Part 43 ( Friend )

469 12 0
                                    

***

"Mengapa kau tidak melawan saat Raymond memukulmu?" tanya Letta.

"Apa? kau pikir aku menyukai Raymond ?" ujar Marvin tersenyum dengan nada humornya.

"Berhenti membohongiku, kau menyayangi Raymond sebagai adikmu kan? kita akan bahas ini nanti, fokus saja pada lukamu" ucap Letta, berniat untuk pergi namun tangannya dengan cepat disergah oleh Marvin. "Jangan terlalu peduli padaku, aku selalu berusaha membuatmu mengenal dunia mafia, tapi aku sadar aku tidak bisa membawamu ke dunia gelap seperti itu, kau bekerja untuk negara kau adalah ketua dari CIA, kau berkhianat pada CIA untukku, jika CIA mengetahui semuanya kau akan sangat kesusahan" jelas Marvin, Letta hanya terdiam mencerna setiap kata mencoba mencari maksud dari semua perkataan Marvin.

"Apa kau menginginkan aku pergi?"

"Tidak, mengertilah jaga Jordan dan Jidan aku janji akan membalaskan dendam kalian, aku akan menyelesaikan semuanya. Akan sangat berbahaya jika kalian terlibat, anak kita masih sangat kecil untuk menghadapi masalah ini, musuhku dimana mana. Hiduplah bersama anak anak dan anggota CIA lain, aku akan mengawasi kalian dari jauh" jelas Marvin, tangannya masih menggenggam tangan Letta, Letta masih tidak sadar jika Marvin sedang menahan sakit. "Pergilah lihat Jordan, aku akan pergi ke suatu tempat" lanjut Marvin.

"Mukamu pucat, sebenarnya ada apa Marvin?" tanya Letta penuh khawatir, dengan cepat Letta sadar jika sedari tadi tangan Marvin selalu memegangi pinggang sebelah kiri nya. "Kau berdarah marvin, apa yang terjadi? apa kau tertembak? tetapi tidak ada suara tembakan selain pistolku" tanya Letta.

"Raymond menyayatku dengan pisau nya, dan pisau itu mengandung antibiotik yang sangat berbahaya, aku bisa tiada dalam 1 jam jika aku tidak segera mendapat obatnya, kumohon pergilah aku bisa mengurusnya sendiri aku akan kembali jika kesehatanku sudah membaik" pinta Marvin dengan sisa kekuatannya.

"Aku akan membantumu" ucap Letta, mencoba untuk mengangkat Marvin tetapi Marvin dengan cepat menepis tangan Letta. "Pergi atau kau akan melihatku tiada" sinis Marvin, dengan cepat pergi meninggalkan Letta.

***

"Kau disini? tanpaku suruh?" tanya Marvin, masih dengan memegangi pinggangnya, kekuatannya semakin lemah.

"Berhenti berbicara, cepat kau harus segera meminum obatnya. Mengapa kau sangat ceroboh membiarkan Raymond melukaimu, seluruh orang tau jika kau lebih kuat darinya. Mengapa kau tidak melawan?".

"Berhenti memarahiku, kau tidak akan pernah mengerti persahabatan seperti apa antara aku dan Raymond" ujar Marvin, kepalanya ia tengadahkan dan melihat langit langit, nafas berat nya terdengar tidak beraturan, dia menahan sakit selama 2 jam.

"Berhenti berbicara omong kosong, bahkan kau membunuh keluarganya"

Prang!!!

"BERHENTI BERBICARA!!! PERGI!!!" teriak Marvin, dia sangat murka amarahnya tidak terkontrol.

Dengan cepat orang itu pergi meninggalkan Marvin, hal ini sudah 3 kali terjadi. Marvin seperti seseorang yang depresi bahkan gangguan jiwa, banyak penyesalan dalam hidupnya.

***

Letta terduduk di kursi apartement nya, mencoba mengerti apa yang dibicarakan Marvin, pasalnya Marvin akan menjadi pimpinan mafia terbesar di dunia, "Marvin benar, musuhnya lebih berbahaya dari Raymond, bahkan aku tidak bisa menghadapi Raymond sendiri, aku harus memikirkan bagaimana cara menyelamatkan jidan, dengan begitu aku akan hidup menjalani tugasku seperti sebelumnya, dengan perlahan akupun akan mencari cara untuk membalas dendam" batin Letta, Letta jatuh dalam lamunannya.

"Letta!!!" teriak Olivia.

"Kau mengagetkanku Oliv" ucap Letta, "Apa yang sedang kau pikirkan?, dimana Marvin?" pungkas Olivia.

"Tadi aku pergi menyelamatkan jidan dan aku tidak tah jika Marvin mengikutiku, dia tersayat belati milik Raymond, belati itu mengandung antibiotik yang bisa membunuh dalam waktu cepat" lirih Letta, kini matanya mengeluarkan cairan putih, "Olivia, kau tau? Maureen sudah berkhianat, aku melihat dia sedang berhubungan dengan Raymond saat aku ingin membunuh Raymond, mengapa semua menjadi seperti ini olive?, dulu Maureen yang selalu membelaku jika katleen merendahkanku, apa yang sedang terjadi saat ini olive ? semuanya penuh dengan rahasia" kata Letta, memeluk Olivia.

"Maureen menyukai Marvin itulah penyebabnya, semuanya berawal setelah kau mengenal Marvin, meskipun dia baik tetapi kau tidak boleh lupa dia tetaplah pemimpin mafia, dan orang yang harus kau hadapi adalah seorang pemain gangster" jelas olivia, tangannya mengelus puncak kepala Letta.

"Olivia!!! sekarang aku yakin Raymond memang pembunuh keluarga kita, kau ingat ? tulisan darah yang ditulis dilantai di mansionku?" ucap Letta mencoba mengingat kembali penyelidikan yang terjadi beberapa tahun lalu.

"Kau benar Letta!!! bukti itu, kita bisa menangkap Raymond dengan bukti itu" pungkas Olivia.

"Aku akan pergi untuk mencari satu bukti lagi, aku akan berpura pura menerima Raymond, meskipun itu berbahaya tetapi aku tidak akan pernah melepaskan Raymond"

***

TBC don't forget to Vote & Comment

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang