My Boss: 20

2.4K 188 1
                                    

My Boss

Chapter 20: Meminta Maaf

.
.
.

Nara tidak pulang ke panti. Entah mengapa dia malah berubah tujuan di jalan tadi. Kini taksi yang ditumpanginya membawa Nara menuju salah satu kantor polisi di Seoul.

Lampu jalan bersinar redup. Pemandangan gedung-gedung tinggi terlihat jelas lewat jendela mobil. Taksi yang Nara tumpangi beberapa kali berhenti di lampu merah, lantas lanjut melaju ketika lampu hijau.

Nara tidak bisa memikirkan hal lain saat ini. Pikirannya hanya tertuju ke satu sosok, Nam Jaehyun. Lelaki yang sudah membuat perasaan Nara jungkir balik tidak karuan.

Helaan napas pelan terdengar dari bangku penumpang. Supir taksi sesekali bertanya apakah Nara baik-baik saja atau tidak. Mungkin si supir tahu kalau mood Nara sedang tidak baik.

Nara hanya menggeleng setiap ditanya supir taksi seraya menjawab, "tidak apa-apa Pak, saya hanya kelelahan."

Setelah itu supir taksi tidak lagi bertanya ke Nara. Dia cukup tahu diri untuk tidak mencari tahu lebih jauh masalah yang dialami oleh penumpangnya ini.

Begitu sampai di tujuan, Nara segera membayar ongkos taksi, melebihi beberapa won untuk dia berikan secara percuma ke supir taksi yang telah perhatian padanya. Selanjutnya Nara memasuki kantor polisi.

"Maaf, apa ada yang ingin dilaporkan?" Seorang polisi menyambut kedatangan Nara dengan pertanyaan.

Nara mengangguk pelan. "Boleh saya bertemu detektif Oh?"

Polisi yang menanyai Nara kebingungan. "Detektif Oh? Oh Dongyoung?"

"Ya. Detektif Oh Dongyoung. Saya ingin berbicara dengannya." Nara meminta polisi untuk bisa menuruti keinginannya.

"Baiklah, tunggu sebentar." Si polisi meninggalkan Nara sendiri. Polisi itu sepertinya akan memanggilkan Dongyoung untuk Nara.

Nara duduk di salah satu kursi yang ada, matanya mengamati sekitar.

Kantor polisi cukup ramai saat ini. Ada beberapa orang yang sedang diintrogasi oleh polisi, mungkin orang itu melakukan kejahatan.

Nara lalu mengalihkan perhatiannya ke arah lain, menemukan seorang polisi tengah berdebat dengan pria yang dalam keadaan mabuk. Si polisi beberapa kali menyebutkan pelanggaran mengemudi dalam kondisi mabuk.

Nara memperhatikan bagaimana tegasnya polisi menyatakan pria mabuk itu bersalah dan harus membayar denda atas kerusakan yang telah dilakukan sekaligus menjalani hukuman.

Nara menggelengkan kepala, seumur hidup dia tidak pernah ada di dalam kantor polisi, tapi kini dia datang sendiri ke kantor polisi. Untunglah Nara datang ke sini bukan untuk dihukum, melainkan untuk melaporkan kejahatan yang dilakukan seseorang.

"Nara." Panggilan Dongyoung mampu mengambil atensi Nara seluruhnya. Nara yang tadi melihat polisi dan pria mabuk berbicara kini sudah menoleh ke Dongyoung.

"Oppa." Nara berdiri, menyambut kedatangan Dongyoung.

"Ada apa? Kenapa ke sini? Bukannya kamu tidak pernah mau kalau kusuruh ke kantor polisi?" Dongyoung terlihat bingung dengan kedatangan Nara yang tiba-tiba. Gadis itu pernah bilang ke Dongyoung bahwa dia tidak suka suasana kantor polisi ketika Dongyoung memintanya ke sana, namun kini gadis itu sendiri yang datang.

"Eumm.. ya memang, tapi aku harus berbicara padamu."

Dongyoung memandang Nara serius, lantas memperhatikan sekitar. "Mau keluar aja? Di sini ramai."

My Boss | JJH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang