Part 35 ( A Mission )

890 23 0
                                    

***
"Siapa Jidan?! jika kalian tidak menjelaskannya aku akan membunuh kalian satu persatu, termasuk kau" murka Raymond, tangannya mengarahkan pistol tepat dikepala Letta, sontak membuat anggota CIA lainnya mengeluarkan senjata mereka dan mengarahkannya pada Marvin, "Jika kalian membunuhku, kalian akan kehilangan ketua CIA yang sangat kalian jaga" ujar Marvin membuat Letta dan anggotanya tidak bisa berkutik sedikitpun.

"Aku tidak bisa mengerti mengapa kau seperti mempunyai dua jiwa? terkadang kau baik seperti malaikat, tetapi kau juga mudah berubah menjadi seorang iblis, aku hampir lupa dengan siapa aku berhadapan, ketua Mafia terbesar di London, bunuh aku jika kau mau, dengan begitu kau akan merasakan kebencian Jordan, seperti kau membenci Stanley, apa kau akan bertahan dengan kebencian dari anakmu? apa kau pikir Jordan akan diam ketika bundanya sendiri dibunuh oleh ayahnya? kau memang gila Marvin, ketika kau dikuasai emosi bahkan kaupun lupa siapa aku dan siapa Jordan" gumam Letta, tidak banyak membuang waktu tangan Letta perlahan mengambil pistol yang ia simpan di dalam kemeja kantornya.

"Cepat katakan siapa Jidan?!"

"Kau lengah Marvin" ucap Letta, dengan cepat mengarahkan pistolnya tepat didepan Marvin, "Jika kau melepaskan peletupnya, maka aku akan melepaskannya juga, kita akan mati bersama, indah bukan? dengan begitu Jordan sendirian dia akan menangis melihat orangtuanya tewas, sadarlah Marvin kau harus meredam emosimu dan cobalah berpikir dengan baik, kita bisa membicarakan ini perlahan" ucap Letta, mengamankan kembali senjatanya, "Turunkan senjata kalian, dia partner kita bukan musuh" imbuh Letta, Marvin pun luluh dan mengamankan senjatanya.

"Maafkan aku, terkadang aku tidak bisa mengendalikan emosiku" ucap Marvin.

"Sudahlah yang terpenting saat ini kita harus cepat bergerak" lerai Jack.

"Saat ini misi kita cukup sulit, kita akan berurusan dengan Mafia, dan Penguasa wilayah Inggris, bisakah kita menggunakan bahasa formal saja? saat ini pun kita sudah bukan anak SMA" saran Bill, sangat jarang Bill mengeluarkan kata sepanjang itu.

"Baiklah kau benar Bill, misi kita cukup sulit dan mungkin kita akan lebih banyak menggunakan bahasa formal di dunia bisnis ini" timpal Letta.

"Sudahlah ini bukan hal penting, mengapa mempermasalahkan hal kecil" seru Olivia.

"Mungkin kita akan melibatkan orang orang yang tidak bersalah, termasuk Jordan, aku sudah memperhitungkan Jordan akan ikut menjadi target musuh, kita tidak boleh lengah untuk pengawasan Jordan, aku tidak ingin Jordan terluka sedikitpun dalam urusan kita" pungkas Marvin, raut wajahnya sangat jelas memperlihatkan kekhawatiran dan kasih sayangnya pada Jordan.

"Kau tidak sendiri Marvin, kamipun akan melindungi Jordan" ucap Maureen, sekali Maureen berbicara akan membuat diam seluruh isi ruangan, bagaimana tidak dia selalu berbicara ketika sesuatu yang menyangkut Marvin dan Jordan, sangat terlihat dia ingin menggantikan posisi Letta.

"Siang nanti akan ada pertemuan bisnis perusahaanku dengan perusahaan Raymond, Letta ikut denganku, sementara kalian kembali ke apartement dan jaga Jordan" jelas Marvin.

"Mengapa kami tidak ikut denganmu, aku pikir kau akan membutuhkan kami untuk membantumu" sergah Jack.

"Percayalah saat ini aku mampu melakukannya sendiri, aku tidak ingin terlalu banyak orang yang terlibat, mungkin kalian melihat saat ini aku sangat melindungi Jordan tetapi akupun akan berusaha untuk melindungi kalian" gumam Marvin, yang membuat Letta terpaku akan sosok Marvin, seperti yang Letta bilang jika Marvin bisa berubah seketika seperti malaikat.

"Terimakasih, aku harap kau tidak mengkhianati kami" ujar Olivia, sedetik kemudian anggota CIA pergi meninggalkan ruang kerja Marvin.

"Kau takut? ini baru langkah awal, tidak perlu takut aku akan melindungi kalian semua, terutama kau dan Jordan" bisik Marvin, tangannya terulur memeluk Letta.

"Kau tau? akupun mempunyai 2 jiwa, aku bisa menjadi ketua yang sangat tegas tetapi aku juga akan menjadi wanita dan seorang ibu yang sangat lembut, seperti saat ini kau memperlakukanku sangat baik dan itu membuatku tidak bisa menunjukan keangkuhanku, jangan terlalu baik dan terlalu memberi perhatian karena itu akan membuatku salah paham dan mengartikannya bahwa kau mencintaiku yang kenyataannya kita bahkan tidak saling mencintai" ujar Letta, mengeluarkan tubuhnya dari dekapan Marvin.

"Maafkan aku, tetapi saat ini aku tidak bisa mengatakan perasaanku karena akupun tidak yakin akan apa yang aku rasakan" batin Marvin, menatap wajah Letta.

"Kita harus segera pergi, cepat bersiaplah" seru Letta. "Kau pergilah lebih dulu tunggu aku di mobil" timpal Marvin.

"Aku tau jika orang orang Stanley mengawasiku untuk membunuh Letta" batin Marvin.

***

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang