My Boss: 28

2.4K 173 5
                                    

My Boss

Chapter 28: Rahasia Jaehyun

.
.
.

Pagi yang indah di musim gugur. Jaehyun terbangun dari tidur nyenyaknya. Meregangkan tubuh perlahan, lelaki berusia dua puluh dua tahun itu memandangi kamar apartemen yang sudah menjadi tempat favoritnya melepas penat.

Senyum tersungging di bibir Jaehyun kala mengingat apa yang terjadi semalam di apartemennya. Jaehyun tidak yakin kalau apa yang terjadi semalam itu benar-benar kenyataan.

"Ahh, menyenangkan sekali bangun dengan perasaan bahagia begini." Dengan langkah ringan, Jaehyun turun dari tempat tidur. Kakinya berjalan menuju dapur apartemen, dimana harum dari masakan tercium jelas.

Di dekat kompor sana, Jaehyun melihat seorang gadis tengah sibuk berkutat dengan bahan makanan. Sesekali gadis itu mencicipi rasa masakan yang dibuatnya, mengecek apakah rasanya sudah enak atau perlu penambahan bumbu lain.

Jaehyun yang penasaran dengan menu masakan si gadis lantas berjalan menghampirinya. Berdiri tepat di belakang si gadis. "Masak apa, hm?" tanya Jaehyun seraya melingkarkan tangan di pinggang si gadis.

Terkejut. Gadis cantik dengan rambut panjang diikat itu kaget dengan kehadiran Jaehyun yang tiba-tiba. "Masak apa aja yang bisa dimakan."

Jawaban tak disangka itu keluar dari bilah bibir si gadis. Jaehyun mengerucut sebal di buatnya. "Jawaban macam apa itu. Malesin."

"Suka-suka aku. Mulut-mulut aku kok."

Jaehyun mencebik tak suka. Pelukannya dia lepas dari si gadis. Matanya bergulir kesal, memandangi punggung gadis yang sangat dia cinta itu. Pandangan Jaehyun lantas jatuh ke jari manis tangan kanan si gadis. Senyum kemenangan terbit di wajahnya kala melihat sesuatu yang tak biasa di sana. "Kamu pagi-pagi udah galak. Lupa semalam kita ngapain?"

Suara kompor dimatikan terdengar. Gadis yang menjadi objek perhatian Jaehyun kini berbalik memandang pemuda bermarga Nam. "Nggak usah diungkit ish." Merah. Raut wajah gadis itu antara kesal dan menahan malu. Entah mana yang benar, Jaehyun tidak tahu.

"Kenapa sih? Malu? Lagian kita nggak main sampai ke int- arghh! Sakit, Jeon!" Jaehyun mengelus perutnya yang menjadi sasaran cubit gadis bermarga Jeon.

"Sukurin. Makanya nggak usah ungkit lagi." Nara, gadis pelaku pencubitan terhadap perut Jaehyun kini berbalik membelakangi bos yang sudah menjadi tunangannya itu.

Jaehyun tertawa. Dia tidak pernah puas menggoda Nara kalau hanya sekali. Lagi pula, di pagi musim gugur yang cerah ini seharusnya menjadi momen yang tepat untuk menggoda Jeon Nara. "Emang kenapa kalo diungkit? Kamu malu? Hm?" Jaehyun kembali mendekatkan diri ke Nara, tangannya memeluk tubuh Nara dari belakang.

Nara mendengus. "Nggak."

"Halah pembohong." Jaehyun menggusakkan wajah ke perpotongan leher Nara.

"Yak! Nam Jaehyun!" Nara berseru ketika merasakan sesuatu basah menempel di permukaan lehernya. "Ini masih pagi please. Jangan mesum jadi orang!" Nara melepas paksa tangan Jaehyun dari pinggangnya.

Jaehyun mengerucutkan bibirnya lagi. "Kenapa sih? Semalam boleh."

Nara melirik tajam mata Jaehyun. Yeah, semalam memang Nara sedang khilaf saja. Itu pun tidak ada yang terjadi di antara mereka selain berpelukan selama tidur. Jaehyun hanya melebih-lebihkan apa yang terjadi semalam.

"Semalam itu kita cuma pelukan, udah deh nggak usah ngada-ngada. Awas!" Nara menyingkirkan Jaehyun dari pandangannya, dia lalu mengangkat makanan dari dalam wajan. Nara hanya memasak omelet pagi ini. Salahkan saja Jaehyun yang tidak menyimpan bahan makanan apapun padahal kulkasnya sangat besar.

My Boss | JJH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang