Part 18 ( MANTAN )

1.4K 37 9
                                    

***

Plakkkkkk!!!!

Raymond menampar pipi mulus Letta, yang sukses membuat pipi Letta memerah.

"Hahaha pipi lo blushing ya? ko merah gitu" ucap Raymond bibirnya menunjukan senyum kebencian pada Letta.

"Sinting ya lo" kata Letta , tangannya memegang pipi yang tadi ditampar oleh Raymond.

Plakkkkkk!!!

Kini giliran pipi kanan yang Raymond tampar.

"Mau lo apa hah?" teriak Letta.

"Gue mau lo balikan sama gue, gue masih sayang sama lo Letta"

"Apa? gue ga salah denger? lo punya Katleen dan dengan gampangnya lo minta gue balik sama lo?, Sakit jiwa ya lo" teriak Letta, kini amarahnya siap meledak.

"Kalo lo gabisa jadi milik gue, lo juga gabisa jadi milik orang lain" kata Raymond tangannya mencoba mengangkat rok yang dikenakan Letta.

Plakkkkkk!!!

Kini giliran Letta yang menampar Raymond dengan keras, meninggalkan jejak tangan di pipi Raymond.

Letta membuka jas yang ia kenakan, dan mengambil pistol yang ia sembunyikan dibalik jasnya.

"Gue bakal habisin lo disini, gue gapernah takut sama lo sebelumnya makasih lo udah nampar gue bagi gue itu gaada apa apanya" ucap Letta penuh kebencian pada Raymond, Letta tidak pernah menyangka raymond lelaki yang ia cintai akan melakukan hal ini.

"Haha gue juga gapernah takut sama lo!!!" ucap Raymond yang kini mengeluarkan pistol dari dalam jasnya.

Duar!!!

Letta melepaskan satu pelurunya, dan menendang pistol yang Raymond pegang, Raymond terjatuh ke lantai dengan darah segar di perutnya.

"Olivia, panggil Jack, bill, dan Maureen untuk pergi ke gudang belakang sekolah sekarang juga" titah Letta, memang ketika Letta marah tidak ada kelembutan pada diri wanita itu.

"Letta" panggil Maureen.

"Amankan dia, urusan gue belum selesai sama dia gue males jelasin, gue cape mau pulang" ucap Letta pergi meninggalkan tempat yang penuh kesunyian itu.

Yang lain sibuk membereskan Raymond dan darah yang berceceran dilantai.

"Gue makin penasaran siapa lo sebenernya" batin Marvin yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat kejadian Raymond tertembak.

***

"Melvin!!!" Bentak Stanley, pada Marvin yang baru saja pulang dari sekolahnya.

Marvin tidak menanggapi ayahnya, ia terus berjalan menaiki anak tangga.

Prang!!!

Stanley menyapu bersih semua barang barang yang ada di meja makan.

"Kenapa? mau banting kursi juga gapapa kalo kuat itu juga, udah peot masih aja bertingkah" gumam Melvin yang masih bisa terdengar oleh ayahnya.

"Assalamualaikum Marvin pulang bunda" teriak Marvin, meskipun bunda nya sudah meninggal tetapi Marvin selalu menyapa bundanya setiap pulang sekolah.

"Anak ayah udah pulang, gimana udah selesai sayang?" tanya Stanley dengan lembut.

"Udah gausah so baik" sini Marvin pergi menuju kamar miliknya.

"Bangsat" gumam Melvin, setelahnya pergi menaiki anak tangga yang belum terselesaikan.

***

7 tahun kemudian....

Mami

Panggil anak lelaki berumur 6 tahun, wajahnya sangat tamvan, bahkan ia anak paling tampan di sekolahnya.

***

Jangan Lupa VOTE

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang