My Boss: 14

2.4K 195 2
                                    

My Boss

Chapter 14: Kecurigaan

.
.
.

Nara datang ke kantor dengan perasaan berkecamuk, memikirkan segala hal yang sejak semalam mengganggunya. Nara ingin menyingkirkan semua pikiran yang mengganggu itu, tapi dia tetap tidak bisa. Walau otaknya terus menyuruh dia tidak usah ikut campur atas kematian Pak Cho, hatinya tetap teguh pada pendirian, bersikeras mencari tahu kebenaran yang ada.

Apa yang Dongyoung bilang padanya itu benar. Semua orang patut dicurigai. Apalagi dalam kasus pembunuhan. Pelaku bisa saja orang tak terduga yang sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali.

Pagi ini sebelum berangkat ke kantor, Dongyoung bilang Nara harus berhati-hati dengan Jaehyun. Entah untuk alasan apa, Dongyoung tidak memberitahu Nara lebih lanjut. Dongyoung hanya meminta Nara sedikit jaga jarak dari Jaehyun.

Nara sendiri sebenarnya tidak mau mengiyakan suruhan Dongyoung, namun Dongyoung memohon padanya, seakan ada yang disembunyikan oleh detektif itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Nara mendudukan tubuh ke kursi. Meletakan tas di atas meja, lantas mengeluarkan buku catatan kecil.

Nara menggambar acak di sana. Tidak peduli gambarnya hanya garis tak beraturan, entah itu melengkung, vertikal, horizontal, atau zig-zag. Nara sudah terlalu pusing akan semua pemikiran yang seharusnya tidak dia pedulikan.

Jika saja Nara mengabaikan semua pemikiran itu, mungkin Nara tidak akan sepusing ini. Dia bisa bersantai mengerjakan pekerjaan kantor seperti biasa, makan siang sendiri di kantin, lalu pulang ke panti untuk istirahat.

Drap.

Drap.

Drap.

Nara menegakan tubuh ketika matanya menangkap Jaehyun berjalan masuk ke dalam ruangan. Dahi Nara mengernyit ketika merasakan aura dingin Jaehyun. Wajah Jaehyun terlihat sangat datar tadi. Pasti ada sesuatu yang terjadi.

Entahlah, Nara merasa dejavu. Dia seperti pernah mengalami kejadian ini. Dan kedatangan Taeyong beberapa detik setelah Jaehyun memasuki kantor membuat Nara benar-benar ingat kejadian beberapa waktu lalu.

"Nara, bisa buatkan teh dua gelas? Presdir akan kedatangan tamu."

Nara mengangguk saja, tidak ingin bertanya lebih jauh. Dia segera bangkit, bersiap menuju dapur. Namun langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Dongyoung di lorong kantor.

"Oh! Oppa." Nara menunjuk Dongyoung, cukup kaget saat melihat Dongyoung ada di kantornya.

Ini kali kedua Dongyoung datang ke kantor Jaehyun, dan hal itu tentu menimbulkan banyak kecurigaan karyawan kantor.

Dongyoung reflek menarik tangan Nara, mereka berbicara sedikit jauh dari kawasan kantor Jaehyun. "Nara, sudah kubilang jangan dekati Jaehyun."

"Kenapa sih, oppa? Memang apa yang salah sama Pak Jaehyun? Oppa saja tidak memberiku alasan yang jelas untuk menjauhinya. Lagipula, oppa tahu kan kalau Pak Jaehyun itu bosku, mana mungkin aku menjauh darinya."

Doyoung berdecak kesal. Dia paling malas kalau harus berdebat dengan orang keras kepala macam Nara. "Kamu turuti saja, Na."

"Nggak bisa, dia bos aku. Mau gimanapun aku pasti bakal berhubungan sama dia terus."

Dongyoung melepaskan genggaman tangannya dari lengan Nara. "Oke, nggak apa kalo di tempat kerja. Tapi kalo diluar jam kerja, jangan dekati dia."

"Ya tapi kenapa?"

My Boss | JJH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang