Pagi ini setelah mengantarkan Dito kesekolah Kea langsung pergi ke tempat tongkrongan nya, dimana disana sudah ada Arby, El dan yang lain nya.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 10:15 barulah Kea dan yang lain nya memilih untuk datang atau kembali kesekolah.
Sesampainya di sekolah Kea langsung mendapat tatapan tajam dari guru yang sedang mengajar di kelasnya, sekarang adalah pelajaran ke 2 setelah istirahat pertama.
"Kea, El dan Arby, dari mana kalian ?"sinis guru tersebut dengan tatapan tajamnya. Menatap tiga murid nya yang kini juga menatapnya.
"Basecamp"jawab Kea tanpa rasa takut sedikitpun, dan itu semakin menyulut emosi Guru di depan nya.
"Kamu ini Kea, tidak pernah berubah, selalu saja berbuat seenak nya"ucap Guru tersebut sedikit membentak, benar benar kesal dengan murid di depannya.
"Maaf buk, tapi saya ingat kalau ibuk pernah mengatakan bahwa kami sebagai generasi muda harus menjadi diri kami sendiri, dan inilah saya, saya sudah menjadi diri saya sendiri, tidak menjadi diri ibuk ataupun diri orang lain" balas Kea tidak ingin di salahkan.
"Sudahlah, terserah kamu saja"pasrah guru tersebut, guru tersebut sadar bahwa ia tidak akan pernah bisa menang berdebat dengan murid nya yang satu ini.
Setelah perdebatan kecilnya dengan guru tersebut Kea langsung duduk di bangku tempat duduknya, Kea duduk tepat di samping Dito, karena ini adalah permintaan Dito, dan mau tidak mau Kea harus duduk di sampingnya, karena kalau tidak maka gendang telinga Kea akan retak mendengarkan ceramah panjang dari Bundanya karena ia terus saja menolak untuk duduk bersama dengan kembaran nya.
"Adek dari mana ?"tanya Dito dengan suara lembut ketika Kea sudah duduk di samping nya.
"Tadi di depan udah gue jawab kan"ketus Kea, tidak heran karena Kea memang selalu seperti ini, menjawab ketus ucapan ataupun pertanyaan dari Dito.
"Adek sama yang lain ngapain aja di basecamp ? sampai nggak masuk pelajaran pertama"sekali lagi Dito bertanya dengan lembut kepada Kea.
"Bukan urusan lo"jawab Kea acuh, tidak ingin berbicara lebih banyak dengan kembaran nya.
Setelahnya ada dua orang yang masuk ke dalam kelas kea,mereka adalah ketua Osis dan wakilnya, mereka datang untuk mengumumkan bahwa sekolah akan mengadakan camping di desa Pulau baru selama tiga hari dua malam.
Desa pulau baru terletak cukup jauh dari jakarta, butuh 6 jam perjalanan dari Jakarta untuk sampai di desa tersebut, desa Pulau baru terkenal dengan desa yang masih asri, dimana orang orang akan merasa nyaman dan betah jika sudah berada di sana.
"Perhatian seluruhnya, disini saya sebagai ketua Osis oxford ingin memberitahukan kepada kalian semua bahwa sekolah kita akan mengadakan Camping di desa Pulau baru, Camping akan di laksanakan selama Tiga hari Dua malam, dan bagi siapa saja yang ingin ikut dalam Camping kali ini silahkan mendaftarkan namanya sekarang juga"ujar sang ketua Osis.
"Re, lo iku nggak ?"tanya Kea kepada Rere yang duduk berseberangan dengan dirinya.
"Pasti"jawab Rere pasti.
"Woi kalian pada ikut nggak ?"tanya Kea sekali lagi kepada segerombolan sahabat nya yang lain yang sedang berkumpul membicarakan acara Camping ini.
"Yoi Ke"jawab semuanya kompak.
"Oh iya Ke, lo sama Dito ikut nggak ?"tanya sekretaris kelas yang bertugas untuk mencatat nama nama siapa saja yang akan ikut dalam acara Camping kali ini.
"Gue iya, Dito nggak"jawab Kea kepada sekretaris tersebut tanpa menanyakan apa keputusan Dito.
"Adek, Abang juga ikut"ujar Dito tidak terima dengan keputusan Kea.
"Gue bilang nggak ya nggak"tegas Kea sedikit membentak yang langsung membuat Dito menundukkan kepalanya dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca. Saya Ingatkan bahwa Dito tidak bisa di bentak.
"Tapi Abang juga pengen ikut, Abang pengen ikut Camping bareng kalian, kalian semuanya pergi, cuma Abang sendiri yang tinggal"lirih Dito dengan mata yang sudah semakin berkaca kaca.
Gue nggak tega anjir.
"Terserah lo mau ikut apa nggak, gue nggak peduli"pasrah Kea benar benar tidak tega melihat kesedihan di wajah kembarannya.
Setelah Mendengar ucapan Kea, Dito langsung mendaftarkan namanya untuk ikut dalam acara Camping ini.
"Makasih Adek udah ngebolehin Abang ikut"ucap Dito tulus kepada Kea dengan mata berbinar memancarkan kebahagiaan.
Mendengar ucapan Dito, Kea sama sekali tidak berniat untuk menyahutinya, sebenarnya Kea masih tidak mengizinkan Dito untuk ikut, Kea takut sesuatu yang buruk akan terjadi dengan nya, tapi Kea tidak bisa mencegahnya, Kea tidak tega melihat wajah memelas kembarannya, Kea juga tidak ingin Dito menangis karena tidak diizinkan untuk ikut. Karena menangis akan berdampak buruk bagi Dito.
Tidak ingin berlama lama dikelas akhirnya Kea memutuskan untuk pergi ke kantin, untuk mengisi perutnya yang sudah sangat kelaparan.
"Kea,mau kemana kamu ?"tanya guru yang sedang mengajar kepada Kea yang sudah berada di ambang pintu.
"Kantin buk"jawab Kea seadanya dan langsung melanjutkan langkahnya menuju kantin.
Guru tersebut hanya bisa sabar, ia tidak ingin berdebat dengan Kea karena ia tau bahwa ia tidak akan bisa menang berdebat dengan muridnya yang satu itu.
Satu jam sudah berlalu, tapi Kea belum juga kembali ke kelas, saat ini pelajaran sudah berganti dengan pelajaran selanjutnya, jam berikutnya adalah jam pak Amir, bapak yang dikenal kejam di Oxford.
Sekejam kejamnya Amir tetap akan ciut jika sudah berhadapan dengan Kea. The power of Kea. Wkwk. Terbukti dengan beberapa kali ia di kalahkan oleh Kea saat sedang berdebat. Kea memang hebat, sangat hebat.
"Dito"panggil bapak tersebut kepada Dito yang saat ini sedang duduk sendiri setelah di tinggal pergi ke kantin oleh Adiknya.
"Iya pak"jawab Dito sopan dengan sedikit senyuman.
"Cepat kamu susul Adik kamu ke kantin dan ajak dia untuk masuk pada jam pelajaran saya, jika tidak maka kamu akan saya hukum"perintah guru tersebut kepada Dito.
Dito yang notabenya adalah anak baik langsung mematuhi ucapan guru tersebut untuk menyusuli adik nya ke kantin dan memintanya untuk kembali masuk ke dalam kelas.
"Permisi pak"ucap Dito sopan kepada Bapak tersebut sebelum ia pergi keluar untuk menyusul Adik nakalnya.
Setelahnya Dito langsung melangkahkan kakinya menuju kantin, dimana disanalah keberadaan Adiknya.
"Adek"panggil Dito kepada Kea yang sedang duduk sendiri di bangku yang berada pojok kantin seraya memainkan Game Online yang ada di ponselnya.
"Lo bolos ?"pertanyaan tersebut berhasil lolos dari mulut Kea saat melihat saudaranya keluar pada saat jam pelajaran seperti sekarang ini.
----
VomentObral typo
See you next part