Sudah dua hari dito terbaring lemah di brankar rumah sakit dan belum sadarkan diri
Dito masih betah menutup mata membuat khawatir semua orang yang berada di sekitar nya
Dua hari ini kea terlihat sangat kacau. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga kembaran nya dengan baik. Ia bahkan tidak tau jika kemarin dito pergi meninggalkan kelas sendirian tanpa adanya pengawasan
Kea benar benar menyesal kenapa kemarin ia malah melanjutkan tidur nya di sekolah dan malah membiarkan dito merasa kesepian
"adek,adek makan ya"ucap keyra lembut kepada kea yang saat ini masih setia duduk di samping brankar dito dengan tangan yang menggenggam tangan dito
"kea nggak lapar bunda"jawab kea tanpa mengalihkan pandangan nya dari dito
"tapi adek juga harus makan,adek harus kuat biar bisa jagain abang"ucap keyra berusaha membujuk kea agar mau makan,karena dalam dua hari ini kea hanya memakan tiga suap nasi dan itupun di paksa oleh aan
"tapi kea nggak lapar bunda"tolak kea
"adek,adek dengarin bunda ya,bunda sayang adek,bunda nggak mau adek kenapa napa dan masuk rumah sakit,bunda tau adek nggak lapar,tapi adek tetap harus makan,adek juga harus memperhatikan kondisi diri adek sendiri,adrk juga harus kuat biar bisa jagain abang"ujar aan lembut mencoba memberi pengertian kepada anak nya
Kea hanya diam mendengarkan apa saja yang di katakan oleh aan. Selesai aan berbicara kea langsung berhambur memeluk aan dengan erat. Ia merasa sangat nyaman berada di pelukan aan. Aan yang mengetahui itu langsung membalas pelukan kea dan mengusap surai nya dengan lembut
"adek makan ya"ucap aan lembut
"nggak daddy"tolak kea teguh pada pendirian nya
"ad---"
"eugh"ucapan aan terpotong oleh lenguhan dito yang akhirnya sadar setelah tidur panjang nya
"abang"ucap kea benar benar bahagia melihat dito sudah sadar kan diri
Secepat kilat aan langsung memanggil dokter untuk memeriksa ke adaan dito
Tidak berselang lama aan kembali dengan dokter disamping nya dan seorang perawat di belakang mereka
Setelah pemeriksaan dokter tersebut memberi tau bahwa kini keadaan dito sudah jauh lenih baik di banding kan keadaan saat ia di bawa kerumah sakit dua hari yang lalu
Keadaan dito membaik dan besok ia sudah di izinkan untuk pulang kerumah. Di balik kabar baik tersebut dokter juga menyampaikan kabar buruk nya. Keadaan dito memang sudah jauh lebih baik,hanya saja tubuh nya masih sangat lamah sehingga ia tidak sanggup berjalan untuk jarak yang jauh,karena itu ia di anjurkan untuk menggunakan kursi roda
Setelah mengatakan semua nya dokter tersebut langsung keluar di ikuti oleh perawat di belakang nya
"abang"panggil kea kepada dito yang saat ini sedang menatap ke arah nya
"maafin kea,gara gara kea tidak memperhatikan abang, abang jatuh dari tangga"ucap kea meminta maaf karena ia merasa bahwa ini semua adalah kesalahan nya
"adek nggak salah,adek jangan minta maaf lagi ya"ucap dito pelan di balik masker oksigen yang terpasang apik di mulut nya
"abang"panggil aan kepada dito
"iya daddy"
"abang sayang adek kan"tanya aan di jawab anggukan oleh dito
"abang suruh adek makan ya,karena sejak dua hari yang lalu adek belum makan"ucap aan meminta agar dito membujuk kea