Chapter 5 ( A taste ) REVISI

1.7K 52 17
                                    

***

Ting!Ting!Ting!

"Nah kan baru juga diomongin udah bunyi aja tuh bel, panjang bokong  banget" kata Letta.

"Letta, gue ga liat Oliv" kata Maureen.

"Oliv lagi nyelesein misi dari gue, ntar gue bahas di basecamp" kata Letta.

Letta dan Maureen memasuki ruang kelasnya 3 IPA 4 dimana dia sekelas dengan adiknya Marvin, sekaligus sekelas dengan mantannya.

Letta berjalan duduk di bangku paling depan, duduk bersama Maureen.

Letta meletakan tas nya di atas meja , dan mengeluarkan beberapa buku serta alat tulis lainnya begitupun dengan Maureen.

"Gue males banget sama ritual diskolah" batin Letta, tangannya memainkan bolpoint berwarna hitam, kakinya ia lipatkan diatas kaki kirinya.

"Gue dapet berita bagus nih guys, bu oon gabisa masuk dia sakit jantungnya kumat, buka aja halaman 1.541 disitu ada latihan soal kerjain terus kumpulin" jelas Jack.

Jack memberikan perintah kepada teman sekelasnya, Jack yang notabennya tidak terlalu pintar tapi dia memiliki kekuasaan di 3 IPA 4 karena dia dipilih menjadi ketua, entah apa yang dilihat dari sisi Jack, tapi anak anak kelas 3 IPA 4 memilih Jack sebagai ketua.

"Kaya nya tuhan lagi baik banget deh sama gue, tau aja gue lagi males belajar" batin Letta, tangannya masih memainkan bolpoin hitamnya.

"Itu tas warna item brand Gucci singkirin dong" kata Katleen, berdiri diambang pintu kelas 3 IPA 4 , tangannya dia lipatkan didepan dada, kakinya disilangkan, dan badannya menyender di dinding pintu.

Tanpa Letta nengok pun Letta udah tau siapa pemilik suara Beriton itu, Letta hanya diam di caci oleh Katleen, Letta selalu diam meskipun diremehkan oleh Katleen karena menurut Letta, meladeni Katleen sama aja buang buang tenaga.

"Eh lo sirik ya sama tas punya Letta, secara brand Gucci, Letta kan barang barangnya modis semua pantes aja si lo iri" kata Maureen geram dengan tingkah Katleen yang kini menjadi pacar dari mantan sahabatnya.

"Enak aja lo, gue gapernah ngiri yah sama Letta, ngapain gue ngiri sama sampah jalanan paling itu tas belinya pake duit hasil dia main semalam, dasar jalang!" caci Katleen melangkah mendekati Letta.

"Heh jalang!!! kenapa lo diem gabisa ngomong hah?" kata Katleen menggebrak meja milik Letta.

Raymond hanya menyaksikan tingkah Katleen yang kini menjadi kekasihnya "Gimanapun juga Letta lebih waras dari pacar gue" batin Raymond.

"Eh nenek rombeng yang suaranya kaya beriton berisik banget bikin telinga pecah, gue diem bukan berarti gue takut gue cuman ngerasa kalo gue ngeladenin lo itu cuman buang buang tenaga ga guna juga puas lo!" kata Letta sedikit berteriak tanpa mengubah posisi duduknya.

Semua siswa 3 IPA 4 menahan tawanya, mendengar perkataan Letta.

"Jalang!!!" teriak Katleen.

Letta berdiri dan mendekati Katleen.

"GUE BELI MULUT LO" teriak Letta tangannya melemparkan 20 lembar uang kertas berwarna merah, berlalu pergi menubruk tubuh Katleen.

Katleen jatuh ke lantai, dan ditertawai oleh siswa 3 IPA 4.

"Lo si nyari gara gara, hahaha jadi gini kan udah kaya PSK aja " kata Maureen kembali duduk di posisinya.

Prak!prak!prak!

Suara tepuk tangan dibelakang Letta, menyadarkan lamunan letta, tanpa Letta melirik pun Letta sudah tau itu suara tepuk tangan dari seorang lelaki.

"Gue suka gaya lo, gue suka cara Lo ngejatuhin musuh" kata Marvin duduk disamping Letta.

"Gue ga pernah ngijinin lo duduk disamping gue" kata Letta sinis.

"Gue gaperlu ijin karena semua yang ada disekolah ini kan milik gue" ucap Marvin, kakinya ia lipatkan diatas kaki kiri, tangannya dimasukan kedalam saku celana seragam nya.

"Oke kalo gitu gue yang pergi" jawab Letta, melangkah pergi meninggalkan Marvin, Marvin hanya menatap memuja kerah Letta, yang pergi berbalik memunggunginya.

***

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang