Roda brankar itu beradu dengan dingin nya lantai rumah sakit. Di atasnya ada laki laki yang masih betah menutup mata nya rapat rapat,ia tidak peduli dengan orang orang di sekeliling nya yang begitu mengkhawatirkan nya. Kini di hidung nya terpasang apik selang oksigen yang membantunya untuk bernafas. Beberapa orang mendorong brankar itu menuju ruang VVIV di rumah sakit itu
Setelah kejadian di sekolah beberapa waktu yang lalu dokter mengatakan bahwa keadaan dito memburuk yang membuat keluarganya sangat panik,meski mereka sudah terbiasa dengan ke adaan dito yang terbilang tidak stabil sejak dulu,namun tetap saja mereka sangat mengkhawatirkan dito karena dito adalah jantungnya kekuarga NM
Setelah satu jam berada di rumah sakit akhirnya mata itu mulai terbuka dengan gerakan pelan. Menyesuaikan dengan cahaya yang masuk dari jendela kamar inap nya
"bunda"lirih dito dengan suara serak memanggil bunda nya yang saat ini sedang duduk di sofa di temani dengan suami nya
"alhamdullillah akhirnya kamu sadar sayang"keyra berujar bahagia karena akhirnya dito sudah sadarkan diri
Keyra dan suaminya berjalan menghampiri dito yang masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Keyra berdiri di samping kanan dan aan berdiri di samping kiri dito
"kenapa sayang ? ada yang sakit ?"tanya aan lembut kepada anak nya
"nggak dad"jawab nya dengan suara pelan
"bagus kalau begitu lebih baik abang tidur aja,biar abang bisa cepat sembuh"ujar keyra lembut seraya mengelus surai hitam milik putranya
"adek mana ?"pertanyaan yang sedari bersarang di kepala dito akhirnya berhasil ia ucapkan
"adek ada kok"jawab keyra memberitahu putranya
"dimana bunda ?"
"adek ada kok sayang,abang tenang ya"ucap keyra lembut kembali mengelus lembut surai hitam milik putranya
Bukan nya tenang,dito malah terus meminta agar kea berada di sini,disampingnya
"abang mau adek bunda"lirih dito membuat siapa saja tidak tega melihat nya
"iya sayang,adek ada dan sebentar lagi adek bakalan kesini nemenin abang"ucap keyra kembali menenangkan dito
"nggak mau bunda,abang mau adek"ucap dito benar benar ingin adiknya berada di samping nya,ia tidak ingin yang lain,ia hanya ingin adiknya
"iya sayang sebentar lagi adek kesini"ucap keyra
"nggak mau bunda,abang mau adek sekarang juga,abang mau adek bunda,ab----argh"ucapan dito terhenti di gantikan erangan karena tiba tiba dada nya terasa sangat nyeri juga kepalanya yang terasa begitu sakit
Air mata keyra tidak dapat di bendung lagi. Melihat dito seperti ini membuat dito menjadi ibu yang buruk. Tidak tega melihat putra nya berperang melawan penyakitnya sendiri. Ia sangat ingin bertukar posisi dengan anak nya. Biarkan ia yang merasakan sakit yang teramat dalam di tubuh anaknya ini
"kenapa sayang ? apa yang sakit ?"tanya keyra benar benar khawatir
"adek bun,abang mau adek"lirih dito disela erang nya menahan sakit di dada dan kepalanya
"abang mau adek bunda"lirih dito sekali lagi
Melihat putranya memohon seperti ini keyra langsung menghubungi putrinya dan meminta nya untuk datang kesini
"hallo bunda"sapa suara di seberang sana yang tidak lain adalah suara kea
"hallo sayang,kamu dimana ?"tanya keyra dengan suara khawatirnya