Kea ambruk. Tapi ia tidak pingsan.
Setelah mendengar apa yang di ucapkan oleh Dokter rio, Aan istri dan anak nya langsung pergi ke rumah sakit dengan Aan yang mengendarai mobil nya di atas kecepatan normal.
Tidak sampai dua puluh menit Aan sudah memarkirkan mobilnya di parkiran Rumah sakit, mereka berlari kencang menuju ruang rawa Dito.
Dengan nafas terengah Aan langsung menghampiri Dokter Rio yang saat ini sedang berdiri di samping brankar Dito.
"Pak, kita harus mengambil keputusan, sekarang kita harus melepas semua peralatan medis dari tubuh Dito, karena sekarang jantung nya semakin lemah, jantung nya hanya berdetak sekali dalam waktu dua jam, dan itu artinya kita benar benar kehilangan 0,5% harapan yang kita punya"ucap Dokter Rio kembali menjelaskan apa yang terjadi dengan Dito.
"Jangan dok saya mohon, saya yakin abang saya pasti sembuh dok"ucap Kea memohon agar Dokter tersebut tidak mencabut peralatan medis dari tubuh Dito, karena jika itu benar benar di cabut maka sudah di pastikan Dito tidak akan selamat, karena sekarang hanya alat itu yang bisa membantu hidupnya.
"Maaf nak, tapi kita harus segera melepaskan semua peralatan medis ini dari tubuh kembaran kamu, karena itu percuma, alat itu tidak akan membantu kembaran kamu untuk kembali"ucap Dokter Rio menjelaskan apa yang sebenar nya terjadi kepada Kea.
"Saya mohon jangan dok"mohon Kea sekali lagi, lagi lagi liquid bening berhasil lolos dari pelupuk matanya.
"Maaf nak, kita harus segera melakukan ini"
"Saya mohon jangan dok, abang saya belum meninggal dok, abang saya masih hidup, buktinya jantung abang saya masih berdetak dok, jadi saya mohon jangan cabut semua peralatan medis dari tubuh abang saya, saya mohon"mohon Kea berlutut di hadapan Dokter Rio.
"Maaf nak ta----"
Habis sudah kesabaran Kea. Ia sudah meminta dengan baik, tapi dokter di depan nya terus saja menolak permintaan nya, sekarang sisi lain dari Kea sudah muncul, ia berdiri dan memandang dokter tersebut dengan tatapan tajam miliknya.
"Jika anda ingin mencabut semua peralatan dari tubuh kembaran saya, silahkan, saya tidak akan melarang"ucap Kea dingin sengaja menggantungkan ucapan nya, ia memandang sinis Dokter di depan nya.
"Tapi saya pastikan, dalam sepuluh menit kedepan anda dan seluruh keluarga besar anda akan lenyap dari muka bumi ini"lanjut Kea dengan tatapan tajam nya, juga senyum meremehkan yang tercetak jelas di bibir nya.
Saat ini Kea sedang memandang remeh kepada Dokter Rio yang langsung pucat setelah mendengar ancaman nya.
Satu yang harus kalian tau bahwa Kea tidak pernah main main dengan ucapan nya, apa yang ia katakan, itu yang akan ia lakukan.
"Sekarang keputusan ada di tangan anda, dalam hitungan ketiga anda harus sudah membuat keputusan"
"satu"
"dua"
"ti---"
"Baiklah, saya tidak akan pernah melepaskan semua peralatan medis dari tubuh Dito, tapi saya mohon jangan ganggu saya dan keluarga besar saya"ucap Dokter Rio sambil memohon agar Kea tidak mengganggu kehidupan nya dan seluruh keluarga besarnya.
"Keputusan yang bagus, dan saya berjanji tidak akan pernah menganggu kehidupan anda dan seluruh keluarga besar anda. Tapi sekali saja saya mendengar jika anda ingin melepaskan peralatan medis dari tubuh Dito, maka saya pastikan saat itu juga seluruh keluarga anda akan lenyap dari muka bumi, dan saya peringatkan kepada anda bahwa saya tidak pernah main main dengan apa yang saya ucapkan"ucap Kea terdengar menyeramkan.