Part 32 ( Mission )

1.1K 26 0
                                    

***

Letta sangat nyaman berada di ruangan itu, entah kenapa rasanya berbeda dari ruangan sebelumnya, aroma maskulin menjadi dominan dari ruangan itu, "Tunggu, aroma maskulin?" gumam Letta, berulang kali berpikir mengingat sesuatu yang mungkin saat ini dia lupakan, namun seseorang mengganggu konsentrasinya.

"Apa kamu emang punya kebiasaan tidur di ranjang seorang lelaki tampan?" cibir Marvin yang kini duduk santai dipojok kamar dengan segelas teh hangat yang ada di genggamannya.

"that bitch" seru Letta kesal.

"Why?"

"Kamu ngelakuin lagi!!!"

"Kamu yang minta"

"Harusnya ini kamar kalian berempat kenapa cuman ada kamu?"

"Melvin, Jack, Bill pergi mencari apartemen mereka gamau tidur berempat, terpaksa aku disini buat jaga Marvin, bonus nya jaga kamu" jelas Marvin tanpa menatap Letta, matanya fokus pada pepohonan hijau dibalik jendela besar apartemen.

"Dasar lelaki kasar, kenapa seperih ini" gumam Letta saat terasa perih di area selangkangannya, Marvin yang menatapnya dari kejauhan hanya menyunggingkan senyum kemenangannya, "Mrs. Eleanor apa perlu aku bantu?" ucap Marvin yang mulai merasa bersalah karena perbuatannya yang melewati batas kemampuan Letta.

"Gaperlu, kenapa pintunya dikunci? cepetan buka" sinis Letta yang kini bersandar dan memegang daun pintu.

"Kamu mau nanti ada yang masuk terus liat aksi agresif kamu?" ucap Marvin lagi dan lagi menggoda Letta, sontak membuat Letta semakin kesal dan berakhir dengan tonjolan kecil di dada bidang Marvin, "Jangan sentuh aku, apa kamu mau aku buat kamu gabisa jalan sekalian sekarang?".

"Gausah banyak omong, cepetan buka kamu gamikirin Jordan?" ucap Letta yang berhasil 100% membuat Marvin mengalah, jika sudah menyangkut Jordan, Marvin akan lupa segalanya, ya, perlu diingatkan Marvin sangat menyayangi Jordan, sedetik setelah pintu dibuka Letta dengan cepat kabur dari Marvin.

Beruntung kamar yang dipakai Marvin berada dibelakang dapur, dengan begitu tidak akan ada yang tau jika Letta tengah tidur bersama dengan Marvin.

"Letta, kenapa kamu bangun siang banget gini untung Jack bisa handle Jordan" ucap Olivia.

"Handle lo kira anak gue apaan" pungkas Marvin, yang muncul tepat dibelakang Letta.

"Pantes Jordan nyerocos terus, orang bapaknya model gini" cibir Olivia, tangannya berkutik membuat roti selai.

"Lo jangan gitu sama kakak gue, ga sopan namanya" lerai Melvin, dengan cepat mengambil roti selai yang dibuat oleh Olivia.

"Eh manusia setan itu punya gue, lo bikin sendiri kali males banget dah" murka Olivia, yang tidak di gubris sedikitpun oleh Melvin kini Melvin sibuk dengan roti selainya.

"Berisik banget" sinis Maureen dan Bill bersamaan.

"Cie jodoh nih"

"Apaansi" sinis Maureen, jelas membuat Letta sedih melihat tingkah Maureen yang berubah 100% dibanding saat SMA, dulu Maureen sangat menjaga Letta, bahkan dia selalu menggosipkan Raymond dan Katleen.

Tingtong!!!

"Biar gue buka, lo sarapan aja dulu" ujar Jack, yang baru muncul dari kamar Jordan.

Letta dan Marvin duduk bersebelahan, Marvin terus menerus memandangi Letta, tidak ada satupun yang bisa mengalihkan fokusnya pada Letta yang kini sedang mengoleskan selai.

"Marvin, Melvin cepetan kalian ngumpet diluar ada pak Robert orang kepercayaannya kelautan Eleanor, tangan kanannya om Eleanor, cepetan kalian ngumpet" jelas Jack, dengan cepat Marvin dan Melvin sembunyi di kamar belakang dapur.

Robert adalah tangan kanan dari keluarga Eleanor, yang selama ini ikut menyelidiki kasus pembunuhan keluarga Eleanor, dia pun mengurus semua urusan perusahaan Eleanor, tetap dalam pantauan Letta. Tidak hanya itu, Robert adalah seorang pimpinan CIA.

"Letta, gimana kabar kamu?" sapa Robert yang kini duduk di samping Letta.

"Baik pak Robert, tumben bapak dateng kesini ada apa yah?" tanya Letta.

"FBI meminta kita dari pihak CIA untuk mencari informasi tentang sekelompok mafia, informasi yang kita dapat adalah pimpinannya berada di negara dan kota yang sama dengan kita jadi itu akan mempermudah kita untuk menemukan kelompok mafia itu" jelas Robert yang membuat semua isi apartemen kaget.

"Gaada foto? gimana kita mau nyari" ucap Letta, yang berusaha bersikap santai.

"Gaada, tapi ada informasi kelamin ketua Mafia nya, dia laki laki gimana kalo Letta aja yang gerak duluan"

"Maksudnya aku deketin buat goda dia?" tebak Letta.

"Iya, kamu deketin dia dan cari informasi kejahatannya"

"Ogah, kenapa harus aku pak? disini cewe bukan cuman aku" bantah Letta.

"Tapi kamu ketua disini, pokoknya kamu harus deketin dan cari informasi kejahatan kelompok mafia itu, bapak masih ada urusan di kantor kamu, kalian harus saling menjaga satu sama lain" ucap Robert, setelahnya pergi meninggalkan apartemen.

"Gausah dicari juga ketua Mafia nya udah ada disini ngapain dicari" teriak Letta.

"Jadi siapa yang mau goda aku?" tanya Marvin dengan nada jailnya .

"Biar aku yang deketin dan cari informasi ketua Mafia itu" celetuk Maureen yang sedari tadi diam tidak berbicara sepatah kata pun.

***

Please Voment.

MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang