My Boss: 05

3.5K 284 10
                                    

My Boss

Chapter 05: Menghilangnya Choi Jieun

.
.
.

Nara sedang membuat kopi untuk menemaninya membereskan pekerjaan. Tumpukan kertas menggunung di atas meja menjadi tanda kalau tugas Nara memeriksa dokumen belum selesai sejak kemarin.

Jaehyun memang tidak tanggung-tanggung kalau memberi hukuman. Nara sendiri pun bingung, sebenarnya ini hukuman atau memang pekerjaannya. Kalau hukuman saja sudah sebanyak ini, maka akan sebanyak apa pekerjaan Nara nanti.

Nara membuka bungkus kopi cair, menuangkannya ke dalam gelas. Tidak lupa dia mencampurkan kopi dengan air panas, lalu mengaduknya perlahan.

"Hei."

Kegiatan Nara yang sedang mengaduk kopi terhenti. Dia melihat seorang perempuan tersenyum simpul padanya.

"Lagi bikin kopi?"

"Huh? E-eh, iya." Nara menjawab canggung. Tidak tahu juga harus merespon dengan bagaimana. Ini pertama kalinya dia berinteraksi secara langsung dengan karyawan di sini.

Dua hari kemarin Nara hanya berdiam diri di balik meja kerja, lalu saat istirahat hari kedua, Nara memilih menghabiskan waktu dengan pekerjaan yang menumpuk.

"Nggak usah canggung gitu." Perempuan yang mengajak Nara mengobrol mengulurkan tangan. "Kenalin, aku Jiho. Park Jiho."

"A-ahh." Nara membalas uluran tangan Jiho. "Aku Nara."

"Aku tahu kok." Jiho tertawa, berjalan ke arah dimana banyak cangkir. Dia mengambil satu cangkir, menuang kopi dan air panas, lalu mengaduk seraya beberapa kali mencium aroma wangi kopi. "Gimana rasanya jadi sekretaris Presdir?"

Nara kelimpungan, dia tidak punya jawaban atas pertanyaan itu. Kalau pun ada, Nara takut jawabannya akan membuat Jiho memiliki pandangan aneh tentang Nara. Karena Nara pasti akan menjawab kalau menjadi sekretaris Jaehyun itu menyebalkan. Dia bahkan harus mengumpati Jaehyun setiap kali berhadapan dengannya, walau hanya di dalam hati.

"Pasti nggak enak ya? Hahaha." Jiho tertawa, seakan bisa membaca raut wajah Nara. "Presdir sedingin dia kadang emang ngeselin kok. Kamu harus berusaha kuat aja ya kalo ngadepin dia."

Nara mengangkat alis. Ini kenapa Jiho jadi berbicara banyak tentang Jaehyun, padahal kan Nara tahu kalau beberapa karyawan di kantor ini tidak berani membicarakan Jaehyun sampai sebegitunya.

"Maaf sunbae, tapi kenapa sunbae bisa bilang begitu tentang Presdir? Padahal karyawan di sini kan ..."

"Tidak berani dengan Jaehyun?"

Nara membuka lebar matanya, cukup syok dengan pertanyaan Jiho. Bukan hanya pertanyaannya, tapi juga panggilan Jiho untuk Jaehyun. Jiho tidak memanggil Jaehyun dengan embel-embel 'pak' atau 'presdir'. Seberani itukah Jiho?

"Nggak usah kaget gitu Na, Jaehyun itu sahabatku dari kecil. Dan kamu jangan panggil aku sunbae, panggil eonni saja. Taeyong bilang kamu seumuran sama Jaehyun, kalo aku sih seumuran sama Taeyong."

Nara semakin bingung saja dengan keadaan yang sedang dia hadapi ini. Nara akhirnya hanya menganggukan kepala saja, lalu pamit pergi untuk melanjutkan pekerjaan. Sementara Jiho hanya tersenyum memandangi kepergian Nara.

"Taeyong benar, Nara sangat cantik. Pantas saja si sombong Jaehyun itu menargetkannya. Aish, semoga saja Taeyong bisa melindungi Nara dari Jaehyun."

____My Boss____

Nara terus memperhatikan berbagai macam berkas yang harus dia periksa. Matanya sangat lelah memandangi begitu banyak kalimat yang tertulis di atas kertas.

My Boss | JJH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang