Part 13 ( Flashback )

1.3K 41 6
                                    

***

"Jack!!!" teriak Maureen berlari menghampiri Jack yang terduduk lemah di sopa basecamp.

Begitupun dengan Letta, Olivia, dan Bill dengan cepat berlari menghampiri Jack.

"Jack, kenapa lo bisa kaya gini" tanya Letta dengan santai, meskipun Letta banyak memikirkan sesuatu tetapi dia lah orang yang masih bisa bersikap santai disaat yang lain tidak bisa menenangkan diri.

"Ta, tadi pas pemakaman bokap, nyokap lo ada anak SMA pake jaket item, dia nemuin keluarga lo disaat yang lain udah pada bubar" jelas Jack dengan pelan.

"Siapa Jack? lo liat muka nya kan?" tanya Letta ga sabaran.

"Gue tadi udah nyoba ngejar, tapi dia bener bener hebat ta, bahkan dia bisa nembak gue, gue ikut latihan nembak udah 6th dan gue udah dibilang senior tapi gue kalah sama orang itu gue yakin orang yang ngincer keluarga lo bukan orang biasa"

"Gue udah tau Jack kalo orang yang bakal gue hadepin bukan orang biasa, sementara gue gaakan liat makam keluarga gue dulu" ucap Letta.

"Iya ta, gue setuju takutnya mereka tau kalo lo pewaris tunggal Eleanor" kata Olivia.

"Ta, yang bikin gue makin khawatir itu gue kena tembakan jitu dan lo tau sendiri gue pikir di dunia ini cuman ada lo yang bisa tembakan jitu tapi orang itu juga bisa" jelas Jack yang kini mukanya berubah serius seperti melupakan rasa sakit yang ada di tubuhnya.

"Gue juga heran, kenapa lo cewe bisa tembakan jitu mungkin ini alasan kenapa lo jadi pimpinan Agen CIA" kata Bill.

Kini Letta terdiam menahan sakit yang teramat berat dikepalanya, seperti ada memori yang sulit dia ingat.

"Nona Diana, kalo non mau bunuh orang pake tembakan jitu, caranya itu pegang pistol dengan posisi ibu jari diatas dan telunjuk digunakan untuk menekan peletuk pistol fokus dan tekan peletuk tepat di sasaran".

aaaaaa

Bruk!!!

Letta pingsan, entah apa yang dipikirkannya namun mungkin saat ini dia terlalu banyak berpikir, sehingga tekanan pada kepala nya pun semakin tinggi.

"Letta!!!" teriak Bill menghampiri Letta, diikuti dengan Maureen dan Olivia.

Letta terbaring lemah di sopa samping Jack, sementara Maureen, Olivia, Bill, Jack setia menunggu Letta tersadar.

"Aw! kepala gue kenapa sakit banget" kata Letta setelah sadar dan mulai menggerakkan tangan serta anggota tubuh lainnya.

"Ta, tadi lo pingsan mending lo gausah banyak gerak dulu dan biarin kita nyelesein masalah lo gue takut lo kenapa napa" kata Maureen khawatir dengan Letta.

"Nona Diana? siapa dia, kenapa kata kata itu terus terulang di kepala aku, tembakan jitu, nona Diana ini apa ? aku gangerti!!!!" batin Letta berteriak.

"Ta, ko lo jadi bengong" ucap Olivia menyadarkan Letta.

"Gue gapapa ko, gue cuman kecapean mungkin, masalah hari ini ditunda dulu gue mau istirahat kita lanjut besok pulang sekolah, Bill jangan lupa urus rumah gue, gue gamau ada wartawan atau semacamnya yang nyoba menyelidiki rumah gue" jelas Letta beranjak dari posisinya.

"Ta, sini gue bantu" kata Maureen, dan Olivia mencoba memegang tangan Letta.

"Gausah ren, Oliv, gue bisa sendiri ko mending kalian semua pulang karena besok harus berangkat sekolah kan" kata Letta memberitahu kepada anggotanya, mungkin Letta memang sedang banyak masalah dan banyak pikiran tetapi hal itu tidak menjadikan Letta sebagai wanita cuek, jutek dia tetap peduli pada sesama.

Letta meninggalkan basecamp, dan berlalu pergi dengan mengendarai mobil Ferarri pink miliknya yang tadi diambil dari rumah yang menjadi tempat pembunuhan itu.

Letta tidak pergi ke apartemen untuk sekedar beristirahat, tetapi dia pergi menuju Club malam untuk menenangkan pikirannya, mungkin ini kali pertama Letta pergi ke club malam.

"Mba tolong lakukan pembayaran terlebih dahulu" ucap salah satu karyawan Club.

"Mba semua totalnya Rp 135.000.000 mau pake kartu atau cash ya mba?" kata salah satu karyawan perempuan di club malam itu.

Letta mengeluarkan kartu VVIP gold card , kartu emas yang hanya ada 5 pemegang di dunia.

Setelah melakukan pembayaran, Letta bergegas pergi masuk dan pada saat pertama masuk Letta langsung meneguk 3 botol minum dengan kadar alkohol yang paling tinggi.

"Woy itu bukan Aqua, lo gatakut mati? itu kadar alkohol paling tinggi lho" kata seseorang yang berada di belakang Letta, tak lain dia adalah Marvin.

"Ucapan lo udah kaya maut yang mau jemput gue" kata Letta yang udah mulai mabuk akibat 3 gelas dengan kadar alkohol paling tinggi.

"Nahkan lo baru segitu udah mabuk" kata Marvin cuek.

"Wajah cantiknya seperti tertutup oleh penderitaan" batin Marvin yang mulai mendekati Letta.

***

Please jangan pelit VOMENT 😉

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang