"maksudnya gue nggak mau jadi pacar lo,lokira gue mau punya cowok penyakitan kayak lo"sentak fani menyekiti perasaan dito, fani menunjuk dito tapat di wajah nya
Setelah mendengar jawaban fani dito terlihat kesulitan bernafas. Ia masih belum percaya dengan apa yang fani katakan
"tapi selama ini-----"
Belum selesai dito berbicara fani sudah lebih dulu memotong ucapan nya membuat dito semakin kesulitan bernafas
"lupakan semua yang pernah kita lalui,lupakan kebaikan dan perhatian gue terhadap lo selama ini,karena itu semua palsu,gue nggak tulus baik dan perhatian sama lo,itu semua cuma taktik,itu taktik gue buat ngedapetin lo,dan terbukti sekarang lo jatuh cinta sama gue,tapi sorry gue nggak sudi punya cowok penyakitan kayak lo"ucapan fani benar benar menusuk hati dito
Dito tidak menyangka bahwa ternyata wanita yang begitu ia cintai hanya mempermainkan nya
"btw thanks ya kalung nya,ternyata ada gunanya juga gue deketin lo,gue bisa dapatin kalung mahal ini"lanjut fani seraya mengecup kalung yang kini sudah terpasang apik di lehernya
Dito terlihat semakin kesulitan bernafas.
Ia tidak bisa menghirup udara apapun seolah tidak ada lagi oksigen di sekitarnya. Dito memandang pilu ke arah fani yang juga memandang nya dengan tatapan sinis"harus nya dari awal aku nggak percaya sama kamu"lirih dito jatuh tertunduk di atas tanah sambil mencekram kuat dada kirinya
Pikiran nya kacau. Ia salah besar sudah mempercayai fani. Rasanya ia ingin sekali melepas jantung nya agar tidak merasakan sakit yang sungguh sangat menyiksa dirinya ini
Ia pukul terus menerus dada kirinya. Ia benci memiliki jantung yang bahkan tidak bisa ia kontrol. Jantung yang selalu membuat ia bodoh yang tidak bisa melakukan apa apa
Dito berteriak kencang menyalurkan rasa sakit dan kesal nya
Hal itu sukses membuat kea yang sedari tadi melihat nya dari jauh berlari kencang untuk segera menghampiri nya
Kea mendekati dito. Mencegah dito memukul dada nya yang akan membuat ia semakin merasakan sakit
"adek"lirih dito memanggil adiknya yang kini berada di samping nya
"a dek fa ni---"ucap dito tercekat karena seluruh pasukan oksigen tidak berhasil ia hirup
Dito pingsan,dito pingsan di pangkuan adik nya
_
Kea terlihat begitu panik. Kini ia berada di dalam ambulans yang tadi ia hubungi dari rumah sakit sesaat setelah ia melihat dito mulai kesulitan bernafas
Kea dapat melihat dengan jelas petugas yang sedang memberikan pertolongan pertama pada dito. Dito memang tidak sadarkan diri dengan atasannya yang sudah tanggal
Alat alat tertempel di tubuh dito. Kea segera menutup matanya begitu melihat petugas memasukkan selang intubasi pada mulut dito
Kea seketika bergidik. Ia mempererat genggaman tangan nya pada dito. Ia dapat merasakan bahwa saat ini dito juga membalas genggaman nya
Ia tidak bisa membayangkan selang besar itu masuk ke dalam rongga mulut kembaran nya hingga ke kerongkongan nya
Tapi ia harus kuat. Ia harus kuat agar bisa menjadi penyemangat untuk kembaran nya
Ambulans sudah sampai di rumah sakit dan dito langsung di bawa ke dalam ruangan untuk segera mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut
Kea hanya diam mengikuti para petugas yang kini mendorong brankar dito sampai ia masuk ke dalam ruangan yang sudah tidak asing dimatanya. Ruangan ini adalah ruangan yang sering di huni oleh dito. Setiap kali ke rumah sakit dito pasti akan di masukkan ke dalam ruangan ini
"gimana dok,bagaimana kondisi abang saya ?"tanya kea langsung saat dokter baru saja selesai menangani dito
"kamu tenang saja karena sekarang keadaan kembaran kamu sudah membaik,ia hanya mengalami shock"jawaban dari domter tersebut membuat kea bisa bernafas sedikit lega
"selang intubasi juga sudah di lepas,sekarang ia hanya memakai selang oksigen,kamu tenang saja sebentar lagi kembaran mu akan sadar"lanjut dokter tersebut langsung pergi meninggal kan kea yang kini sudah bisa bernafas lega
Satu jam menunggu akhirnya mata dito sudah mulai terbuka. Berkali kali ia mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan dengan cahaya di ruangan ini
Setelah benar benar sadar dito langsung menoleh ke kanan dan mendapatkan adiknya yang kini sedang memandang nya dengan tatapan khawatir
"adek"panggil dito pelan kepada kea yang kini memandang nya
"kenapa ? ada yang sakit ?"tanya kea khawatir seraya mendekat ke arah dito
"nggak"jawab dito lemah
"maaf"lirih dito merasa bersalah karena tidak mempercayai ucapan dari adik nya
Kea yang sudah paham pun langsung menghentikan dito yang kembali ingin berbicara
"nggak perlu minta maaf,yang penting sekarang adalah kesembuhan abang"ucap kea mengusap lembut tangan dito yang tidak terpasang jarum
"makasih adek selalu ada buat abang"ucap dito berterima kasih kepada kea
"abang jangan banyak bicara dulu ya,sekarang abang istirahat biar cepat sembuh"ucap kea meminta dito kembali beristirahat
"abang mau duduk"rengek dito dengan merentang kan kedua tangan nya meminta bantuan kea untuk merubah posisinya menjadi duduk
"istirahat"ucap kea mengabaikan permintaan dito
"abang mau duduk"rengek dito sekali lagi dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca membuat kea terpaksa harus menuruti permintaan nya
Dengan sangat hati hati kea langsung membantu dito untuk merubah posisinya menjadi duduk
"abang mau duduk di sofa"ucap dito meminta kea membantu dirinya untuk pindah duduk di atas sofa yang terletak di sudut ruangan
Kea ingin menolak. Tapi dito kembali merengek dengan mata yang berkaca kaca. Kacau,ini benar benar kacau. Bagaimana bisa seorang kea luluh hanya dengan air mata kembaran nya
"jangan di lepas"cegah kea melihat dito yang hendak melepaskan selang oksigen dari hidung nya
"nggak papa dek,abang udah bisa nafas normal kok"jawab dito
Kea pasrah. Dan dengan telaten kea langsung membantu dito untuk pindah duduk ke atas sofa yang ada di pojok ruangan
"udah kan,sekarang istirahat"kea kembali berucap meminta dito untuk beristirahat,bukan apa apa,kea hanya tidak ingin kondisi dito kembali drop hanya karena kelelahan
"pengen peluk"ucap dito dengan puppueyes nya
Abang kea lucu banget ya allah
Tanpa menunggu jawaban dari adik nya dito langsung berhambur memeluk adik nya dan menenggelam kan kepalanya di ceruk leher kea
Kea hanya diam membiarkan dito melakukan apapun yang bisa membuat nya nyaman
Kea tidak masalah jika dito memeluk nya,ia justru membalas pelukan kembaran nya dan mengelus punggung dan rambut dito dengan sangat lembut,karena itu adalah cara paling efektik untuk membuat dito tertidur
Terbukti dalam sepuluh menit dito sudah tertidur pulas di dalam pelukan adiknya
____
Voment !
Typo nya mohon di maklumi
See you