Part 22 ( A betrayal )

1.2K 31 4
                                    

***
Terdengar suara tembakan dari arah belakang rumah Letta, sontak membuat Letta kaget dengan cepat Letta menggendong Jordan.

"Marvin lo denger kan?" tanya Letta dengan mata yang masih berjaga, kedua tangannya menggendong Jordan.

"Gue denger, kayaknya Raymond udah tau keberadaan lo" tebak Marvin dengan santai.

Semenjak Loretta mempunyai Jordan, Letta kehilangan ketenangannya dalam menghadapi situasi darurat, karena ketakutan kehilangan Jordan terlalu besar.

"Maureen, Olivia, Bill, Jack, cepet kalian ke rumah gue" titah Letta melalui sambungan telfonnya, tanpa menunggu jawaban Letta sudah memutuskan sambungan itu.

"What? Jadi mereka pun masih bersama sampai sekarang, tapi jelas dulu setiap gue tanya Jack dia selalu bilang gatau" batin Marvin, Marvin mulai curiga dengan identitas Letta.

Letta melihat perubahan wajah Marvin yang pasti Marvin sudah curiga. " Lo ngapain bengong si, udah sana pulang" usir Letta.

"Iya gue pulang, eh cebong jagain mommy lo"

"Gausah disuruh juga pasti jagain, so perhatian banget si om tua"

Tanpa menjawab Jordan, Marvin pergi dengan penasaran yang semakin besar pada Letta.

"Gue yakin Letta bukan orang biasa" batin Marvin, tangannya memegang kendali mobil Mustang miliknya.

***

"Kak, gimana cara kerja gue rapih kan?" tanya Melvin.

"Bukan lagi, hahahaha"

"Reaksi Letta tadi gimna?"

"Dia kaget bahkan dia sampe gendong jordan erat banget"

"Gue gapernah sejahat ini, tapi kita harus tau siapa sebenernya yang ngebunuh bunda sama adek" ucap Melvin, tangannya terus memainkan pistol.

"Kita pasti akan tau"

"Lo gaboleh jatuh cinta sama dia" tanya Melvin tiba tiba, Melvin menyadari kalau kakaknya memang terlihat menyimpan perasaan kepada Letta.

"Gue paham maksud lo" ucap Marvin melenggang pergi meninggalkan Melvin.

***

"Letta, apa yang terjadi?" tanya Maureen.

"Tempat ini udah gaaman, tadi di belakang rumah gue ada suara tembakan, gue takut targetnya gue sama Jordan" jelas Letta.

"Sekarang Jordan dimana?" tanya Olivia.

"Dia tidur"

"Apa? lo tinggalin dia sendirian setelah kejadian tadi?"

"Gue ga sebodoh itu, Jordan tidur di ruang rahasia lo gausah khawatir"

"Gue bisa pastiin kalo itu Raymond yang dendam sama lo" tebak Bill serius.

"Gue bunuh Raymond karena dia nyoba buat bunuh gue, kalo gue ga bunuh dia, gue yang akan dibunuh terkadang kita harus melukai seseorang untuk melindungi diri kita sendiri" jelas Letta.

"Kalo itu seorang temen? apa lo juga bakal bunuh temen lo?"

"Apa? temen? gue percaya namanya temen gaakan saling nyakitin, jelas gue bakal bunuh karena gue yakin orang yang nyoba nyakitin gue bukan temen, ga semua temen itu baik"

"Kalo diantara kita berempat ada yang khianatin lo, apa lo bakal maafin kita?"

"Maksud lo apa?

"Jack pacaran sama Katleen" ucap Olivia yang sedari tadi diam melihat pertengkaran sahabat sahabatnya itu.

"Apa? lo gila? pertama Katleen pacar Raymond yang jelas Raymond ngincer gue sama Jordan, kedua Katleen orang yang paling sering nyakitin gue di sekolah dulu, gue ga nyangka lo mikir sependek itu, gaperlu gue tanyain juga pasti lo udah ngasih tau sebagian besar rahasia gue" jelas Letta, matanya menahan air mata.

"Gue mungkin tahan sama persoalan pembunuhan, tapi gue gapernah percaya temen gue sendiri berkhianat" batin Letta.

***

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang