My Boss
Chapter 30: Cemburu Buta
.
.
.
Hari sabtu, sore hari.
Dongyoung tengah menunggu Nara keluar dari panti. Lelaki itu duduk di atas motor, sesekali dia melihat penampilannya di kaca spion. Kelopak mata Dongyoung tampak menghintam akibat dia kekurangan tidur akhir-akhir ini. Bahkan di hari sabtu ketika semua orang mendapat jam kerja setengah hari, Dongyoung masih harus bekerja di kantor sampai sore hari, mengejar target penyelesaian kasus yang kian menumpuk.
Dongyoung sendiri tidak bisa menyalahkan siapapun atas dirinya yang tak tidur. Toh semua itu terjadi karena Dongyoung sibuk mengurusi kasus orang hilang dan kematian Pak Cho yang seperti tidak memiliki ujung. Dongyoung masih tidak bisa menemukan siapa pembunuh Pak Cho.
"Oppa." Nara melambaikan tangan, berlari kecil menghampiri Dongyoung. Gadis itu memakai kemeja biru laut dengan celana levis panjang dan mantel coklat.
"Oh, hai Nara. Udah selesai bantuin Imonya?"
Nara mengangguk. "Oppa udah nunggu lama?"
"Baru aja kok." Dongyoung memperbaiki posisi tubuh, menggeser standar motor. "Ayo naik."
Nara menuruti Dongyoung, dia naik ke motor, berpegangan pada pundak Dongyoung. Hari ini Nara memang meminta Dongyoung untuk pergi keluar bersamanya.
"Btw, tumben kamu mau pergi keluar? Ada masalah?" tanya Dongyoung yang sedang memasang helm.
Nara menggeleng. "Cuma sedikit penat aja sama tugas kantor. Aku butuh hiburan."
"Kok ngajak aku? Nggak ngajak teman kantor aja? Tunanganmu misalnya." Dongyoung menekan kata tunangan dalam kalimatnya. Dia sudah tahu kalau Jaehyun dan Nara memiliki hubungan seserius itu.
Mendengar kata tunangan, Nara jadi teringat akan Jaehyun yang dia tampar tempo hari. Sejak hari itu, Nara tidak berbicara lagi dengan Jaehyun, bahkan ketika lelaki itu mengajaknya menghabiskan malam minggu berdua, Nara menolak dengan alasan sibuk. "Nggak ah. Malas. Aku kan mengajak oppa pergi karena aku tahu oppa pasti pusing mengurus kasus di kantor," jawab Nara akhirnya. Dia memilih untuk tidak membahas soal Jaehyun di depan Dongyoung.
Dongyoung terkekeh. "Perhatian banget kamu ya." Menstarter motor, Dongyoung mulai memasukan gigi lalu menarik gas. Motor melaju membelah jalanan Seoul di sore hari.
"Iya dong. Nara itu selalu perhatian sama orang lain."
"Halah. Apanya yang selalu perhatian sama orang."
"Dih, serius oppa aku emang perhatian ke orang lain."
"Yaudah iya." Dongyoung memilih diam, berdebat dengan Nara tidak akan membuatnya menangis, lebih baik Doyoung melakukan motor lebih cepat agar bisa sampai ke tujuan.
___My Boss___
Nara mengajak Dongyoung pergi ke banpo bridge untuk menyaksikan air mancur warna-warni di sana. Tempat dimana dia dan Jaehyun menghabiskan waktu setelah makan malam tiga bulan lalu.
Tidak tahu kenapa Nara memilih tempat itu untuk melepas penat. Nara hanya ingin menghabiskan waktu dengan melihat jutaan kubik air yang meluncur deras dari jembatan banpo.
Sesampainya di kawasan banpo bridge, Dongyoung memarkirkan motor di lapangan parkir sungai Han, lalu menyuruh Nara turun dari motor. Setelah itu Nara mengajak Dongyoung berjalan di tepian sungai Han. Mereka membeli beberapa makanan ringan untuk mengisi perut, sekaligus menunggu jam delapan malam, waktu dimana pertunjukan air mancur dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss | JJH ✔
Fanfiction[Sebagian part dihapus untuk kepentingan terbit] Jeon Nara hanyalah seorang anak yatim yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di panti asuhan. Bersyukur ia cukup pintar hingga bisa mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah sarjana dan bisa lulus...