Part 16 ( A baby )

1.5K 38 6
                                    

***

Teriakan Loretta memekakan telinga, dan memecahkan semua keramaian kantin saat itu.

Semua menghentikan aktivitasnya dan terfokus pada Loretta, yang kini mematung dengan menahan rasa mual seakan ingin mengeluarkan isi perutnya, tanpa pamit Loretta lari secepat yang dia bisa.

"Letta!!!" teriak Olivia.

Letta mengabaikan panggilan sahabatnya itu, dia terus berlari mencari toilet terdekat.

Hoek!!!Hoek!!!Hoek!!!

Dengan susah payah Letta mengeluarkan seluruh isi perutnya, keringat memenuhi wajahnya, tangannya bergetar, tubuhnya lemas bersandar di dinding toilet.

"Gue kenapa mual gini si, apa jangan jangan gue hamil yaampun gamungkin banget, gue pasti cuman kecapean" batin Letta menghibur dirinya sendiri, menepis pikiran yang tidak diinginkan olehnya.

Loretta bangkit, membenahi dirinya setelahnya ia melenggang pergi, namun Letta lagi lagi menghela nafasnya kaget akan keberadaan Marvin yang sudah berdiri bersandar di dinding toilet dekat pintu masuk toilet perempuan.

"Lo ngapain si disini yaampun, bikin gue deg-degan aja udah kaya naik roller coaster" teriak Karla, tangannya memijat kening yang sedari tadi dibanjiri keringat.

"Lo kenapa ta?" tanya Marvin, mungkin ini kali pertama Marvin memanggil Loretta dengan panggilan yang baru Letta dengar.

"Gue gapapa ko" ucap Letta gugup.

"Ikut gue cepetan" ucap Marvin, menarik pergelangan tangan Letta.

"Heh gorila hutan lo mau bawa gue kemana si" protes Letta, Marvin hanya diam dan terus menarik pergelangan tangan Letta.

"Ko parkiran si? heh lo kalo mau balik ke hutan gaush ngajak ngajak gue kali"

"Itu dijalan rame lho, kalo dilempar kesana jadi santapan mobil mobil yang lewat tuh, apalagi yang badannya kurus gampang banget gue lempar" ucap Marvin, yang berhasil membungkam mulut Letta.

"Ngeri banget deh gue deket sama gorila hutan ini, kalo lo mau macem macem lo bawa orang yang salah bego" batin Letta.

"Udah gausah liatin muka tampan gue terus, cepetan masuk gue itung sampe 1 kalo lo gamasuk kayanya aspalnya masih bagus banget tuh" lagi lagi ucapan Marvin membungkam mulut Letta.

Tanpa menjawab ucapan Marvin, Letta menatap Marvin sinis sebelum masuk ke dalam mobil Mustang milik Marvin.

***

"Lo gila yah!!!!, kenapa gue dibawa ke rumah sakit gue sehat walafiat kali" teriak Letta.

"Astagfirullah, ini cewe abis makan petasan kali ya ngoceh Mulu dah" ucap Marvin berbicara seakan akan tidak ada orang disampingnya.

"Apa lo bilang? dasar gorila hutan!"

Lagi lagi Marvin menarik pergelangan tangan Letta, membawanya ke RUANG PEMERIKSAAN IBU HAMIL.

Letta melotot selebar lebarnya, mulut nya terbuka, dan pikirannya kabur entah kemana, sebelum Marvin menyadarkan kesadarannya.

"Woy!!!!, lo liat ruangan ini udah kaya liat cowo ganteng aja, itu mata udah mau loncat kali bu" ledek Marvin terkekeh geli melihat wajah Letta.

"Heh gorila hutan! lo gila ya bawa gue kesini mau ngapain, jangan jangan lo di hamilin cowo jadi jadian ya" teriak Letta yang berhasil mengalihkan perhatian semua orang.

"Lo bisa ga ngomongnya pelan pelan, diliatin orang tuh, malu sendiri deh gue jadinya udah kaya bawa hewan dari pertunjukan sirkus" omel Marvin.

Ketika Marvin melihat pintu ruangan terbuka, tangan jail miliknya menyentuh punggung Letta dan mendorongnya pelan, Letta tidak sempat mengoceh karena ada seorang wanita yang memanggilnya dari dalam, yang tak lain dokter kandungan.

Letta memelototi Marvin setelahnya menutup pintu dengan rapat, agar Marvin tidak bisa menguping pembicaraannya dengan dokter kandungan, bahkan sebenarnya Letta pun sedikit takut apa yang dia pikirkan sedari tadi memang terjadi.

"Ha ha llo dok" sapa Letta terbata bata, bibir nya menyunggingkan senyum lebar miliknya.

Tanpa basa basi, dokter yang sepertinya sudah sangat berpengalaman pun tidak banyak bicara dan hanya tersenyum manis pada Letta.

"Silahkan berbaring untuk pemeriksaan"

Dokter melakukan beberapa ritual yang biasanya dilakukan saat pengecekan kandungan.

"Selamat kandungan ibu sudah memasuki hari pertama, mohon dijaga agar janin ibu selalu dalam keadaan baik"

Letta hanya terdiam mendengar pernyataan yang disampaikan oleh dokter yang tadi memeriksanya, Letta tidak percaya dan terus terusan mengerutuki kebodohannya, sampai akhirnya cairan putih lolos dari mata indah miliknya, tangan kanannya mengelus perut yang kini menjadi tempat tinggal bayi kecilnya.

***

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang