Part 25 ( Is Dead )

1.2K 28 6
                                    


***

Loretta mengatur nafasnya untuk mengembalikan ketenangannya, mimpi itu selalu datang selama bertahun tahun setiap malam, Letta tidak bisa mengingat apapun tentang sosok yang selalu hadir dalam mimpinya, "Diana? Siapa dia kenapa dia selalu hadir di mimpi gue? Muka dia sama kaya gue waktu kecil tapi kenapa orang itu manggil Diana?".

Letta terdiam lama, saat dirinya tengah bermimpi tentang Diana, Letta akan terdiam memaksakan diri untuk mengingatnya namun tengah berulang kali mencoba Letta selalu tidak mendapatkan apapun, 15 tahun lamanya kini belum menemukan titik terang dari mimpi yang selalu Letta alami.

"Astagfirullah mommy, pagi buta begini mommy udah ngelamun? Maklum anak muda zaman sekarang ga tau waktu banget buat ngebucin" ucap Jordan yang masih meringkuk dibalik selimut tebal, matanya terpejam namun mulutnya tidak bisa diam itulah keistimewaan dari Jordan.

Letta melotot mendengar ocehan Jordan, bagaimana mungkin anak seumurannya sudah mengerti perkataan yang seharusnya dimengerti orang dewasa,"Apa Marvin kecilnya seperti cebong ini? Mommy nya pasti udah bunuh diri kalo bener Marvin seperti kecebong kecil ini" gerutu Letta, tangannya sibuk berkutik mengikat rambut.

"Hallo, mommy membicarakan aku seakan akan aku tidak disini, oh c'mon mommy itu tidak sopan apa kau tau?" tegur Jordan, masih dengan selimut yang menutupi tubuhnya, Jordan selalu menggunakan kalimat formal ketika sedang beradu mulut / menegur Letta, begitupun dengan Letta saat memarahi Jordan.

"Sudah, cepat kamu bangun ini sudah siang mommy akan memasak untuk sarapan cepat mandilah berhenti mengoceh anak kecil"

"Disaat aku melakukan kesalahan, mommy selalu menyuruhku meminta maaf dengan mengangkat satu kaki ataupun membereskan rumah seharian, mengapa disaat mommy salah hukuman itu tiba tiba tidak berlaku, kamu seperti ibu tiri"

"Oke baiklah, kamu memang anak yang sangat cerdas juga licik, kamu tidak ingin mendengar maafku tetapi kamu ingin mainan baru dan makanan yang enak kan? Ini trik yang sangat kuno kau tau? Sangat mudah sekali ditebak"

"I don't care, yang penting aku dapet mainan baru, aku menyayangimu mom" ucap Jordan seketika bangun dan mencium kedua pipi Letta, Letta tersenyum bahagia melihat Jordan berlari dengan tawa di bibirnya.

Letta memang berlimang harta, tetapi dia tidak pernah memanjakan Jordan bahkan jika Jordan ingin membeli mainan baru, Jordan harus berpikir cerdas untuk menemukan alasan agar Letta membelikannya mainan baru, karena Letta tidak akan membelikan mainan saat Jordan memang tidak terlalu menginginkan mainan baru, Letta akan sangat senang ketika Jordan meminta dibelikan mainan baru tetapi Letta akan bertingkah seakan-akan tidak ingin membelikannya dengan begitu Jordan akan memohon, menurut Letta Jordan sangatlah tamvan dan imut ketika dirinya memohon, sebelum Letta memulai atraksi memasaknya Letta mengecek ponsel nya terlebih dahulu.

Whatsaap Massage ( Group Chat )

MAUREEN : "Letta, lo harus ati-ati ketika nanti ketemu Raymond".

OLIVIA : "Letta, jangan lupa jam 10".

LORETTA : "Meskipun gue udah punya anak satu, tapi gue kan ga pikun kali"

BILL : "Ini ibu-ibu pada rempong banget sih, masih pagi kali"
OLIVIA : "Berisik!, tembak mau?"
BILL : "Kayanya kegantengan gue udah mulai terpancar nih"
BILL : "Nikmatnya Ghibah"

LORETTA : "Om Ghibah itu dosa om, dosa!!!"

BILL : "Eh bocil, nyamber mulu lo mending gue pergi daripada kena semprot"

Letta sibuk memasak untuk sarapan Jordan dan dirinya, "Jordan kamu lagi ngapain sayang, tumben ga ngoceh kalo ga ngoceh mommy suka watir takut tiba tiba ngilang atau nyemplung di kolam" ucap Letta dengan nada humornya, tangannya sibuk berkutik mengayunkan pisau dan alat alat dapur lainnya.

"Orang dewasa zaman sekarang itu, bangun tidur langsung megang gadget padahal kalo jomblo ngapain ngecek gedget gaada yang chat ini kan, buka gadget cuman buat liat story orang lain mah ngapain mending kerja cari duit buat nafkahin keluarga, bener ga mom?" ucap Jordan, yang membuat Loretta sedikit kesal dan gemas.

"Sayang makan dulu, gaboleh kebanyakan ngoceh kalo lagi makan" ucap Loretta, membawa piring-piring yang berisi dengan makanan.

"delicious"

"Sayang, berdo'a dulu gabaik lho mau makan tapi ga berdo'a dulu"

"Sorry mom" ucap jordan, matanya seketika terpejam dan kedua tangannya terangkat sampai didepan dada, Letta yang menyaksikan tingkah anak nya itu sangat terharu begitupun terluka ketika mengingat ayah dari anak didepannya itu.

"Sekarang kamu makan yang banyak biar cepet gede, nanti mommy ada urusan sebentar kamu main diapartemen tante Olivia dulu yah sayang"

"Gamau, aku tunggu disini aja mom kata om tamvan cowok itu harus berani"

"Om tamvan? maksudnya om bill?"

"Bukan mommy, om tamvan itu selalu ada disekolah ngobrol banyak sama aku,, makanya aku jadi cerdas dan pintar berbicara"

"Mungkin itu guru nya Jordan" batin Letta.

***

Tingtong!tingtong!tingtong!

"Eh om tua, mommy gaada om lagi pergi cari ayah kedua buat aku" ucap Jordan, yang kini tengah berjalan membelakangi Marvin, tangannya sibuk dengan robot baru yang dibelikan Letta.

Marvin menutup mulut Jordan dari belakang, hingga anak itu dengan cepat kehilangan kesadarannya, "Kau tau bocah kecil? Jika ingin membunuh induknya maka harus mengambil telurnya".

Marvin membawa mobil mustangnya dengan santai, matanya fokus ke depan sesekali memperhatikan Jordan, hatinya luluh ketika melihat Jordan terbaring lemah tak berdaya seperti tumbuhan tanpa matahari, "Anak ini bener bener menggemaskan, kamu selalu mengoceh ketika bermain denganku, sekarang kau diam seperti ini membuatku merasa bersalah tapi dendam ku lebih penting kalaupun itu harus membunuhmu".

***

TBC

VOMENT PLEASE




MERRIED TO LEADER MAFIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang