dari mana kalau Daddy di Kantin ?"tanya Keyra lagi, karena ia sama sekali belum memberitahu Kea bahwa saat ini Aan sedang berada di Kantin.

"Feeling"jawab Kea langsung meninggalkan ruang rawat Dito menuju Kantin.

Sedangkan Keyra.  Ia hanya bisa tersenyum melihat bagaimama anak nya bisa memiliki kontak batin yang sangat kuat dengan suaminya.

Lah orang itu bapak nya.

-

Hari ini Dito sudah di perbolehkan untuk pulang dari Rumah Sakit, dan saat ini ia sudah sampai di kediamanya, lebih tepat nya ia sudah sampai di kamar nya, setelah di antar oleh Kea.

"Adek"panggil Dito pelan kepada Kea yang kini sudah berada di ambang pintu setelah mengantarnya ke kamar.

Kea tidak menyahut, jujur ia masih kecewa dengan Dito.  Ia hanya diam melanjutkan langkah nya meninggalkan kamar Dito dengan perasaan yang tidak bisa di ungkapkan.

Sebenar nya saat ini ia ingin berbalik dan memeluk Dito dengan sangat erat.  Tapi sayang nya ego lebih menguasai dirinya sehingga ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Dito.

Dito sadar.  Ia sadar sekali bahwa hingga saat ini adik nya masih sangat kecewa dengan nya.  Dengan ia yang lebih mempedulikan fani.  Jujur ia tersiksa dengan Kea yang mendiaminya seperti ini.  Ia ingin meminta maaf, tapi ia tidak bisa karena untuk berbicara dengan nya saja Kea tidak sudi.  Kea selalu menghindar saat ia ingin berbicara dan meminta maaf.

Bahkan Dito rela berlutut di hadapan Kea asalkan dengan itu Kea bisa memaafkan nya.  Ia tidak bisa seperti ini, ia butuh kea, benar benar butuh kea.

Ia berjanji dalam waktu dekat ia akan berhasil meminta maaf dari adik nya tersebut.  Dito janji.

-

"Adek"panggil Keyra kepada Kea, saat ini mereka sedang berada di meja makan untuk melaksanakan makan malam.

"Iya Bunda"ucap Kea lembut menyahuti ucapan dari Keyra.  Disamping nya sudah ada Aan yang sudah tidak sabar melahap semua makanan yang ada di depan matanya.

"Adek jemput Abang di kamar ya"ucap keyra meminta kea agar mau menjemput Dito yang saat ini masih berada di kamar.

Keyra sengaja tidak membawa Dito ke bawah dan meminta agar  Kealah yang menjemput nya karena ia tau bahwa saat ini kedua anak nya sedang mempunyai masalah.  Dan ia melakukan ini agar masalah kedua anak nya bisa cepat di selesaikan.

Cklek
Suara pintu kamar Dito di buka oleh Kea.

"Adek"ucap Dito melihat Kea sudah berdiri di ambang pintu kamar nya.

"Lo disuruh ke bawah"ucap Kea langsung berjalan ke arah Dito.

Kea mendorong pelan kursi roda yang di duduki oleh dito menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai bawah, dimana disana sudah ada kedua orang tua mereka yang sedang menunggu kehadiran mereka untuk segera melakukan makan malam.

"Akhirnya twin bunda udah sampai"ucap Keyra lengkap dengan senyum nya melihat kehadiran kedua buah hati nya yang kini sudah tumbuh besar.

"Abang mau makan apa ?"tanya Keyra lembut kepada Dito yang saat ini sudah duduk di samping nya.

"Adek mau apa ?"tanya Keyra tak kalah lembut kepada Kea yang saat ini sudah duduk di depan nya, atau lebih tepat nya di samping Aan.

"Apa aja bun,yang penting makan dan yang penting kenyang"ucap kea lengkap dengan cengiran khas nya.

"Nih adek makan, jangan lupa di habisin"ucap keyra seraya meletakkan makanan yang baru saja ia ambilkan untuk anak nya.

"Jadi abang mau apa ?"tanya keyra lagi karena dito tak kunjung menyebutkan apa yang ia inginkan.

"Dito nggak lapar bunda"ucap dito pada akhirnya.  Membuat kea langsung menghentikan makan nya.

Jujur sebenar nya ia lapar, tapi ia ingin melihat apa yang akan dilakukan Kea saat dirinya mengatakan bahwa ia tidak lapar.

"Loh adek kenapa berhenti ? Masakan bunda nggak enak ya ?"tanya keyra bingung melihat kea yang tiba tiba  menghentikan kegiatan makan nya.

"Masakan bunda enak kok"ucap Kea jujur, karena menurutnya masakan Keyra adalah makanan terenak yang pernah ia makan.

"Trus makan nya kenapa berhenti ?"tanya Keyra lagi.

"Kea udah kenyang"ucap Kea yang tentu saja berbohong.

"Abang, Adek, Bunda tau kalian sedang ada masalah, tapi bunda mohon, jangan sampai karena masalah ini kalian jadi melupakan kesehatan kalian"ucap Keyra mencoba memperingati ke dua anak nya.

"Kea capek,mau istirahat"ucap kea acuh, mengabaikan apa yang baru saja bunda nya ucap kan.

"Adek"lirih dito memanggil Kea dengan banyak kerutan di wajah nya.

Dito memanggil kea seraya menahan tangan nya, sedari tadi dito matian matian mencoba untuk menahan rasa sakit di kepala nya, tapi sekarang ia sudah tidak bisa, ia tidak kuat lagi untuk terlihat baik baik saja di depan keluarga nya.

Dito menutup mata nya rapat rapat berusaha menghilangkan rasa sakit di kepalanya.  Tangan dingin nya semakin erat menggenggam tangan Kea.  Pandangan nya buram dan ia langsung tidak sadarkan diri.

"Abang"pekik Kea, Keyra dan Aan bersamaan melihat Dito sudah tidak sadarkan diri.
















-------

Yey akhir nya up.

Jangan lupa voment ya guys ")

Obral typo

Pulau baru
13102019

See you next part.

Bye.

10 comment langsung up.

20 vote langsung up.

COMPLICATED2. ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang